KOI Ajukan Anggaran Rp 40 Miliar untuk Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Paris | Kamis, 20 Juni 2024
PIFA, Sports - Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, mengungkapkan bahwa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) telah mengajukan anggaran untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Besaran anggaran yang diusulkan mencapai sekitar Rp 40 miliar, meskipun jumlah ini masih dapat berubah.
Saat ini, kontingen Indonesia terdiri dari 21 atlet yang berasal dari sembilan cabang olahraga. Jumlah ini belum termasuk ofisial dan tim pendukung. Selain itu, jumlah atlet diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan proses kualifikasi Olimpiade yang sedang berlangsung pada bulan ini hingga Juli.
Meski demikian, KOI telah menyusun rencana anggaran untuk kontingen Indonesia dalam pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.
"Kalau tak salah sudah (KOI mengusulkan anggaran) dan pastinya sedang direview. Kalau tak salah sekitar Rp 40 miliar ya," ujar Dito saat ditemui di sela-sela acara pengumuman SCM Grup sebagai pemegang hak siar Olympic Games Paris 2024, di Senayan City, Rabu (19/6/2024).
"Nanti akan diumumkan setelah sudah final karena masih tergantung berapa total atlet yang lolos di kualifikasi Olimpiade ini. Karena itu memengaruhi berapa jumlah ofisial dan jumlah tim supporting-nya," tambahnya.
Politikus Golkar tersebut belum dapat memastikan angka pasti karena masih ada beberapa cabang olahraga yang sedang bertanding untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade 2024.
Baca juga: Eng Hian Sebut Olimpiade 2024 Lebih Berat dari Tokyo Misalnya, cabang panjat tebing yang saat ini sedang bertanding di Budapest, Hungaria, dalam Olympic Qualifier Series Budapest 2024, yang berlangsung dari 20-24 Juni. Selain itu, cabang panahan mengikuti Antalya 2024 Hyundai Archery World Cup Stage 3, di Turki, dari 18-23 Juni.
Anggaran kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo sebelumnya sekitar Rp 32 miliar. Dana tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan tim selama bertanding di ajang empat tahunan tersebut.
"Belum (ditetapkan). Akhir Juni dan Juli baru ada kepastian," tegas Dito. (yd)