Ari Bias melarang Agnez Mo menyanyikan lagu-lagu yang diciptakannya. (Surya Malang)

Ari Bias melarang Agnez Mo menyanyikan lagu-lagu yang diciptakannya. (Surya Malang)

Berandascoped-by-BerandaPifabizscoped-by-PifabizKisruh Royalti, Ari Bias Larang Agnez Mo Nyanyikan Lagu-Lagu Ciptaannya

Kisruh Royalti, Ari Bias Larang Agnez Mo Nyanyikan Lagu-Lagu Ciptaannya

Indonesia | Selasa, 2 Januari 2024

PIFAbiz - Komposer ternama, Ari Bias, buka suara mengenai ketidakpuasannya terhadap manajemen Agnez Mo terkait hak royalti atas lagu-lagu ciptaannya. Sejak tahun 2004, Ari mengklaim tidak pernah menerima pembayaran dari manajemen Agnez Mo, meskipun lagu-lagunya kerap menjadi andalan dalam setiap penampilan panggung Agnez Mo.

"Dari lagu-lagu yang dirilis sejak 2004, saya tidak mendapat sepeser rupiah pun dari konser yang dibawakan Agnez," ungkap Ari Bias seperti dikutip dari suaracom, Selasa.

Ari menyatakan bahwa seluruh personel lain yang terlibat dalam setiap konser Agnez Mo mendapatkan royalti, termasuk soundman dan kru. Namun, sebagai pencipta lagu, ia merasa tidak adil karena tidak mendapatkan kompensasi finansial atas karyanya.

"Setiap Agnez konser, semuanya dapat uang langsung, ada soundman, kru, dan lainnya. Sementara untuk pencipta lagu yang dia nyanyikan, saya nggak dapat uang sepeser pun," terangnya.

Kekecewaan Ari terhadap manajemen Agnez Mo telah mendorongnya untuk mengambil langkah hukum. Ari kini menuntut agar manajemen membicarakan mengenai direct license sebagai solusi agar dirinya dan para pencipta lagu lainnya mendapatkan hak royalti yang layak.

"Jadi wajar saya berlakukan (direct license) sekarang," ucap Ari Bias.

Ari juga menyoroti peran Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) dalam menyelesaikan persoalan royalti musik. Menurutnya, LMK gagal melaksanakan kewajibannya dalam mengumpulkan royalti, yang menjadi akar masalah dalam industri musik.

Sejak Juli 2023, Ari Bias telah menerapkan direct license terhadap beberapa penyanyi yang membawakan lagu-lagunya, termasuk Kris Dayanti, Reza Artamevia, dan Judika, yang semua merespons positif terhadap tawaran tersebut.

Namun, manajemen Agnez Mo dinilai kurang kooperatif dalam membahas royalti lagu-lagu karya Ari Bias. Meskipun Ari telah berkomunikasi dengan beberapa penyanyi yang membawakan lagu-lagunya, manajemen Agnez Mo tidak setuju dengan direct license yang diajukan oleh Ari Bias.

"Kecuali manajemen Agnez Mo. Memang tidak ada kata-kata setuju dengan direct license yang saya berlakukan. Ya sudah, berarti lagu saya jangan dibawakan, artinya melarang," jelasnya.

Sebagai tanggapan atas ketidaksetujuan tersebut, Ari Bias secara resmi melarang Agnez Mo untuk membawakan lagu-lagu ciptaannya, termasuk salah satu hitsnya, 'Bilang Saja'. (b)

Rekomendasi

Foto: Kembali Ngisi Pengajian Usai Viral, Gus Miftah Ngaku Trauma dengan Es Teh | Pifa Net

Kembali Ngisi Pengajian Usai Viral, Gus Miftah Ngaku Trauma dengan Es Teh

Indonesia
| Kamis, 9 Januari 2025
Foto: Mengenal Ameera Khan, Model Asal Malaysia yang Disebut Pacar Baru Jefri Nichol | Pifa Net

Mengenal Ameera Khan, Model Asal Malaysia yang Disebut Pacar Baru Jefri Nichol

Indonesia
| Jumat, 17 Januari 2025
Foto: Heboh Ifan Seventeen Dikabarkan jadi Dirut Produksi Film Negara | Pifa Net

Heboh Ifan Seventeen Dikabarkan jadi Dirut Produksi Film Negara

Indonesia
| Rabu, 12 Maret 2025
Foto: Hasto kepada Kader PDIP: Jaga Ibu Megawati Soekarnoputri! | Pifa Net

Hasto kepada Kader PDIP: Jaga Ibu Megawati Soekarnoputri!

Indonesia
| Rabu, 26 Februari 2025
Foto: Kiss of Life Umumkan Konser Perdana di Jakarta dalam Tur Dunia 2025 | Pifa Net

Kiss of Life Umumkan Konser Perdana di Jakarta dalam Tur Dunia 2025

Jakarta
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: DPR Desak Potongan Aplikator Ojol Diturunkan Menjadi 10% | Pifa Net

DPR Desak Potongan Aplikator Ojol Diturunkan Menjadi 10%

Indonesia
| Kamis, 6 Maret 2025
Foto: Keanggotaan Indonesia dalam BRICS Tak Hentikan Hubungan dengan Negara Barat | Pifa Net

Keanggotaan Indonesia dalam BRICS Tak Hentikan Hubungan dengan Negara Barat

Indonesia
| Sabtu, 1 Februari 2025
Foto: Legenda Italia, Cassano: Milan dan Juventus Tak akan Mampu Gaji Rashford | Pifa Net

Legenda Italia, Cassano: Milan dan Juventus Tak akan Mampu Gaji Rashford

Italia
| Jumat, 10 Januari 2025
Foto: Garuda Muda Menggila! Indonesia Libas Brunei 8-0 di Laga Pembuka ASEAN U-23 2025 | Pifa Net

Garuda Muda Menggila! Indonesia Libas Brunei 8-0 di Laga Pembuka ASEAN U-23 2025

Sports
| Rabu, 16 Juli 2025
Foto: AS Usul Kebijakan Imigran Wajib Serahkan Profil Medsos | Pifa Net

AS Usul Kebijakan Imigran Wajib Serahkan Profil Medsos

Amerika Serikat
| Senin, 10 Maret 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Bupati Kapuas Hulu Resmikan Penggunaan PLTMH di Desa Segitak Bunut Hulu | Pifa Net

Bupati Kapuas Hulu Resmikan Penggunaan PLTMH di Desa Segitak Bunut Hulu

Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan beserta rombongan Anggota DPRD dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu meresmikan penggunaan PLTMH, Gedung Sanggar Seni dan Penyaluran BLT - Dana Desa bulan Juli tahap 7 di Desa Segitak Kecamatan Bunut Hulu, Senin (30/8/2021) Dalam sambutannya, Kepala Desa Segitak, Japari menuturkan bahwa pembangunan PLTMH menggunakan dari Dana Desa dan ini semua berkat kerjasama serta dukungan dari setiap elemen baik dari masyarakat maupun pemerintah daerah. "Kedepannya kami mohon bantuan dengan Pemerintah Daerah untuk membantu kami dalam membangun infrastruktur dan pendidikan. Dalam pendidikan untuk membantu kami membangun sarana dan prasarana sekolah" cetusnya, seperti dikutip dari rilis Humas Setda Kabupaten Kapuas Hulu (30/8/2021). Menanggapi Japari, Bupati Kapuas Hulu mengatakan bahwa akan mengupayakan untuk pembangunan infrastruktur di desa tersebut. "Ada 6 orang anggota DPRD Kabupaten Kapuas Hulu dalam kunjungan kerja saya kali ini yang ikut, kedepan kami akan membicarakan lebih lanjut dan mengupayakan semaksimal mungkin untuk membangun infrastruktur dan di bidang pendidikan khususnya pada bagian sarana dan prasarana," sambung Fransiskus Diaan. Ia menambahkan, pungutan iuran untuk PLTMH itu bukan saja orientasinya pada income tapi dari iuran tersebut bisa membantu untuk perawatan mesin tersebut apabila terjadi kerusakan. "Saya sangat mengapresiasi baru saja berjalan 4 (empat) bulan pemasukan/iuran dari masyarakat untuk pemeliharaan PLTMH sudah mencapai 16 juta lebih artinya ini merupakan bentuk kerjasama dan kepercayaan yang ada di masyarakat, selain itu uang tersebut bisa digunakan untuk membayar jasa maupun untuk pemeliharaan mesin" tambah Fransiskus Diaan Kemudian dalam kesempatan itu, dia juga menanggapi perbincangan di media sosial terkait beberapa desa belum mengoperasikan pengelolaan PLTMH. "Saya minta kepada dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk crosscek lagi kenapa dibeberapa desa ada PLTMH belum bisa dioperasikan. Mohon untuk di cek kembali persoalan yang ada" tegasnya.

Tim Redaksi
| Senin, 30 Agustus 2021

Nasional

Foto: HIPMI Minta Pemerintah Tindak Tegas Pabrik dan Pembangkit Listrik Cemari Udara | Pifa Net

HIPMI Minta Pemerintah Tindak Tegas Pabrik dan Pembangkit Listrik Cemari Udara

PIFA, Nasional - Pemerintah pusat diminta segera memberikan sanksi keras bagi pabrik dan pembangkit yang menghasilkan polusi. Suara ini disampaikan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).   "HIPMI meminta pemerintah benar-benar menindak tegas pabrik maupun pembangkit listrik penghasil udara kotor," tutur Ketua Bidang ESDM dan LHK BPP HIPMI, Elia Nelson C. Kumaat, di Jakarta, Senin (21/08/2023). Menurut mantan Ketua Umum BPD HIPMI Sulawesi Utara ini, problem polusi udara bukan hal sepele. Polusi udara berpotensi membuat warga terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).  "Apalagi jika dibiarkan berlarut-larut, bisa penuh itu rumah sakit," tukas Elia.  Pemerintah, lanjut ia, memang telah mengambil langkah. Diantaranya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran Udara besutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. "Hanya saja perlu tindakan segera dan penegakan hukum yang tepat terhadap para pelanggar," pinta Elia.  Sanksi tersebut, dijelaskannya, semestinya mengarah ke pelaku kegiatan industri. Termasuklah peleburan batu bara, pembangkit listrik, maupun industri semen yang dimiliki independen.  "Dan kegiatan membakar yang dilakukan secara terbuka atau open burning)," terang Elia. Lebih lanjut, HIPMI meminta Pemerintah melalui KLHK segera melaksanakan Peraturan Menteri KLHK No. 13 Tahun 2021 mengenai pemasangan alat monitoring emisi, dijelaskan oleh Vico Septiandi Taufik, Wasekjen Bidang 3 BPL HIPMI. Agar tidak ada yang main-main lagi dengan aturan lingkungan tersebut. "Juga supaya jelas siapa yang emisi dan polusinya masih tinggi, pun memudahkan pemerintah untuk menindak dan memberikan sanksi," pungkas Vico. Seperti diketahui, kualitas udara di kawasan Jabodetabek masih berkategori tidak sehat meski 50 persen aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta kerja dari rumah (WFH). Dilansir data situs pemantau udara IQAir, dalam dua hari terakhir kualitas udara di Jakarta tergolong Tidak Sehat (Unhealthy). Situs tersebut mengungkap indeks kualitas udara di Jakarta pada Senin (21/8) berada pada angka 147. Selasa (22/8) di level 158. Kemudian, Rabu (23/8) pukul 06.00 WIB, kualitas udara DKI skornya 157, artinya masih tak sehat.

Indonesia
| Minggu, 27 Agustus 2023

Sports

Foto: Towel Sebut Banyak Pelatih Indonesia yang Tak Suka Lihat Shin Tae-yong Diperlakukan Istimewa Tanpa Prestasi | Pifa Net

Towel Sebut Banyak Pelatih Indonesia yang Tak Suka Lihat Shin Tae-yong Diperlakukan Istimewa Tanpa Prestasi

PIFA, Sports - Pengamat sepak bola tersohor Tommy Welly alias Bung Towel meyakini bahwa ada banyak pelatih berkewarganegaraan Indonesia yang tak suka melihat pelatih Shin Tae-yong yang diperlakukan istimewa tanpa adanya prestasi meyakinkan. Sejauh ini Shin Tae-yong sudah meloloskan 3 kategori umur Indonesia ke Piala Asia dan terbaru lolos ke ronde ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Bung Towel menuturkan bahwa para pelatih lokal merasa tidak senang karena Shin Tae-yong diperlakukan dengan sangat istimewa. Padahal, Shin Tae-yong sendiri belum mampu menunjukkan prestasi konkret berupa gelar juara. "Kalau pelatih kita diam, bukan berarti nggak ngedumel di belakang, terus terang saja," kata Bung Towel, dikutip dari video di akun TikTok @k4n9350n pada Selasa, 18 Juni 2024. Dia mengatakan bahwa banyak pelatih Indonesia yang mengeluh akibat perlakuan istimewa tersebut. "Pelatih-pelatih kita banyak yang ngedumel dengan perlakuan istimewa Shin Tae-yong," tutur Bung Towel menambahkan. Bung Towel kembali menegaskan bahwa Shin Tae-yong perlu membuktikan sesuatu yang nyata agar keistimewaan yang diberikan kepadanya oleh manajemen tidak menjadi sia-sia. Bagaimana emang kurang banget ya itu capaian mentereng Shin Tae-yong bersama skuad Garuda. Setuju dengan Bung Towel atau lain pendapat? (yd) 

Indonesia
| Kamis, 20 Juni 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5