Foto: Reuters

Foto: Reuters

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalKonflik Makin Panas, Lebih dari 61 Ribu Warga Ukraina Mengungsi ke Rusia

Konflik Makin Panas, Lebih dari 61 Ribu Warga Ukraina Mengungsi ke Rusia

Ukraina | Rabu, 23 Februari 2022

Berita Internasional, PIFA - Ketegangan antara pasukan pemerintah dan kelompok separatis yang kian meningkat mengakibatkan lebih dari 61 ribu warga Donbas, Ukraina, mengungsi ke Rusia pada Senin (21/2/2022) kemarin.

Melansir TASS  Pejabat Menteri Darurat Rusia, Alexander Chupriyan mengatakan bahwa jumlah warga Donbas yang tiba di Rusia bertambah menjadi 61.000 orang.
"Berdasarkan hasil kerja semalam, jumlah warga Donbas yang tiba di Rusia bertambah menjadi 61.000 orang," katanya, demikian dikutip PIFA dari media tersebut (22/2).

Ditambahkannya, sebanyak sembilan kereta api yang mengangkut penduduk Donbas dari Rostov ke wilayah lain Rusia, tiba pada siang hari.

"Oleh karena itu, penempatan pengungsi berkembang," terang dia.

Menurut survei pemerintah, VTsIOM, mayoritas warga Rusia mendukung penerimaan pengungsi. Kemudian kantor berita Moskow Times melaporkan, jajak pendapat pengungsian menunjukkan bahwa 78 persen warga Rusia mendukung keputusan pemerintah untuk menerima pengungsi, sementara 13 persen menolak.

Berdasarkan cakupan wilayahnya, setengah dari 85 wilayah Rusia bersedia menampung penduduk Donbas. Namun, enam wilayah lainnya keberatan akan risiko gelombang pengungsi. (yd) 

Rekomendasi

Foto: Trump Sebut Coca-Cola Bakal Gunakan Gula Tebu, Ahli Gizi Beri Peringatan | Pifa Net

Trump Sebut Coca-Cola Bakal Gunakan Gula Tebu, Ahli Gizi Beri Peringatan

Lifestyle
| Sabtu, 19 Juli 2025
Foto: Pisa SC Promosi ke Serie A Setelah Tiga Dekade, Pippo Cetak Sejarah | Pifa Net

Pisa SC Promosi ke Serie A Setelah Tiga Dekade, Pippo Cetak Sejarah

Italia
| Senin, 5 Mei 2025
Foto: Resmi: Luka Modric Gabung AC Milan, Teken Kontrak hingga 2026 | Pifa Net

Resmi: Luka Modric Gabung AC Milan, Teken Kontrak hingga 2026

Sports
| Selasa, 15 Juli 2025
Foto: Prabowo Utus Jokowi ke Vatikan untuk Pemakaman Sri Paus Fransiskus | Pifa Net

Prabowo Utus Jokowi ke Vatikan untuk Pemakaman Sri Paus Fransiskus

Indonesia
| Kamis, 24 April 2025
Foto: Penembakan Massal di Sekolah Swedia Tewaskan 10 Orang | Pifa Net

Penembakan Massal di Sekolah Swedia Tewaskan 10 Orang

Swedia
| Rabu, 5 Februari 2025
Foto: NASA Waspadai Asteroid 2024 YR4 yang Berpotensi Hantam Bumi di 2032 | Pifa Net

NASA Waspadai Asteroid 2024 YR4 yang Berpotensi Hantam Bumi di 2032

Dunia
| Kamis, 20 Februari 2025
Foto: Anak Usia Dini Sering Terpapar Gawai Bisa Alami Autisme Virtual, Ini Penjelasan Dokter | Pifa Net

Anak Usia Dini Sering Terpapar Gawai Bisa Alami Autisme Virtual, Ini Penjelasan Dokter

Pontianak
| Rabu, 16 April 2025
Foto: Kasus Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron: Kronologi Kontroversi yang Menggemparkan Publik | Pifa Net

Kasus Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron: Kronologi Kontroversi yang Menggemparkan Publik

Indonesia
| Kamis, 13 Maret 2025
Foto: Justin Kluivert Makin Apik, Cetak 6 Gol dan 3 Assist dalam 4 Pertandingan | Pifa Net

Justin Kluivert Makin Apik, Cetak 6 Gol dan 3 Assist dalam 4 Pertandingan

Indonesia
| Senin, 27 Januari 2025
Foto: DPR Desak Potongan Aplikator Ojol Diturunkan Menjadi 10% | Pifa Net

DPR Desak Potongan Aplikator Ojol Diturunkan Menjadi 10%

Indonesia
| Kamis, 6 Maret 2025

Berita Terkait

Lifestyle

Foto: Cara Mengetahui Skincare Cocok atau Tidak di Kulit | Pifa Net

Cara Mengetahui Skincare Cocok atau Tidak di Kulit

PIFA, Lifestyle - Setiap perempuan pasti ingin kulitnya sehat dan terjaga kecantikannya. Selain mencukupi asupan nutrisi, menjaga kecantikan kulit juga bisa didapatkan dari perawatan luar menggunakan skincare.  Namun tidak semua skincare cocok di kulit. Sebab setiap orang memiliki kulit yang berbeda-beda, baik kondisi dan juga kebutuhannya. Oleh sebab itu, pemakaian skincare tidak boleh sembarangan. Menurut Dermatology & Mohs Surgery Institute, hasil skincare biasanya baru terlihat setelah 28 hari. Pasalnya, kulit melakukan regenerasi atau pergantian sel kulit mati setiap 28 hari sekali. Jika skincare terus digunakan dengan tekun selama 4 bulan, maka kamu akan melihat perubahan yang signifikan pada kulit.  Lalu, bagaimana cara mengetahui suatu skincare cocok atau tidak? 1. Lakukan test patch Cara ini sangat mudah dilakukan dan hasilnya juga efektif memberikan signal pada kulit apakah skincare cocok atau tidak pada produk tersebut. Caranya, cukup dengan mengolesi produk yang akan dipakai pada area belakang kuping dan diamkan beberapa jam. Jika terjadi reaksi kemerahan, gatal, atau efek lainnya, tandanya kulit kamu tidak cocok dengan kandungan skincare dalam produk tersebut.  2. Apakah terjadi purging? Purging adalah proses pembersihan atau detoks pada kulit saat memakai skincare baru. Di saat kamu memakai produk tersebut dan timbul jerawat, itu tandanya kulit sedang beradaptasi dan kandungan tersebut mulai bekerja.  Bila kulit semakin baik selama 1 - 3 bulan pemakaian, tandanya skincare cocok. Jika purging tak kunjung henti dan cenderung menjadi breakout, maka berhenti penggunaan produk tersebut.  3. Stop saat breakout terjadi Di saat  kamu mengalami breakout, di mana muncul jerawat disertai peradangan, maka cobalah untuk berhenti menggunakannya. Kandungan produk apapun bisa sebabkan breakout, apalagi prouduk dengan kandungan eksfoliasi di dalamnya. Jadi, meskipun kamu membeli skincare dengan harga fantastis, belum tentu cocok di kulit kamu. 4. Perhatikan kondisi kulit setelah pemakaian Di saat kamu sudah memakai skincare secara rutin, tentu ada efek yang ditimbulkan. Biasanya efek skincare akan muncul setelah 28 hari. Perhatikan apa yang terjadi pada kulit. Jika tidak menimbulkan efek apapun, tandanya formula skincare tidak bekerja efektif pada kulitmu. (ly)

Indonesia
| Kamis, 27 Juni 2024

Lokal

Foto: Polres Kubu Raya Gencarkan Vaksinasi di Kecamatan Kubu Agar Percepatan Herd Imunity pada Warga | Pifa Net

Polres Kubu Raya Gencarkan Vaksinasi di Kecamatan Kubu Agar Percepatan Herd Imunity pada Warga

Berita Kalbar, PIFA – Guna terus melakukan peningkatan kesadaran vaksinasi terhadap masyarakat di wilayah pedalaman Kabupaten Kubu Raya, Polres Kubu Raya bersama Tim Kesehatan dan Tim Vaksinator turun langsung ke daerah-daerah dimana masyarakat akan melakukan vaksin covid-19. Kamis (16/12/2021).                  Kapolda Kabar Irjen Pol Dr Sigid Trihardjianto ,SH, M.Si bersama Kapolres Kubu Raya, AKBP Jerold HY Kumontoy, SIK mendatangi langsung beberapa lokasi vaksinasi di wilayah Kecamatan Kubu. Selain itu tampak pula DirpamOvit Polda Kalbar, Kombes Pol Widi Atmoko S.I.K MH, Kabid Dokes Polda Kalbar Kombespol drg. Waluejo Noegroho, Sp.Pros, Kabagops Kubu Raya Akp Hoeruddin, S.I.K, Kepala dinas kes Prov Kalbar dr.Horizon ,M.Kes, Suharso, S.IPem Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya Hadir juga Kapolsek Kubu Iptu Heru Anggoro, S.E, Danramil Kubu Peltu Djunaidi, M.Redho Sekcam Kubu, Kepala Puskesmas Kubu Samsul Hadi, A.Md Kep,S.E, Kasat Samapta Polres Kubu Raya, Kasat Intel Polres Kubu Raya dan Kasie Propam Polres Kubu Raya. Dengan menggunakan Speadboat dan mengarungi sungai kapuas, Kapolres Kubu Raya melakukan perjalanan memantau langsung  vaksinasi massal di wilayah Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya.                                                                                                                                                                Selain itu guna memberikan semangat dan penyelesaian permasalahan terkait masih ditemukanya daerah terendah capaian vaksinasi, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo yang melakukan monitoring di Sejumlah Polda jajaran. Kapolres Kubu Raya AKBP Jerold HY Kumontoy, SIK menjelaskan jika Kapolri meminta kepada jajaran untuk terus menggencarkan vaksinasi agar mempercepat herd imunity. “Kubu Raya termasuk dalam daerah terendah capaian vaksinasi, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami mengingat luasan wilayah dan cukup banyaknya warga yang harus di vaksin, meski demikian ini akan kami jalankan dengan baik,” terangnya. AKBP Jerold HY Kumontoy mengatakan  untuk meningkatkan semangat dan partisipasi  masyrakat untuk mengikuti vaksinasi pihaknya pun menyediakan doorprise dan inovasi kegiatan nvaksinasi guna menarik perhatian masyarakat agar mau di vaksin. “Kami lakukan jemput bola, vaksin door to door hal ini semata–mata memudahkan masyarakat yang memang ingin di vaksin namun terkendala ke lokasi penyedia vaksinasi,” tambahnya. Dirinya mengatakan jika serbuan vaksinasi terus di lakukan guna menyasar wilayah terjauh dan terluar dari Kabupaten Kubu Raya. “Salah satu strategi yang kita lakukan yakni seperti sekarang saya tinjau di Kecamatan Kubu dengan dosis vaksin 500 orang dan juga ada beberapa titik pelaksanaan vaksinasi,” paparnya. Kapolres Kubu Raya AKBP Jerold HY Kumontoy menjelaskan Gerai Vaksin Presisi yang ada di Balai Desa Kubu merupakan salah satu dari 85 titik vaksinasi yang di gelar Polres Kubu Raya bekerjasama dengan TNI serta Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Kapolres Kubu Raya berharap semua masyarakat Kubu Raya untuk ikuti vaksinasi  karena tak ada hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19 selain melakukan vaksinasi seperti disampaikan Presiden Jokowi nenerapa waktu lalu.

Kubu Raya
| Selasa, 17 Mei 2022

Internasional

Foto: Ketegangan Memuncak! India Serang 9 Lokasi di Pakistan dan Kashmir, Balasannya Jet Tempur India Ditembak | Pifa Net

Ketegangan Memuncak! India Serang 9 Lokasi di Pakistan dan Kashmir, Balasannya Jet Tempur India Ditembak

PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memuncak setelah India melancarkan serangan udara ke sembilan lokasi di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Rabu (7/5/2025) dini hari waktu setempat. Serangan ini disebut oleh India sebagai "Operasi Sindoor" yang menargetkan infrastruktur teroris yang diduga menjadi tempat perencanaan serangan terhadap India, khususnya terkait insiden serangan di Pahalgam beberapa waktu lalu.Angkatan Darat India menyatakan bahwa serangan tersebut terfokus, terukur, dan tidak bersifat eskalatif, serta tidak mengenai fasilitas militer Pakistan secara langsung. Dalam pernyataan singkatnya di media sosial, Angkatan Darat India menegaskan, "Keadilan Ditegakkan. Jai Hind!" sebagai bentuk respons terhadap serangan sebelumnya yang menewaskan warga India di Kashmir.Sementara itu, Pakistan melaporkan bahwa serangan India telah menewaskan sedikitnya tiga warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, serta melukai 12 orang lainnya. Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, mengecam serangan tersebut dan menegaskan bahwa sasaran serangan India justru mengenai kawasan permukiman sipil, bukan kamp teroris seperti klaim India. Ia mengundang media internasional untuk melihat langsung dampak serangan ini di lapangan.Militer Pakistan mengonfirmasi bahwa mereka berhasil menembak jatuh dua jet tempur India dalam pertempuran udara yang terjadi sebagai respons terhadap serangan tersebut. Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudry menyatakan bahwa Pakistan memberikan balasan tegas terhadap agresi India dan menegaskan kesiapan militer untuk mempertahankan kedaulatan negara.Serangan udara India menghantam beberapa lokasi penting di Pakistan, termasuk Kotli, Ahmadpur Timur, Muzaffarabad, Bagh, dan Muridke, yang sebagian berada di wilayah Punjab Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan. Wilayah ini selama ini menjadi titik panas konflik antara kedua negara.Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menyebut serangan India sebagai tindakan perang dan menegaskan bahwa Pakistan berhak memberikan balasan yang setimpal. Ia juga menegaskan dukungan penuh masyarakat Pakistan terhadap militer dalam menghadapi eskalasi ini.Situasi ini menimbulkan kekhawatiran internasional akan potensi konflik yang lebih besar, mengingat kedua negara memiliki persenjataan nuklir masing-masing sekitar 170 hulu ledak dengan jangkauan rudal hingga 8.000 kilometer. Meski demikian, para analis menilai medan pegunungan yang sulit diakses menjadi kendala besar bagi mobilisasi militer kedua belah pihak.Konflik ini bermula dari insiden serangan di Pahalgam, Kashmir yang menewaskan 26 orang, yang oleh India dituding sebagai aksi teroris yang didukung Pakistan. Pakistan membantah keterlibatan dan menyerukan penyelidikan netral atas insiden tersebut. Ketegangan antara India dan Pakistan yang sudah lama berlangsung kembali memanas, dengan risiko eskalasi yang dapat berdampak luas di kawasan Asia Selatan dan dunia internasional.

India
| Rabu, 7 Mei 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5