Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara Klarifikasi Gestur ‘Mencibir’ Saat Terima Demonstran
Nasional | Rabu, 15 Oktober 2025
PIFA, Nasional – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Dheninda Chaerunnisa, memberikan klarifikasi setelah videonya viral di media sosial karena diduga mencibir demonstran yang sedang berorasi di depan Kantor DPRD Gorut, Senin (13/10/2025).
Dalam video yang beredar, Dheninda terlihat beberapa kali tersenyum saat mendengarkan orasi, namun di salah satu momen tampak melakukan gestur yang dianggap sebagai cibiran terhadap massa aksi. Potongan video itulah yang kemudian ramai disorot warganet dan memicu hujatan.
Menanggapi hal tersebut, Dheninda menegaskan bahwa gestur itu bukan ditujukan kepada demonstran. Ia menyebut video tersebut telah dipelintir dari konteks aslinya.
“Pas aku ngomong ada semua ko videonya tapi dipelintir aku jadi dihujat se-Indonesia gara-gara hal itu. Bahkan sudah di luar daripada konteks,” kata Dheninda kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa ekspresi wajah yang terekam itu sebenarnya adalah bentuk komunikasi spontan dengan seseorang yang dikenalnya di antara kerumunan massa.
“Jadi sebenarnya di video itu saya bukan bermaksud mencibir orator, tetapi saya sedang berkomunikasi melalui ekspresi wajah dengan karyawan orang tua saya yang sempat hadir pada saat itu, karena memberikan gestur jempol kepada saya,” jelas Dheninda.
Meski demikian, ia tetap meminta maaf kepada masyarakat dan berjanji akan memperbaiki diri agar kejadian serupa tidak terulang.
“Saya mohon maaf kepada masyarakat. Tidak ada niat saya untuk mencibir siapa pun,” ujarnya.
Aksi damai di halaman DPRD Gorontalo Utara saat itu dilakukan oleh massa dari Aliansi Masyarakat Peduli Gorontalo Utara, yang menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk dugaan adanya calo dalam perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
Menanggapi hal tersebut, Dheninda menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
“Saya berkomitmen mengusut tuntas dugaan calo dalam rekrutmen PPPK paruh waktu ini. Siapa pun pelakunya akan diproses. Saya juga menegaskan tidak pernah menuduh calo adalah aktivis,” tegasnya.
Dheninda berharap masyarakat tidak lagi memelintir pernyataannya dan menilai kejadian viral itu secara objektif.