Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia di Usia 38 Tahun
Pifabiz | Jumat, 15 Agustus 2025
Komedian Mpok Alpa yang memiliki nama asli Nina Carolina. Instagram @nina_mpokalpa
Pifabiz | Jumat, 15 Agustus 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, dengan penuh semangat membuka acara Gawai Dayak yang digelar di Desa Kenerak, Kecamatan Semitau, Kapuas Hulu pada Sabtu (20/5/2023). Dalam kesempatan tersebut, Bupati Diaan mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat harmonisasi antar suku yang ada di Bumi Uncak Kapuas. Dalam sambutannya, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menyampaikan bahwa acara Gawai ini merupakan ajang silaturahmi yang bertujuan untuk meningkatkan kekompakan dan kebersamaan. "Mari tinggalkan perbedaan dan bersatu. Jangan sampai terjadi perpecahan di antara kita," ucapnya dengan tegas. Bupati Diaan juga menyatakan bahwa Gawai Dayak ini melibatkan seluruh sub suku yang ada di Kapuas Hulu. Acara ini diadakan sebagai bentuk syukur dan doa agar di masa yang akan datang, wilayah Kapuas Hulu dapat meraih hasil berlimpah. "Gawai Dayak ini memiliki prosesi yang sangat sakral. Ini adalah aset budaya yang memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata," ungkap Bupati Diaan, menekankan pentingnya menjaga dan mempromosikan warisan budaya ini kepada dunia. Selain suku Dayak, Kapuas Hulu juga memiliki beragam suku lain yang eksis. Bupati Diaan mengingatkan bahwa keragaman ini harus terus dijaga melalui hubungan yang harmonis. "Kita memiliki visi misi Kapuas Hulu HEBAT, yakni Harmonis, Energik, Berdayasaing, Amanah, dan Terampil. Untuk mewujudkan visi Harmonis ini, kita semua harus bersatu dan sama-sama membangun," tutur Bupati Diaan dengan penuh semangat. Dengan digelarnya acara Gawai Dayak ini, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan memberikan dorongan bagi masyarakat Kapuas Hulu untuk terus menjaga dan memperkuat persatuan antar suku. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam membangun Bumi Uncak Kapuas yang harmonis dan maju. (hs)
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi memastikan bahwa cuaca "neraka" yang terjadi di India tak berdampak signifikan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di sana. Menurut laporan CNN Indonesia (4/5), cuaca neraka tersebut mencapai 45 derajat Celsius. "Jujur, ya. Tidak ada dampak yang signifikan. Kemarin, Ramadan juga puasa masih aman. Kita yang menghindari seminimal mungkin terekspos panas," kata Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI India, Hanafi Rabu (4/5), mengutip CNN Indonesia. Hanafi menambahkan, WNI di negara itu juga tak terkena dampak cuaca panas ekstrem. "WNI juga tidak terlalu terdampak karena memang umumnya bukan pekerja-pekerja lapangan," sambungnya. Menurutnya, cuaca panas ekstrem sebetulnya bukan hal yang aneh di India. Biasanya suhu setinggi itu terjadi saat puncak musim panas, sekitar Juli, bukan April. "India memang di Bulan April-September musim panas. Mereka umumnya sudah biasa dengan itu," pungkasnya. Hingga saat ini, lanjutnya, juga tak ada imbauan khusus dari pemerintah India karena memang tidak ada korban jiwa atau semacamnya. Namun, sejumlah foto yang beredar di media menunjukkan sejumlah warga berteduh di pinggiran Sungai Yamuna imbas panas yang menyengat itu. Terkait hal itu Hanafi menegaskan bahwa sikap warga India itu sudah biasa. Dampaknya, sekolah-sekolah ditutup dan pasokan batu bara menurun. "Memang kalau sedang panas, orang-orang yang tinggal di bantaran-bantaran sungai memanfaatkan sungai untuk ngadem. Kalau yang lain, ya mending di rumah atau mall," imbuhnya. Selama dua bulan terakhir ini, India memang tengah mengalami cuaca "neraka" dengan suhu 40-45 derajat Celcius. Hal ini terjadi diduga akibat dari perubahan iklim hingga efek gas rumah kaca. (yd)
Politik
PIFA.CO.ID, POLITIK - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku terkejut atas penggeledahan rumah Djan Faridz di Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penggeledahan tersebut terkait kasus buronan Harun Masiku.Sekretaris Jenderal PPP, Arwani Thomafi, menyatakan belum mendapatkan informasi dari Djan Faridz terkait penggeledahan tersebut."Kami terkejut dengan penggeledahan oleh KPK di kediaman beliau. Saya belum mendapatkan informasi dari beliau terkait penggeledahan tersebut," ujar Arwani kepada Suara.com, Kamis (23/1/2025).Arwani menambahkan, pihaknya akan berkomunikasi dengan Djan mengenai hal ini. "Sebagai kader, tentu kami akan komunikasi terkait hal tersebut," katanya. Arwani juga menegaskan bahwa PPP menghormati proses hukum yang dilakukan KPK."Kami menghormati sepenuhnya apa yang menjadi proses penegakan hukum oleh KPK," tambahnya.Detail Penggeledahan KPKPenggeledahan di rumah Djan Faridz dimulai pada Rabu malam (22/1/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. Tim KPK tiba menggunakan delapan mobil SUV hitam. Proses penggeledahan berakhir Kamis dini hari (23/1/2025) pukul 01.05 WIB, dengan tim penyidik membawa dua koper sedang, satu koper kecil, satu kardus, dan satu tas jinjing sebagai barang bukti.Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengonfirmasi penggeledahan tersebut. "Benar, pada giat penggeledahan perkara tersangka HM," katanya Rabu malam. Namun, Tessa belum memberikan detail lebih lanjut karena penggeledahan masih berlangsung.