Foto: Pexels

Berita Technology, PIFA - TikTok mulai membuat gebrakan baru demi saingi kompetitornya. Media sosial asal China tersebut berencana membuka cara baru bagi para kreator konten untuk menghasilkan pendapatan dengan berbagi pendapatan iklan dengan para kreator lainnya.

Dilansir dari Antara, skema tersebut nantinya akan diterapkan seperti skema berbagi pendapatan yang dilakukan oleh YouTube yang membuat kreatornya bisa memonetasi videonya setelah ditonton oleh sejumlah pengguna lainnya.

Sedangkan TikTok nantinya akan menerapkan skema embagian pendapatan tersebut kepada kreator konten dengan prestasi video yang menempati posisi tertinggi ketika video kreator itu telah mempromosikan iklan tertentu.

Dilansir dari The Verge, program yang nantinya disebut sebagai TikTok Pulse tersebut rencananya akan menyasar pada hanya sekitar empat persen kreator dengan video teratas dari semua video di TikTok yang nantinya juga diharuskan mempromosikan iklan tertentu.

Persyaratan lainnya adalah kreator diwajibkan setidaknya memiliki 100 ribu pengikut agar bisa mendapatkan bagian dari pendapatan iklan tersebut. Jika kreator menyetujui skema ini, TikTok akan berbagi 50 persen pendapatan iklan dari program Pulse. 

General Manager solusi bisnis global TikTok di Amerika Utara, Sandie Hawkins, menyatakan bahwa skema tersebut mirip dengan skema yang ditawarkan YouTube. Hawkins menambahkan bahwa TikTok Pulse rencananya akan diluncurkan pada bulan Juni 2022 di AS, dengan peluncuran sejumlah negara lain pada sekitar musim gugur 2022.

Hingga saat ini, cara utama TikTok untuk memberi pendapatan kepada pembuat konten adalah melalui “Creator Fund”, yang membayar pengguna tertentu berdasarkan popularitas video mereka.

Tetapi banyak kreator konten mengatakan bahwa pembayaran dari program ini kecil dan tidak konsisten, yang dianggap tidak berkelanjutan seperti yang dimiliki program iklan YouTube untuk kreator videonya.

Sedangkan apakah Program Pulse ini akan diluncurkan di Indonesia atau tidak hingga kini belum diketahui.

Berita Technology, PIFA - TikTok mulai membuat gebrakan baru demi saingi kompetitornya. Media sosial asal China tersebut berencana membuka cara baru bagi para kreator konten untuk menghasilkan pendapatan dengan berbagi pendapatan iklan dengan para kreator lainnya.

Dilansir dari Antara, skema tersebut nantinya akan diterapkan seperti skema berbagi pendapatan yang dilakukan oleh YouTube yang membuat kreatornya bisa memonetasi videonya setelah ditonton oleh sejumlah pengguna lainnya.

Sedangkan TikTok nantinya akan menerapkan skema embagian pendapatan tersebut kepada kreator konten dengan prestasi video yang menempati posisi tertinggi ketika video kreator itu telah mempromosikan iklan tertentu.

Dilansir dari The Verge, program yang nantinya disebut sebagai TikTok Pulse tersebut rencananya akan menyasar pada hanya sekitar empat persen kreator dengan video teratas dari semua video di TikTok yang nantinya juga diharuskan mempromosikan iklan tertentu.

Persyaratan lainnya adalah kreator diwajibkan setidaknya memiliki 100 ribu pengikut agar bisa mendapatkan bagian dari pendapatan iklan tersebut. Jika kreator menyetujui skema ini, TikTok akan berbagi 50 persen pendapatan iklan dari program Pulse. 

General Manager solusi bisnis global TikTok di Amerika Utara, Sandie Hawkins, menyatakan bahwa skema tersebut mirip dengan skema yang ditawarkan YouTube. Hawkins menambahkan bahwa TikTok Pulse rencananya akan diluncurkan pada bulan Juni 2022 di AS, dengan peluncuran sejumlah negara lain pada sekitar musim gugur 2022.

Hingga saat ini, cara utama TikTok untuk memberi pendapatan kepada pembuat konten adalah melalui “Creator Fund”, yang membayar pengguna tertentu berdasarkan popularitas video mereka.

Tetapi banyak kreator konten mengatakan bahwa pembayaran dari program ini kecil dan tidak konsisten, yang dianggap tidak berkelanjutan seperti yang dimiliki program iklan YouTube untuk kreator videonya.

Sedangkan apakah Program Pulse ini akan diluncurkan di Indonesia atau tidak hingga kini belum diketahui.

0

0

You can share on :

0 Komentar