(KTT) ke-15 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT). (Dok. Setneg RI)

PIFA, Politik - Dalam pernyataan bersama, para pemimpin BIMP-EAGA mencatat pencapaian signifikan setelah hampir tiga dekade bekerja sama. Meskipun mengalami kemunduran karena dampak berkepanjangan dari pandemi COVID-19, ekonomi BIMP-EAGA telah pulih, dengan PDB gabungan mencapai $358,6 miliar pada tahun 2021, dan total perdagangan barang naik sebesar $65,8 miliar pada tahun 2022.

“Fundamental makroekonomi kami yang stabil merupakan bukti bahwa kerja sama yang teguh kami memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan ekonomi regional terlepas dari ketegangan geopolitik, inflasi yang melonjak, dan pengetatan fiskal,” kata para pemimpin tersebut, mengutip adb.org.

Hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) diyakini mampu meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan di sektor pariwisata bagi tiga negara.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, di Gua Batu Cermin, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (11/5/2023).

Indonesia sekaligus meluncurkan program Visit Year IMT-GT 2023-2025 sebagai subregion dari ASEAN yang diharapkan bisa melibatkan 10 provinsi yang ada di Sumatra serta Thailand Selatan dan Malaysia.

“Salah satu isu utama adalah hilirisasi industri termasuk industri pariwisata, juga penguat konektivitas sehingga targetnya bisa lebih meningkatkan kunjungan wisatawan,” katanya.

Ketiga negara dikatakan Sandiaga secara geografis maupun kultur mempunyai kedekatan.

“Dengan harapan ada target awal 60 juta wisatawan bisa kita raih dengan Visit Year IMT-GT 2023-2025, sehingga ada potensi tambahan devisa 75 miliar dolar AS. Indonesia diminta menjadi pemimpin dalam visit year ini,” kata Sandiaga.

Delegasi Malaysia dan Thailand pun menyambut rencana Indonesia, terutama salah satu pilar yang akan didorong adalah wisata halal yang diangkat oleh Malaysia dan Thailand.

“Saya juga membawa oleh-oleh untuk Labuan Bajo, tadi sesaat mengantar Pemerintah Singapura kami sempat berbicara untuk melakukan penerbangan dari Singapura ke Labuan Bajo,” imbuh Sandiaga. (hs)

PIFA, Politik - Dalam pernyataan bersama, para pemimpin BIMP-EAGA mencatat pencapaian signifikan setelah hampir tiga dekade bekerja sama. Meskipun mengalami kemunduran karena dampak berkepanjangan dari pandemi COVID-19, ekonomi BIMP-EAGA telah pulih, dengan PDB gabungan mencapai $358,6 miliar pada tahun 2021, dan total perdagangan barang naik sebesar $65,8 miliar pada tahun 2022.

“Fundamental makroekonomi kami yang stabil merupakan bukti bahwa kerja sama yang teguh kami memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan ekonomi regional terlepas dari ketegangan geopolitik, inflasi yang melonjak, dan pengetatan fiskal,” kata para pemimpin tersebut, mengutip adb.org.

Hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) diyakini mampu meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan di sektor pariwisata bagi tiga negara.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, di Gua Batu Cermin, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (11/5/2023).

Indonesia sekaligus meluncurkan program Visit Year IMT-GT 2023-2025 sebagai subregion dari ASEAN yang diharapkan bisa melibatkan 10 provinsi yang ada di Sumatra serta Thailand Selatan dan Malaysia.

“Salah satu isu utama adalah hilirisasi industri termasuk industri pariwisata, juga penguat konektivitas sehingga targetnya bisa lebih meningkatkan kunjungan wisatawan,” katanya.

Ketiga negara dikatakan Sandiaga secara geografis maupun kultur mempunyai kedekatan.

“Dengan harapan ada target awal 60 juta wisatawan bisa kita raih dengan Visit Year IMT-GT 2023-2025, sehingga ada potensi tambahan devisa 75 miliar dolar AS. Indonesia diminta menjadi pemimpin dalam visit year ini,” kata Sandiaga.

Delegasi Malaysia dan Thailand pun menyambut rencana Indonesia, terutama salah satu pilar yang akan didorong adalah wisata halal yang diangkat oleh Malaysia dan Thailand.

“Saya juga membawa oleh-oleh untuk Labuan Bajo, tadi sesaat mengantar Pemerintah Singapura kami sempat berbicara untuk melakukan penerbangan dari Singapura ke Labuan Bajo,” imbuh Sandiaga. (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya