Ketua KPK Setyo Budiyanto Sebut Tak akan Ambil Honor di Kepengurusan BPI Danantara
Indonesia | Selasa, 15 April 2025
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto masuk dalam kepengurusan BPI Danantara. (ANTARA)
Indonesia | Selasa, 15 April 2025
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Indonesia berhasil finish sebagai juara umum dalam ajang olah raga ASEAN Para Games XI Tahun 2022 (APG 2022. Pada kompetisi olahraga para atlet difabel se-ASEAN yang berlangsung sejak tanggal 30 Juli itu, kontingen Indonesia meraih 175 medali emas, 144 medali perak, 106 medali perunggu. “Keluar sebagai juara umum dengan perolehan 175 medali emas, 144 medali perak, dan 106 medali perunggu, dengan total perolehan medali 425 adalah kontingen Indonesia,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam laporannya. ASEAN Para Games XI 2022 ditutup langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), pada Sabtu (6/8/2022) lalu. Mengusung tema “Striving for Equality”, event tersebut diikuti oleh 1.907 orang, yang terdiri dari 1.248 atlet dan 659 ofisial dari 11 negara ASEAN. Menpora menambahkan, APG 2022 mempertandingkan 14 cabang olahraga dengan 457 nomor pertandingan yang memperebutkan 1.260 medali baik emas, perak, dan perunggu. Zainudi mengatakan jumlah medali emas yang diraih Indonesia pada APG 2022 merupakan yang terbesar sepanjang keikutsertaan Indonesia di ASEAN Paragames, mulai ASEAN Paragames I Tahun 2001 di Kuala Lumpur, Malaysia. Jumlah ini, lanjutnya, melampaui target yang sebesar 104 medali emas. “Telah memenuhi target bahkan melampaui dari target awal 104 medali emas yang dijanjikan, melesat jauh ke atas menjadi 175 medali emas,” pungkasnya. Menpora turut mengucapkan syukur atas terselenggaranya event yang dipersiapkan dalam waktu singkat itu, sekitar lima bulan setelah Indonesia ditunjuk resmi oleh ASEAN Para Sports Federation (APSF). Menurutnya, Indonesia menggelar APG 2022 dengan sukses. “Indonesia telah berpengalaman melaksanakan event yang sama pada tahun 2011 yang lalu di tempat yang sama, yakni di Kota Surakarta, dan juga telah sukses menjadi penyelenggara Asian Games dan Asian Para Games Tahun 2018 yang lalu, serta sukses menjadi tuan rumah beberapa single event internasional, sehingga Indonesia dapat mempersiapkan dan melaksanakan ASEAN Para Games XI ini dengan baik,” tambah Menpora. Selain mengucapkan rasa syukur, Menpora juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya penyelenggaraan APG 2022. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Presiden Jokowi, para menteri Kabinet Indonesia Maju, jajaran dan pimpinan lembaga terkait, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beserta jajaran pemerintahan provinsi, kabupaten, dan kota se-Jawa Tengah, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka selaku Ketua Pelaksana Indonesian ASEAN Para Games Organizing Committee (INASPOC), hingga seluruh jajaran panitia dan sukarelawan yang tergabung dalam INASPOC. “Kami juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Ketua National Paralympic Commitee (NPC) Indonesia, Bapak Senny Marbun beserta jajaran pengurus NPC yang telah berusaha keras mempersiapkan para atlet maupun membantu penyelenggaraan, sehingga menjadi sukses dengan raihan prestasi 175 medali emas,” ucapnya. Tampak hadir dalam penutupan APG 2022, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Presiden APSF Osoth Bhavilai, Ketua Pelaksana INASPOC Gibran Rakabuming Raka, Ketua NPC Indonesia Senny Marbun, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, Chef de Mission Kontingen Indonesia di APG 2022 Andi Herman, serta duta besar dari negara-negara ASEAN.
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, optimalisasi dana desa yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk melindungi masyarakat miskin. Optimalisasi pengaturan minimal 40 persen Dana Desa untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa dan perluasan kriteria penerima BLT Desa ini juga bagian dari upaya pemerintah mengoptimalkan penggunaan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Dana Desa dan pencapaian target penerima BLT Desa. Penetapan BLT Desa sebesar 40 persen tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022 didasarkan pada hasil kesepakatan Panitia Kerja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (Panja TKDD) Pemerintah dan Badan Anggaran DPR dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang APBN Tahun 2022. Aturan itu, kata Sri Mulyani, berlaku fleksibel. Dia menegaskan, rambu-rambu umum optimalisasi penggunaan dana desa adalah tetap melindungi yang paling miskin. Sehingga, rakyat yang paling rentan miskin harus mendapatkan perlindungan. “Makanya, memang kami mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 190/PMK.07/2021 mengenai pengelolaan Dana Desa dan penetapan rincian Dana Desa di setiap desa. Meskipun Perpres-nya sudah membuat policy besarnya, di PMK kami bisa memberikan exit-nya,” terang Menkeu pada Rapat Kerja Komite IV DPD RI, mengutip Setkab RI, Senin (24/01/2022). Lebih lanjut dia menerangkan, fleksibilitas penggunaan BLT Desa dapat disetujui oleh Bupati atau Wali Kota. Penentuan realokasi tersebut mempertimbangkan rekomendasi dari pemerintah daerah (pemda) lantaran masing-masing kepala daerah mengetahui situasi dan kondisi desanya dalam kebutuhan BLT Desa. “Perubahan Dana Desa untuk tidak dipakai BLT kalau memang desanya itu sudah makmur ya tidak apa-apa, silahkan nanti bilang sama bupatinya di-approve. Jadi bahkan enggak perlu harus sampai ke Presiden atau ke saya,” tegasnya lagi. Mantan Direktur Bank Dunia ini berharap meski daerah diberikan fleksibilitas penggunaan BLT Desa, namun tetap harmoni dengan semangat APBN untuk melindungi masyarakat. APBD ikut serta melakukan fungsi menjaga masyarakat dari dampak negatif pandemi COVID-19 yang bukan hanya di sisi kesehatan, tapi juga ketidakmerataan atau kesenjangan yang kian besar. (yd)
Lokal
PIFA, Lokal - Dalam rangka mengembangkan kerja sama antar institusi, Institut Shanti Bhuana kembali menjalin kerja sama dengan Akademi Manajemen Bumi Sebalo Bengkayang (AKMEN-BS). Keduanya meneken Memorandum of Understanding (MoU) di Kampus Akademi Manajemen Bumi Sebalo Bengkayang, pada Senin (13/2/2023). Penandatanganan MoU diteken langsung oleh Marianus Dinata Alnija, S.S., M.Hum selaku Rektor Institut Shanti Bhuana Bengkayang bersama Ketua Yayasan Santo Yohanes Salib Drs. Stephanus Hery Sucahyo, dengan didampingi Kepala Pusat Kelembagaan dan kerja sama Totok Victor Didik Saputro, M.Pd. dan Kepala Pusat Pengembangan Karir dan Alumni Yosua Damas Sadewo, S.Pd., M.Pd. Rektor Institut Shanti Bhuana turut menyampaikan ungkapan syukur dan berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh pihak AKMEN-BS dalam momen penandatanganan MoU ini. Marianus Dinata Alnija menerangkan, kerja sama tersebut dapat menjadi bentuk nyata dari peningkatan kualitas mutu pendidikan masing-masing perguruan tinggi. Sebelumnya, sudah terjalin kerja sama dengan AKMEN-BS. Marianus Dinata Alnija menyebut hasilnya baik, sesuai dengan harapan kedua pihak. "Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja sama Institut Shanti Bhuana dengan AKMEN-BS menyatakan raport yang baik. Oleh karena itu, kami kembali menjalin kerja sama dengan AKMEN-BS untuk jangka waktu hingga 5 tahun yang akan datang khususnya dalam pengembanganan Tri Dharma Perguruan Tinggi," terangnya, seperti dikutip dari rilis yang diterima PIFA, Senin (13/2). Kepala Pusat Kelembagaan dan Kerjasama Totok Victor Didik Saputro, M.Pd. menambahkan, kehadiran Institut Shanti Bhuana yang memenuhi undangan penandatanganan oleh pihak AKMEN-BS menjadi bentuk perwujudan positif antara kedua institusi selama telah melakukan kerjasama pada periode sebelumnya. "Kedua institusi saling mendukung, mengembangkan, dan bekerjsama dalam melaksanakan program kerjasama, semua yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik," kata Totok Viktor. Turut hadir dalam penandatangan MoU, Direktur IMDIKOM, Direktur CV. Sinar Mentari, Ketua BEM Institut Shanti Bhuana, Ketua BEM IMDIKOM, Ketua BEM Akademi Manajemen Bumi Sebalo, dan perwakilan mahasiswa Akademik Manajemen Bumi Sebalo Bengkayang. (yd)