Korban tewas serangan teror di Moskow bertambah lagi, kini 137 orang. (ANTARA/Xinhua/Cao Yang)

PIFA, Internasional - Warga Rusia mengibarkan bendera setengah tiang pada hari berkabung nasional yang ditetapkan pada Minggu (24/3) waktu setempat, untuk mengenang 137 orang yang tewas dalam serangan teroris di sebuah gedung konser di Moskow.

Dari 137 korban tewas, tiga di antaranya adalah anak-anak. Selain itu, 182 orang dinyatakan terluka akibat insiden tersebut. Lebih dari 100 orang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat, dengan beberapa orang di antaranya dalam kondisi kritis.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, berjanji untuk menghukum semua pelaku serangan terorisme tersebut. Sebelumnya, serangan tersebut terjadi di Crocus City Hall, di mana empat pria bersenjata menyerbu tepat sebelum grup rock era Soviet, Picnic, membawa lagu hit mereka berjudul "Afraid of Nothing".

Kelompok Islamic State (ISIS), tepatnya afiliasi ISIS di Afghanistan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Putin menyebut 11 orang telah ditahan terkait serangan tersebut, namun tidak menyinggung ISIS dalam pidatonya.

Putin justru mengatakan bahwa empat tersangka pria bersenjata di antaranya ditangkap saat berusaha kabur ke wilayah Ukraina.

"Mereka berusaha untuk bersembunyi dan bergerak menuju ke Ukraina, di mana, menurut data awal, sebuah 'jendela' telah dipersiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara," sebut Putin dalam pernyataannya.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), dalam pernyataan terpisah, menyebut orang-orang bersenjata itu memiliki 'kontak' di Ukraina dan ditangkap di dekat perbatasan.

Adapun Otoritas Kyiv dengan tegas membantah terlibat dalam serangan teroris itu. Presiden Volodymyr Zelensky memberikan reaksi bernada marah saat balik menuding Putin dan para jajarannya berupaya mengalihkan kesalahan ke Ukraina sembari memperlakukan rakyat mereka sendiri sebagai "barang habis pakai yang bisa dibuang". (ad)

PIFA, Internasional - Warga Rusia mengibarkan bendera setengah tiang pada hari berkabung nasional yang ditetapkan pada Minggu (24/3) waktu setempat, untuk mengenang 137 orang yang tewas dalam serangan teroris di sebuah gedung konser di Moskow.

Dari 137 korban tewas, tiga di antaranya adalah anak-anak. Selain itu, 182 orang dinyatakan terluka akibat insiden tersebut. Lebih dari 100 orang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat, dengan beberapa orang di antaranya dalam kondisi kritis.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, berjanji untuk menghukum semua pelaku serangan terorisme tersebut. Sebelumnya, serangan tersebut terjadi di Crocus City Hall, di mana empat pria bersenjata menyerbu tepat sebelum grup rock era Soviet, Picnic, membawa lagu hit mereka berjudul "Afraid of Nothing".

Kelompok Islamic State (ISIS), tepatnya afiliasi ISIS di Afghanistan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Putin menyebut 11 orang telah ditahan terkait serangan tersebut, namun tidak menyinggung ISIS dalam pidatonya.

Putin justru mengatakan bahwa empat tersangka pria bersenjata di antaranya ditangkap saat berusaha kabur ke wilayah Ukraina.

"Mereka berusaha untuk bersembunyi dan bergerak menuju ke Ukraina, di mana, menurut data awal, sebuah 'jendela' telah dipersiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara," sebut Putin dalam pernyataannya.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), dalam pernyataan terpisah, menyebut orang-orang bersenjata itu memiliki 'kontak' di Ukraina dan ditangkap di dekat perbatasan.

Adapun Otoritas Kyiv dengan tegas membantah terlibat dalam serangan teroris itu. Presiden Volodymyr Zelensky memberikan reaksi bernada marah saat balik menuding Putin dan para jajarannya berupaya mengalihkan kesalahan ke Ukraina sembari memperlakukan rakyat mereka sendiri sebagai "barang habis pakai yang bisa dibuang". (ad)

0

0

You can share on :

0 Komentar