Destinasi wisata alam Riam Merasap di Kabupaten Bengkayang. (Foto: Disporapar Bengkayang)

Berita Lokal, PIFA - Potensi pariwisata di Kabupaten Bengkayang sangat besar. Sayangnya, hal tersebut belum tergarap dengan maksimal lantaran masalah infrastruktur pariwisata yang tak memadai.

Hal ini dikemukakan Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin saat monitor potensi wisata di kabupaten itu, awal November kemarin.

Heri menyebut, tercatat lebih dari 100 destinasi wisata di sana. Dia mendorong pemerintah memenuhi pemerataan infrastruktur jalan, hingga menyediakan penerangan untuk mendukung pengembangan potensi destinasi wisata yang ada.

"Pengembangan sektor pariwisata tak bisa berdiri sendiri. Melainkan, perlu sinergitas semua pihak. Bukan hanya pemerintah, dan pengelola destinasi. Tapi juga pegiat pariwisata," katanya, kemarin.

Pegiat pariwisata itu bisa pelaku jasa perhotelan serta restoran. Kedua komponen ini memang mendukung sektor pariwisata. 

Legislator Golkar ini mengatakan, selain banyak destinasi, infrastruktur yang mendukung pariwisata seperti perhotelan juga sudah tumbuh. Contohnya saja, beberapa hotel sudah berdiri di sana.

Pemerintah katanya, tinggal memberi dukungan kemudahan-kemudahan usaha, bagi semua sektor usaha. Sementara berkaitan dengan lokasi destinasi sendiri, pemerintah diminta mendukung pembangunan infrastruktur jalan kemudian penyedian listrik pula.

"Hingga penerangan jalan umum agar memudahkan para wisatawan," ujarnya.

Dia menilai, selama ini yang terjadi dan menghambat perkembangan pariwisata karena infrastruktur destinasi wisata yang tak siap. Misalnya saja keluhan jalan rusak menuju lokasi pariwisata, ada pula penerangan jalan umum atau PJU tidak menyala. 

"Sementara, pajak penerangan jalan sudah ditarik pemerintah daerah," jelasnya.

Di sisi lain Heri juga menyarankan agar peta pariwisata yang ada tidak bersifat statis. Tapi dinamis. Sehingga jika terdapat destinasi pariwisata yang belum masuk tiga sektor tadi, dan dipandang bisa dijual, maka harus masuk kategori wisata unggulan untuk masuk pariwisata di sektor tersebut.

"Berharap pemangku kepentingan mulai dari dinas pariwisata kabupaten dan provinsi hingga kementerian bersinergi. Karena, sektor pariwisata sangat berpotensi menyumbang PAD," tandasnya. (ap)

Berita Lokal, PIFA - Potensi pariwisata di Kabupaten Bengkayang sangat besar. Sayangnya, hal tersebut belum tergarap dengan maksimal lantaran masalah infrastruktur pariwisata yang tak memadai.

Hal ini dikemukakan Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin saat monitor potensi wisata di kabupaten itu, awal November kemarin.

Heri menyebut, tercatat lebih dari 100 destinasi wisata di sana. Dia mendorong pemerintah memenuhi pemerataan infrastruktur jalan, hingga menyediakan penerangan untuk mendukung pengembangan potensi destinasi wisata yang ada.

"Pengembangan sektor pariwisata tak bisa berdiri sendiri. Melainkan, perlu sinergitas semua pihak. Bukan hanya pemerintah, dan pengelola destinasi. Tapi juga pegiat pariwisata," katanya, kemarin.

Pegiat pariwisata itu bisa pelaku jasa perhotelan serta restoran. Kedua komponen ini memang mendukung sektor pariwisata. 

Legislator Golkar ini mengatakan, selain banyak destinasi, infrastruktur yang mendukung pariwisata seperti perhotelan juga sudah tumbuh. Contohnya saja, beberapa hotel sudah berdiri di sana.

Pemerintah katanya, tinggal memberi dukungan kemudahan-kemudahan usaha, bagi semua sektor usaha. Sementara berkaitan dengan lokasi destinasi sendiri, pemerintah diminta mendukung pembangunan infrastruktur jalan kemudian penyedian listrik pula.

"Hingga penerangan jalan umum agar memudahkan para wisatawan," ujarnya.

Dia menilai, selama ini yang terjadi dan menghambat perkembangan pariwisata karena infrastruktur destinasi wisata yang tak siap. Misalnya saja keluhan jalan rusak menuju lokasi pariwisata, ada pula penerangan jalan umum atau PJU tidak menyala. 

"Sementara, pajak penerangan jalan sudah ditarik pemerintah daerah," jelasnya.

Di sisi lain Heri juga menyarankan agar peta pariwisata yang ada tidak bersifat statis. Tapi dinamis. Sehingga jika terdapat destinasi pariwisata yang belum masuk tiga sektor tadi, dan dipandang bisa dijual, maka harus masuk kategori wisata unggulan untuk masuk pariwisata di sektor tersebut.

"Berharap pemangku kepentingan mulai dari dinas pariwisata kabupaten dan provinsi hingga kementerian bersinergi. Karena, sektor pariwisata sangat berpotensi menyumbang PAD," tandasnya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar