Korea Utara Akui Kirim Tentara Bantu Rusia dalam Perang Ukraina
Korea Utara | Selasa, 29 April 2025
Korea Utara mengakui mengirim tentara untuk membantu Rusia dalam perang Ukraina. (AFP)
Korea Utara | Selasa, 29 April 2025
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Banjir telah merendam tujuh kabupaten di Kalimantan Barat. Saat ini, total wilayah yang terendam banjir ada 314 desa di 60 kecamatan dengan total 43.092 kepala keluarga (KK) atau 148.693 jiwa terdampak. Namun dari jumlah warga yang terdampak tersebut hanya 104 KK atau 606 jiwa yang terdata mengungsi ke posko pengungsian yang disediakan oleh pemerintah.Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Daniel, mengungkapkan sudah meminta warga terdampak banjir untuk mengungsi. Namun sebagian warga lebih memilih untuk mengungsi secara mandiri di rumah masing-masing atau kerabat yang dinilai masih aman.“Kalau kita lihat data yang mengungsi hanya ratusan orang, persoalannya bukan pemerintah tidak menyiapkan hunian sementara, tetapi masyaraksat kita enggan untuk tinggal di pengungsian. Padahal fasilitas sudah kita lengkapi tetapi mereka lebih memilih mengungsi secara mandiri di rumah keluarga mereka yang masih aman,” ungkapnya saat ditemui di Posko Utama Penanganan Darurat Bencana Provinsi Kalbar, pada Kamis (30/1/25).Diakui Daniel, kondisi tersebut sedikit menyulitkan petugas di lapangan, terutama dalam pendistribusian logistik makanan siap saji sesuai waktunya. “Kendala nya yang dihadapi petugas di lapangan adalah tempat mereka mengungsi itu harus kita interensasi dalam rangka mendorong bantuan logistik makanan siap saji yang harus mereka konsumsi tiap waktunya,” ujarnya.Untuk itu, Daniel kembali mengimbau warga yang terdampak diusahakan untuk bisa terpusat pengungsian ini supaya pengkoordinasinya lebih nyaman.Sementara itu soal bantuan dinilai lambat, Daniel menegaskan pemerintah provinsi tidak menyalurkan langsung kepada masyarakat. Akan tetapi bertahap, didistribusikan dahulu ke pemerintah daerah yang kemudian nantinya disalurkan kepada masyarakat.“data ini menjadi penting karena memang persoalan bantuan ini bukan tidak akan diberikan tetapi mungkin lambat sampai karena persoalan data. Contoh ada beberapa kecamatan yang misalnya datanya ganda, ini yang harus kita verifikasi. Ternyata setelah kita data rupanya datanya ganda, lebih dari satu. Jadi pembersihan data ini memerlukan waktu cukup lama. Sebeb itu pemberian bantuan sedikit terlambat,” pungkasnya.
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan audit terhadap kelayakan bangunan stadion, khususnya stadion sepak bola yang digunakan oleh klub yang saat ini tengah berkompetisi di liga Indonesia, baik Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Hal ini dilakukan menyusul tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari seratus nyawa. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan pihaknya bersama Kementrian PUPR akan meninjau beberapa stadion yang besar kapasitas penontonnya, termasuk Stadion Kanjuruhan yang berada di Malang. yd "Dalam waktu dekat ini saya sedang menjadwalkan akan bersama dengan Menteri PUPR kita akan ke Kanjuruhan lagi dan beberapa tempat, terutama stadion-stadion yang banyak penontonnya. Itu yang kita akan prioritaskan untuk diaudit oleh Menteri PUPR,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (11/10/2022), mengutip keterangan Setkab RI. Upaya membangun standar keamanan stadion merupakan salah satu langkah transformasi sepak bola Indonesia yang dilakukan oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan Pemerintah Indonesia. Langkah ini tertuang dalam surat yang disampaikan oleh Presiden FIFA Gianni Infantino kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). “Di dalam surat FIFA itu, ada lima hal yang diminta di situ. Pertama, adalah kita memastikan stadion tempat pertandingan itu, dia menjadi tempat yang aman dan nyaman,” tambah Menpora. Selain itu, langkah kolaborasi yang dilakukan adalah memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional. “Pihak Polri juga sekarang sedang merampungkan yang nanti akan menjadi peraturan Kapolri, yang dihimpun dari berbagai sumber aturan, baik itu dari Statuta FIFA, dari aturan internal PSSI [Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia] maupun aturan-aturan lainnya, sehingga kita akan jelas SOP [Standard Operating Procedure]-nya," tuturnya. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama; mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; serta menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya. “Dalam surat itu dari FIFA kita diminta untuk benchmarking. Jadi kita melihat perbandingan-perbandingan dari pelaksanaan liga di negara-negara lain yang sudah established dan mana yang kita bisa adopsi itu sebagai cara kita untuk menyelenggarakan liga. Di samping itu, monitoring terhadap apa yang sudah kita putuskan,” ungkap Menpora. Menpora pun mengapresiasi dukungan yang diberikan FIFA untuk transformasi sepak bola di tanah air. “FIFA bertujuan baik, kalau saya lihat dari suratnya itu ingin membantu Indonesia untuk memperbaiki sepak bola Indonesia secara umum, khususnya kompetisi dan tragedi Kanjuruhan agar tidak terulang lagi. Kita harus merespons niat baik FIFA sebagai international federation dari sepak bola,” tandasnya. (yd)
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Makassar diamankan oleh Tim Gabungan Polrestabes Makassar dan Polda Sulawesi Selatan pada hari Sabtu (16/4) lalu. Pria berinisial IA tersebut diduga menjadi otak pembunuhan seorang pegawai Dishub Makassar. Dilansir dari Antara, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto menyatakan bahwa penangkapan tersebut dilakukan di rumah terduga pelaku. "Benar kita amankan," ucap Budhi Haryanto melalui pesan singkatnya. Pada saat penangkapan, Kasatpol IA langsung dinaikkan ke mobil Pajero Hitam dan digelandang ke Mapolrestabes Makassar untuk menjalani interogasi. "Sekarang masih dalam pemeriksaan, mohon kesabarannya," tambahnya. Penangkapan itu merupakan tindak lanjut penyelidikan kasus penemuan jasad pegawai Dinas Perhubungan Makassar berinisial NS di Jalan Danau Tanjung Bunga pada hari Minggu (3/4) lalu. Sebelumnya, delapan saksi telah diperiksa oleh penyidik Polda Sulsel terkait kasus pembunuhan tersebut. "Saksi yang diperiksa delapan orang. Pertama, saksi yang melihat langsung di TKP, kedua saksi dari keluarga dan pihak rumah sakit (RS Siloam)," jelas Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana. Selain delapan saksi tersebut, kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini. Pasalnya pihak berwajib masih menemukan adanya sejumlah saksi lain termasuk pengemudi ojek online (ojol) yang ketika itu terlihat berada di lokasi dan adanya sebuah kendaraan yang terekam CCTV. "Masih didalami penyidik. Jadi, kita berusaha untuk melakukan pemeriksaan secara profesional. Soal kendaraan yang singgah dan melintas maupun ojol roda dua itu akan segera diperiksa sebagai saksi," tambah Komang. Rekaman CCTV tersebut memperlihatkan kendaraan roda empat berwarna merah dan pengemudi ojol berjaket warna kuning melintasi korban sebelum terjatuh di lokasi kejadian. Penyidik secara profesional masih terus melakukan penyelidikan terkait apa benar mobil merah itu taksi online atau tidak, begitu pula pengemudi ojol berjaket kuning. "Seusai yang ada dalam (rekaman) CCTV, semuanya masih dikembangkan penyidik. Penyidik masih mendalami terkait orang berjaket kuning yang melintasi korban sebelum kejadian," papar Komang. Dilansir dari Tribunnews, sebelum penangkapan IA, polisi terlebih dahulu mengamankan seorang petugas Dishub lainnya berinisial A pada Senin (11/4) lalu. Selain itu, kepolisian juga telah menangkap S dan AKM yang diduga juga terlibat dalam kasus tersebut. Kombes Pol Budhi Haryanto juga menyatakan bahwa motif pembunuhan tersebut adalah cinta segitiga antara pelaku, korban, dan seorang wanita yang bekerja di Dinas Perhubungan. "Jadi saya ulangi tidak ada teror di Kota Makassar ini, tapi ini adalah motif atau masalah pribadi," tegas Budhi. Kasus ini bermula dari ditemukannya korban NS yang masih berseragam dinas perhubungan tergeletak di jalan. Oleh keluarganya, NS diduga tewas akibat kecelakaan tunggal. Namun, ketika hendak dikafani, keluarga menemukan adanya lubang di tubuh almarhum yang selanjutnya diketahui bahwa lubang tersebut adalah bekas luka tembakan. Setelah itu, keluarga sepakat untuk dilakukan otopsi terhadap jasad NS dan polisi menemukan adanya proyektil peluru yang bersarang di bawah ketiak kiri korban. (b)