Ilustrasi BOR RS, Foto: Kompascom

Pontianak - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa saat ini data Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit secara umum terjadi penurunan di atas 40 persen. 

Meskipun khusus ruang ICU masih sekitar 60 hingga 70 persen, namun hal itu karena keterbatasan ruang ICU yang ada di rumah sakit di Kota Pontianak. 

"Berdasarkan data pasien yang dirawat di rumah sakit yang ada di Kota Pontianak, hampir 50 persen bukan warga Kota Pontianak, melainkan dari daerah sekitar atau kabupaten/kota di Provinsi Kalbar, ungka Edi, selasap (24/8/2021).

Hal itu dikarenakan, rumah sakit di Pontianak menjadi rujukan pasien-pasien yang berasal dari luar Pontianak.

"Sementara yang dilaporkan di pusat tidak menyebutkan asal warganya. Jika demikian, pasti tingkat BOR di Kota Pontianak tinggi," ungkap Edi.

Adapun pemerintah pusat, hanya melihat tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit tanpa memandang asal pasien dari wilayah mana. 

"Kita berharap jangan sampai jika data ini sampai ke pusat dianggap sebagai warga Kota Pontianak semua sehingga kita turun ke level empat," katanya.

Selain BOR, Edi menyampaikan bahwa positivity rate Covid-19 di Kota Pontianak juga sudah menurun. 

Begitu juga dengan warga yang nenjalani isolasi di rumah karantina yang ada di Rusunawa Nipah Kuning, jumlahnya juga sudah berkurang.

"Jumlahnya sekarang di bawah 10 orang dari yang sebelumnya rata-rata 20 orang," pungkasnya. 

Pontianak - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa saat ini data Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit secara umum terjadi penurunan di atas 40 persen. 

Meskipun khusus ruang ICU masih sekitar 60 hingga 70 persen, namun hal itu karena keterbatasan ruang ICU yang ada di rumah sakit di Kota Pontianak. 

"Berdasarkan data pasien yang dirawat di rumah sakit yang ada di Kota Pontianak, hampir 50 persen bukan warga Kota Pontianak, melainkan dari daerah sekitar atau kabupaten/kota di Provinsi Kalbar, ungka Edi, selasap (24/8/2021).

Hal itu dikarenakan, rumah sakit di Pontianak menjadi rujukan pasien-pasien yang berasal dari luar Pontianak.

"Sementara yang dilaporkan di pusat tidak menyebutkan asal warganya. Jika demikian, pasti tingkat BOR di Kota Pontianak tinggi," ungkap Edi.

Adapun pemerintah pusat, hanya melihat tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit tanpa memandang asal pasien dari wilayah mana. 

"Kita berharap jangan sampai jika data ini sampai ke pusat dianggap sebagai warga Kota Pontianak semua sehingga kita turun ke level empat," katanya.

Selain BOR, Edi menyampaikan bahwa positivity rate Covid-19 di Kota Pontianak juga sudah menurun. 

Begitu juga dengan warga yang nenjalani isolasi di rumah karantina yang ada di Rusunawa Nipah Kuning, jumlahnya juga sudah berkurang.

"Jumlahnya sekarang di bawah 10 orang dari yang sebelumnya rata-rata 20 orang," pungkasnya. 

0

0

You can share on :

0 Komentar