Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, membantah adanya dukungan dari para kiai NU kepada Cak Imin dalam restu pencapresannya. (Media Indonesia)

PIFA, Politik - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, memberikan tanggapan terhadap pernyataan PKB yang mengklaim bahwa sejumlah ulama di Jawa Timur telah memberikan restu kepada Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan.

“Pertama kami hanya bisa mengucapkan selamat sudah dapat jodoh, enggak jomblo lagi. Kemudian kalau soal sikap, sudah saya sebutkan berulang kali, saya tegaskan lagi di sini tidak ada calon atas nama NU. Jadi kalau ada calon itu kredibilitasnya sendiri, kapasitasnya sendiri, track record-nya sendiri dan seterusnya. Tidak ada calon atas nama NU,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Sabtu (2/9) kemarin, dikutip dari merdeka.com.

Gus Yahya juga menegaskan bahwa klaim tentang dukungan dari kiai-kiai PBNU kepada Cak Imin adalah tidak benar. 

“Kalau ada klaim kiai-kiai PBNU merestui itu sama sekali tidak benar, karena tidak pernah ada sama sekali pembicaraan di PBNU mengenai calon sama sekali, sama sekali nggak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden,” tegas Gus Yahya. 

Dia menjelaskan bahwa tidak pernah ada pembicaraan di PBNU yang membahas calon-calon presiden atau calon wakil presiden.

Menurut Gus Yahya, isu-isu terkait dengan calon presiden dan wakil presiden adalah ranah dari partai politik dan berada di luar kapasitas PBNU sebagai organisasi keagamaan dan sosial.

“Silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat, tapi saya ulangi sekali lagi tidak ada calon atas nama NU,” tegasnya.

Sebelumnya, politisi dari PKB, Abdul Rokhim atau Cak Rokhim, telah menyampaikan bahwa proses Cak Imin menerima tawaran untuk menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan berjalan dengan sangat cepat. (yd)

PIFA, Politik - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, memberikan tanggapan terhadap pernyataan PKB yang mengklaim bahwa sejumlah ulama di Jawa Timur telah memberikan restu kepada Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan.

“Pertama kami hanya bisa mengucapkan selamat sudah dapat jodoh, enggak jomblo lagi. Kemudian kalau soal sikap, sudah saya sebutkan berulang kali, saya tegaskan lagi di sini tidak ada calon atas nama NU. Jadi kalau ada calon itu kredibilitasnya sendiri, kapasitasnya sendiri, track record-nya sendiri dan seterusnya. Tidak ada calon atas nama NU,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Sabtu (2/9) kemarin, dikutip dari merdeka.com.

Gus Yahya juga menegaskan bahwa klaim tentang dukungan dari kiai-kiai PBNU kepada Cak Imin adalah tidak benar. 

“Kalau ada klaim kiai-kiai PBNU merestui itu sama sekali tidak benar, karena tidak pernah ada sama sekali pembicaraan di PBNU mengenai calon sama sekali, sama sekali nggak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden,” tegas Gus Yahya. 

Dia menjelaskan bahwa tidak pernah ada pembicaraan di PBNU yang membahas calon-calon presiden atau calon wakil presiden.

Menurut Gus Yahya, isu-isu terkait dengan calon presiden dan wakil presiden adalah ranah dari partai politik dan berada di luar kapasitas PBNU sebagai organisasi keagamaan dan sosial.

“Silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat, tapi saya ulangi sekali lagi tidak ada calon atas nama NU,” tegasnya.

Sebelumnya, politisi dari PKB, Abdul Rokhim atau Cak Rokhim, telah menyampaikan bahwa proses Cak Imin menerima tawaran untuk menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan berjalan dengan sangat cepat. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar