Ketum PSSI, Erick Thohir menanggapi hasil uji coba Timnas U-17 Indonesia melawan Korea Selatan. (Dok. PSSI)

PIFA, Sports - Dalam uji coba melawan Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (30/8) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, timnas U-17 Indonesia mungkin kalah tipis dengan skor 0-1. Namun Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, melihat sinyal positif dari performa tim tersebut.

Erick Thohir memberikan apresiasi kepada skuad yang diasuh oleh Bima Sakti, yang berhasil menunjukkan pola permainan yang lebih terstruktur. Terlebih lagi, tim U-17 Indonesia berhadapan dengan lawan yang merupakan peringkat kedua di Asia. 

Erick merasa ada perbaikan yang signifikan dalam pola permainan tim. Ia menyebut bahwa pola permainan mulai terbentuk, dengan kerapatan dari lini pertahanan hingga serangan ke depan.

"Saya rasa ada perbaikan yang sangat signifikan di mana kita lihat pola permainanny. Kalau waktu di Bali kan belum terpola. Kalau sekarang sudah mulai terpola bagaimana di belakang kita rapat lalu ke tengah, ke atasnya (lini depan) memang yang itu harus diperbaikin karena serangan balik beberapa kali itu jadi momentum sebenarnya," ungkap Erick Thohir kepada media usai pertandingan, dikutip PIFA dari lama resmi PSSI, Kamis (31/8).

Erick juga memberikan pandangan optimis terkait perkembangan permainan tim U-17 ke depan. Menurutnya, meskipun baru berlatih beberapa pekan saja, tim ini sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Erick optimis bahwa latihan yang lebih padat di Jerman akan semakin meningkatkan kualitas permainan mereka.

Meski memberikan apresiasi, Erick juga memberikan catatan mengenai konsentrasi tim U-17. Erick menyebut bahwa di babak pertama, Indonesia mampu menahan imbang Korsel, yang merupakan tim peringkat dua di Asia.

Namun, ia mengingatkan bahwa permainan sepak bola berlangsung selama 90 menit dan fokus harus tetap dijaga. Erick mencatat bahwa pergantian pemain membuat tim agak lengah dan menyebabkan gol dan penalti yang menjadi catatan penting.

Erick Thohir menyimpulkan bahwa pertandingan melawan Korsel memberikan banyak pelajaran berharga bagi tim U-17 Indonesia. Salah satu pelajaran penting adalah bagaimana mengurangi kesalahan sendiri dalam permainan. Meskipun kalah, hasil pertandingan ini dapat menjadi landasan untuk kemajuan tim ke depan. (hs)

PIFA, Sports - Dalam uji coba melawan Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (30/8) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, timnas U-17 Indonesia mungkin kalah tipis dengan skor 0-1. Namun Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, melihat sinyal positif dari performa tim tersebut.

Erick Thohir memberikan apresiasi kepada skuad yang diasuh oleh Bima Sakti, yang berhasil menunjukkan pola permainan yang lebih terstruktur. Terlebih lagi, tim U-17 Indonesia berhadapan dengan lawan yang merupakan peringkat kedua di Asia. 

Erick merasa ada perbaikan yang signifikan dalam pola permainan tim. Ia menyebut bahwa pola permainan mulai terbentuk, dengan kerapatan dari lini pertahanan hingga serangan ke depan.

"Saya rasa ada perbaikan yang sangat signifikan di mana kita lihat pola permainanny. Kalau waktu di Bali kan belum terpola. Kalau sekarang sudah mulai terpola bagaimana di belakang kita rapat lalu ke tengah, ke atasnya (lini depan) memang yang itu harus diperbaikin karena serangan balik beberapa kali itu jadi momentum sebenarnya," ungkap Erick Thohir kepada media usai pertandingan, dikutip PIFA dari lama resmi PSSI, Kamis (31/8).

Erick juga memberikan pandangan optimis terkait perkembangan permainan tim U-17 ke depan. Menurutnya, meskipun baru berlatih beberapa pekan saja, tim ini sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Erick optimis bahwa latihan yang lebih padat di Jerman akan semakin meningkatkan kualitas permainan mereka.

Meski memberikan apresiasi, Erick juga memberikan catatan mengenai konsentrasi tim U-17. Erick menyebut bahwa di babak pertama, Indonesia mampu menahan imbang Korsel, yang merupakan tim peringkat dua di Asia.

Namun, ia mengingatkan bahwa permainan sepak bola berlangsung selama 90 menit dan fokus harus tetap dijaga. Erick mencatat bahwa pergantian pemain membuat tim agak lengah dan menyebabkan gol dan penalti yang menjadi catatan penting.

Erick Thohir menyimpulkan bahwa pertandingan melawan Korsel memberikan banyak pelajaran berharga bagi tim U-17 Indonesia. Salah satu pelajaran penting adalah bagaimana mengurangi kesalahan sendiri dalam permainan. Meskipun kalah, hasil pertandingan ini dapat menjadi landasan untuk kemajuan tim ke depan. (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar