KPK Temukan Indikasi Pengurangan Harga Makan Bergizi Gratis dari Rp10.000 jadi Rp8.000, Kepala BGN Bilang Begini
Indonesia | Minggu, 9 Maret 2025
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, saat sampaikan keterangan. (Suara.com)
Indonesia | Minggu, 9 Maret 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, telah mengingatkan tentang ancaman serius terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di hulu Sungai Kapuas, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Ia menegaskan bahwa wilayah hulu Sungai Kapuas adalah kawasan taman nasional yang harus dijaga dengan baik, dan kegiatan PETI bisa merusak lingkungan secara signifikan. "Hulu Sungai Kapuas itu kawasan taman nasional, jangan dirusak oleh kegiatan seperti itu, karena itu merusak lingkungan," kata Fransiskus Diaan, di Putussibau Kapuas Hulu, seperti dikutip dari Antara, Selasa. Bupati Fransiskus Diaan menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terkait dampak pencemaran lingkungan yang bisa disebabkan oleh tambang emas ilegal di hulu Sungai Kapuas. Beliau mengingatkan bahwa masyarakat di hilir sungai, khususnya di Kota Putussibau dan sekitarnya, mengandalkan Sungai Kapuas sebagai sumber air minum. Oleh karena itu, jika air Sungai Kapuas tercemar akibat aktivitas PETI, hal ini akan berdampak luas pada seluruh masyarakat. Fransiskus Diaan juga mencatat bahwa daerah hulu Sungai Kapuas di wilayah Kecamatan Putussibau Selatan adalah bagian besar dari kawasan taman nasional yang harus dilestarikan. Dalam rangka itu, Bupati Kapuas Hulu meminta agar masyarakat tidak terlibat dalam aktivitas pertambangan emas ilegal di wilayah hulu Sungai Kapuas. Terkait dengan pertambangan emas di wilayah Kapuas Hulu, pemerintah daerah telah berusaha untuk memfasilitasi dan mengusulkan sekitar 30 hingga 40 hektare wilayah pertambangan rakyat (WPR). Hingga saat ini, baru Desa Beringin di Kecamatan Bunut Hulu yang telah mendapatkan izin pertambangan rakyat (IPR). Desa Beringin telah menjalin kerja sama dengan sebuah perusahaan dengan konsep pengelolaan tambang emas yang ramah lingkungan. "Untuk Desa Beringin sudah menandatangani kerja sama antara koperasi dengan pihak perusahaan dalam pengelolaan tambang emas dengan konsep ramah lingkungan," katanya. Bupati Fransiskus Diaan berharap bahwa Desa Beringin dapat menjadi contoh dalam pengurusan perizinan, sehingga masyarakat dapat bekerja dengan tenang tanpa melanggar hukum sambil menjaga kelestarian lingkungan. Saat ini, beberapa kecamatan lainnya masih dalam proses penerbitan IPR untuk wilayah pertambangan rakyat. (ad)
Lokal
Berita Sintang, PIFA - Jeffray Edward Wakil Ketua DPRD Sintang, meminta Pemkab Sintang memperketat pengawasan peredaran sembako terutama minyak goreng di pasaran menjelang perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah. Dia meminta pengawasan peredaran distribusi minyak goreng benar-benar diperhatikan. Mengingat saat ini stok minyak goreng terbatas dan mahal. “Kondisi saat ini dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sudah dilepas oleh pemerintah pusat, seharusnya tidak langka lagi. Tapi kenyataannya masih langka di pasaran,” kata Jeffray di Sintang, pada Senin (18/04/2022). Dengan adanya kondisi tersebut, politisi PDI Perjuangan itu meminta instansi terkait dan aparat harus betul-betul ketat mengawasi peredaran minyak goreng di pasaran. Agar kebutuhan-kebutuhan masyarakat akan minyak goreng bisa terpenuhi. “Tapi waktu kami kumpul bersama Forkopimda, menurut Pak Bupati dan Pak Kapolres bahwa akan masuk minyak goreng. Informasi yang saya dengar, ada dua kontainer minyak goreng yang akan tiba di Sintang. Tapi kita lihat peredarannya sampai ke mana,” ucapnya. Jeffray berharap agar minyak goreng tidak ditimbun di tengah kondisi di lapangan yang masih langka. “Ini yang harus jadi perhatian pemerintah dalam hal ini instansi terkait dengan aparat agar sama-sama mengawasi. Kalau masyarakat menemukan dugaan penimbunan dan tidak sesuai dengan aturan, lebih baik dilaporkan saja,” katanya. Sementara itu, pantauan di lapangan terlihat stok minyak goreng di sejumlah toko modern tampak kosong. Minyak goreng yang tersedia hanya berharga mahal saja. Sementara, minyak goreng kemasan premium sebagian besar sudah habis. Kondisi ini dikeluhkan masyarakat, karena ketersediaan minyak goreng yang terjangkau sangat diharapkan. (ja)
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan sejumlah petani sawit swadaya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (23/3/2022) kemarin. Pada kesempatan tersebut, Presiden mendorong koperasi-koperasi petani sawit swadaya untuk memproduksi minyak goreng agar tidak langka serta bisa diakses secara murah dan mudah oleh masyarakat luas lantaran 45 persen dari total produksi minyak sawit di Indonesia berasal dari petani swadaya. Merujuk rilis Humas Setkab RI, perwakilan petani, Rukaiyah Rafik menyampaikan, dalam pertemuan tersebut para petani mengutarakan sejumlah hal mulai dari persoalan petani sawit hingga inovasi-inovasi yang telah dikembangkan oleh para petani sawit swadaya. “Kami menyampaikan beberapa inovasi-inovasi yang telah dikembangkan oleh petani swadaya. Alhamdulillah sambutan beliau cukup baik dan responsnya cukup baik terutama yang terkait dengan bagaimana nanti pendanaan BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) itu bisa dikontribusikan kepada petani swadaya secara maksimal,” katanya selepas pertemuan, dikutip dari laman setkab.go.id (24/3) Kemudian terkait BPDPKS, para petani sawit swadaya juga mengusulkan agar ada perwakilan petani swadaya yang duduk di dalam struktur BPDPKS. Hal ini diharapkan agar kepentingan para petani swadaya dari seluruh Indonesia dapat terlayani. Sementara terkait program biodiesel, lanjut Rukaiyah, para petani sawit swadaya mengusulkan agar perusahaan-perusahaan biodiesel bisa menjalin kemitraan dengan para petani swadaya melalui kerja sama secara langsung. Menurutnya, hal tersebut cukup membahagiakan bagi para petani swadaya di seluruh Tanah Air. “Ini cukup, menurut kami cukup membahagiakan karena kami sendiri di sini adalah perwakilan dari petani swadaya seluruh Indonesia," ungkapnya. Dia meyakini, jika ini terjadi maka petani swadaya akan lebih sejahtera dan mandiri di masa depan. “Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden atas sambutan hangatnya dan juga beberapa arahan-arahan dari Bapak. Nanti Bapak menyampaikan akan mencoba juga untuk berdiskusi dengan koperasi-koperasi di mana nanti akan kita bikin satu model untuk petani bisa memproduksi minyak goreng,” timpalnya. Tampak hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.