Komedian Senior Nunung Jual Aset dan Tinggal di Kos Demi Keluarga dan Kesehatan
Jakarta | Selasa, 25 Februari 2025
Komedian Senior Nunung menjual aset dan tinggal di kos demi keluarga dan kesehatan. (InaKoran)
Jakarta | Selasa, 25 Februari 2025
Sports
PIFA, Sports - PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) telah menetapkan target ambisius untuk lolos ke Piala Dunia 2038, dan untuk mewujudkannya, mereka menganggap bahwa pembinaan usia muda harus diperkuat sejak dini. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah meningkatkan perhatian terhadap pembinaan usia dini, khususnya dalam kisaran usia 9-12 tahun. PSSI telah memulai upaya ini dengan menggelar "grassroots football festival" untuk anak-anak berusia 9-12 tahun. Festival ini dimulai di Yogyakarta dan diikuti oleh lebih dari 2.000 pemain muda berbakat. "Kita mulai dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian akan beralih ke daerah lain, seperti Jawa Tengah dan seterusnya. Jika kita ingin memiliki tim yang kuat untuk menuju Piala Dunia 2038, waktunya dimulai dari sekarang,” ujar Wakil Ketua Umum PSSI dikutip PIFA, Minggu (3/9). Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, Exco PSSI Eko Setyawan, Muhammad, Sekjen Yunus Nusi, Direktur Teknik Indra Sjafri, serta Ketua Asprov DIY, Dessy Afrianto, dan tamu undangan lainnya. Zainudin Amali juga memberikan pesan penting kepada para guru, orangtua, dan Asprov DIY, untuk mendukung anak-anak ini dalam perjalanannya. Mereka adalah harapan bangsa dan negara, dan diharapkan festival sepak bola ini akan menjadi awal dari lahirnya pemain-pemain berbakat yang dapat mewakili Indonesia pada Piala Dunia 2038. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang dijadwalkan akan menghadiri festival sepak bola ini pada pagi hari, telah beberapa kali menekankan pentingnya pembinaan usia dini dalam menciptakan tim nasional yang unggul di masa depan. Upaya serupa diharapkan akan terus ditingkatkan untuk mengembangkan bakat-bakat muda Indonesia dalam sepak bola. (hs)
Lokal
PIFA, LOKAL - Dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Barat (Cagub-Cawagub) nomor urut 1, Sutarmidji-Didi Haryono, terus mengalir deras menjelang Pilkada 27 November mendatang. Kali ini, emak-emak dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya secara terbuka menyatakan dukungannya dalam acara silaturahmi di Kecamatan Pontianak Kota.Acara tersebut dipadati ratusan warga yang antusias mendengarkan pemaparan visi dan misi pasangan tersebut. Tidak hanya dari Kota Pontianak, sejumlah warga dari Kubu Raya turut hadir, menegaskan komitmen mereka untuk mendukung Sutarmidji-Didi dalam Pilkada nanti.Jalan Mulus dan Harapan BaruJamilah, seorang warga Kubu Raya, memuji kepemimpinan Sutarmidji yang dinilai berhasil membangun infrastruktur, seperti ruas jalan Pontianak-Sungai Kakap yang kini lebar, bersih, dan mulus. "Kami merasakan langsung manfaat pembangunan ini," ujarnya dengan penuh semangat. Ia berharap jika terpilih kembali, Sutarmidji dapat memperhatikan pembangunan jalan-jalan di gang-gang kecil di daerahnya.Program Beasiswa 5000 Mahasiswa Disambut AntusiasSementara itu, Lina, seorang ibu asal Pontianak, menyebut program beasiswa bagi 5000 mahasiswa yang diusung Sutarmidji sebagai langkah brilian untuk membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah. "Program ini sangat membantu anak-anak kami melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," katanya.Sutarmidji sendiri berjanji akan memastikan program beasiswa ini transparan dan tepat sasaran."Insyaallah, kita jalankan sesuai variabel ukur agar penerimanya benar-benar yang membutuhkan," tegasnya.Dengan dukungan yang semakin meluas, pasangan nomor urut 1 ini optimistis menghadapi Pilkada mendatang. Apakah Sutarmidji-Didi Haryono akan melanjutkan kepemimpinan mereka di periode kedua? Semua akan terjawab pada 27 November nanti.
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo menyampaikan permohonan maaf kepada Ricky Rizal alias Bripka RR dan Kuat Ma'ruf atas skenario yang dibuatnya sehingga ikut menyeret mereka jadi tersangka. Hal itu disampaikan Sambo usai mendengar kesaksian dari Bripka RR dan Kuat Ma'ruf dalam sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022). "Saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena saya tahu bahwa saya sudah meminta Anda untuk mengikuti skenario yang saya buat," kata Sambo dalam persidangan, dikutip PIFA dari siaran streaming kanal YouTube Kompastv, Rabu (14/12). Sambo mengatakan, ia telah menjelaskan kepada tim khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan bahwa Bripka RR dan Kuat tidak mengetahui rencana pembunuhan terhadap Brigadir J. Namun, keduanya tetap disangkakan dan ikut menjadi terdakwa. "Saya sudah jelaskan bahwa mereka tidak tahu apa-apa, tidak ada perencanaan, mereka nggak tahu. Tapi kemudian terus dijadikan tersangka, dizalimi, ditahan dia. Kuat dipaksa dia. Tapi ini lah faktanya," tambahnya. Diketahui, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi didakwa melakukan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di rumah dinas Sambo nomor 46 yang terletak di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, 8 Juli lalu. Tindak pidana keduanya itu dilakukan bersama-sama dengan Bharada E, Bripka Ricky Rizal (RR), dan Kuat Ma'ruf. Mereka pun didakwa melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (yd)