Ketua IKBM Mempawah Imbau Warga Tetap Tenang Terkait Kasus Penganiayaan di Sungai Bakau Kecil
Mempawah | Selasa, 10 Desember 2024
Ketua IKBM Mempawah (kemeja biru), Usman Alatas, saat menjenguk korban di RSUD dr Rubini Kabupaten Mempawah. (Dok. Humas Polres Mempawah)
Mempawah | Selasa, 10 Desember 2024
Lokal
Berita Kubu Raya, PIFA - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meninjau kegiatan akselerasi vaksinasi Covid-19 sekaligus mengikuti dialog interaktif secara virtual dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, terkait pelaksanaan vaksinasi serentak di seluruh Indonesia, di SMA Negeri 3 Sungai Kakap, Desa Pal IX Kecamatan Sungai Kakap, pada Selasa (11/01/2022). Bupati Muda menyampaikan apresiasi khususnya kepada jajaran Polda Kalimantan Barat atas dukungannya dalam upaya pencapaian target vaksinasi di Kabupaten Kubu Raya. "Sekarang sudah lebih dari 62%, mudah mudahan setiap hari ada kenaikan terus, sehingga dalam dua pekan kedepan kita bisa mencapai 70% lebih," katanya. Lebih dalam, Muda menyebut, bahwa di Kabupaten Kubu Raya pelaksanaan vaksinasi sudah cukup merata termasuk di pesantren dan desa-desa. Dia juga menyampaikan, Kedepan akan segera menyasar pada kelompok usia anak-anak, mengingat saat ini telah dimulai pembelajaran tatap muka secara terbatas. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolda Kalbar Irjen, Pol. Suryanbodo Asmoro, Wakapolda Kalbar Brigjen. Pol. Asep Safrudin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar Sugeng Hariadi, Kapolres Kubu Raya AKBP Jerrold H.Y Kumontoy, Wakapolres Kubu Raya Kompol Shandy W.G. Suawa, Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya Marijan, Camat Sungai Kakap Rusdeti, dan Kepala Desa Pal IX Marhasan. (ja)
Lifestyle
PIFA, Lifestyle - Baru-baru ini salah satu kuliner asal Indonesia yakni pisang goreng dinobatkan menjadi camilan terenak di dunia versi Taste Atlas 2023. Terkait hal itu, legenda kuliner Indonesia Sisca Soewitomo mengaku tak heran karena memang pisang goreng memiliki rasa yang enak. “Ya memang karena enak. Enggak usah jauh-jauh. Kalau di sini sekarang disajikan, pasti semua ngambil kan? Nggak ada yang nggak ngambil. Dari tampilannya saja gorengan kita menggugah selera loh. Cantik gitu,” ujar Sisca di Jakarta Selatan seperti dikutip dari Antara, Jumat (24/2/2023). Sisca pun mengaku memiliki pengalaman tersendiri terkait pisang goreng saat dirinya bersekolah di Amerika. Dirinya mengungkapkan, saat itu teman-temannya dari negara lain sangat menyukai apabila dia membuat pisang goreng sebagai camilan. “Saya bisa ngomong gitu karena saya pernah sekolah di Amerika. Teman-teman saya itu kan dari berbagai negara. Itu saya bikinin pisang goreng untuk mereka, rasanya tuh mereka pingin saja ngambil. Padahal belum selesai goreng. Karena tidak biasa di tempat lain. Jadi banggalah dengan kuliner kita,” kata Sisca. Senada dengan Sisca, pemenang Masterchef Indonesia Musim 2 Desi Trisnawati juga mengungkapkan, terpilihnya pisang goreng menjadi camilan terenak di dunia membuktikan bahwa makanan enak tak harus dibuat dengan proses yang rumit. Dirinya mengatakan, saat ini resep pisang goreng pun banyak dicari oleh masyarakat di seluruh belahan dunia. Oleh karena itu, hal inilah yang bisa membuat pisang goreng semakin terkenal. Sebab, semua orang bisa mencobanya sendiri di rumah. “Kalau menurut saya sebenarnya sederhana ya. Kalau kita lihat di Indonesia ini pisang goreng itu dimana-mana. Peminatnya itu banyak sekali. Jadi itu menandakan kalau memang enak. Jadi dengan pisang goreng terpilih menjadi dessert terenak di dunia, menurut saya akhirnya enak itu nggak perlu prosesnya ribet,” kata Desi. “Kita bisa membuat masakan yang enak tapi simpel. Saya senang sekali karena dengan pisang goreng dinobatkan sebagai dessert terenak, kan orang mulai cari resepnya. Dan semua yang melihat itu bisa bikin di rumah. Kalau cuma enak tapi prosesnya susah, belum tentu semua bisa bikin. Ini satu hal yang keren sih. Enak, simpel, dan semua bisa coba,” lanjutnya. (b)
Internasional
PIFA, Internasional - Delegasi Pemerintah Republik Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi rumah sakit (RS) lapangan tim medis darurat (EMT) Indonesia di Distrik Hassa, Provinsi Hatay, Turki, pada Rabu (23/2/2023) sore. Dalam lawatannya tersebut, delegasi RI menyerahkan langsung bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak gempa Turki. “Saya baru saja menyerahkan bantuan kemanusiaan gelombang keempat dari rakyat, pemerintah, dan NGO yang ada di Indonesia. Ini adalah pesawat khusus kemanusiaan terakhir, tetapi bukan bantuan kemanusiaan terakhir. Artinya, insyaallah akan ada bantuan-bantuan berikutnya,” terangg Menko PMK dalam keterangannya di lokasi, seperti dikutip PIFA dari laman Setkab RI. Menko PMK menambahkan, pemberian bantuan ini adalah bentuk perhatian antara pemerintah Indonesia kepada pemerintah Turki dan hubungan dekat antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Turki. Pemerintah dan rakyat Turki juga selalu hadir ketika Indonesia mengalami musibah, misalnya bencana tsunami Aceh pada 2004 dan gempa bumi Palu. “Ketika tsunami 2004, pemerintah dan rakyat Turki hadir lebih dulu dibandingkan negara-negara lain. Bahkan, sekarang di Aceh ada kampung Turki, itu adalah kampung yang dibangun masyarakat Turki ketika kita menghadapi musibah tsunami,” jelas dia.. Misi kemanusiaan di Turki ini, lanjutnya, melibatkan lebih dari 250 personel, lima pesawat kargo kemanusiaan, sekitar 110 ton kargo, 50 kontainer suplai makanan instan, satu rumah sakit lapangan, dan dua dapur umum yang melayani 24 jam tiap hari. “Misi kemanusiaan untuk Turki ini adalah misi terbesar yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk membantu negara sahabat yang selama ini telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia,” ungkapnya. Menko PMK menjelaskan bahwa Indonesia mengirim beberapa tim dalam misi kemanusiaan kali ini. Tim tersebut terdiri atas tim Medium Urban SAR, tim medis darurat (EMT) beserta rumah sakit lapangan, hingga tim angkutan logistik udara beserta satu pesawat Hercules C-130 yang membantu pemerintah Turki mengangkut logistik maupun korban di daerah terdampak gempa. Sebagai dua negara yang cukup sering terdampak bencana alam, Menko PMK pun mengharapkan kedua negara bisa terus saling belajar dari satu sama lain dalam penanganan bencana. Turut hadir mendampingi Menko PMK, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dan Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal. Sementara itu, dari pihak Turki hadir Gubernur Yalova Muammer Erol yang menerima bantuan secara simbolis. (yd)