Krisis Kesehatan di Gaza: Rumah Sakit Hanya Punya Bahan Bakar untuk Tiga Hari
Gaza | Senin, 5 Mei 2025
Rumah sakit di Gaza kehabisan bahan bakar. (ANTARA)
Gaza | Senin, 5 Mei 2025
Sports
Berita Sports, PIFA - Timnas Indonesia gagal melaju ke babak final Piala AFF 2022 setelah kalah 0-2 dari tuan rumah Vietnam di Stadion My Dinh, pada leg kedua, Senin (9/1/2023) malam WIB. Sebelumnya pada pertandingan leg pertama (6/1), Skuad asuhan Shin Tae-yong juga gagal menang. Skor pada laga tersebut berakhir imbang 0-0. Shin Tae-yong mengakui Vietnam bermain bagus. Ia lantas mengucapkan selamat kepada skuad asuhan Park Hang-seo. “Vietnam bermain bagus dalam pertandingan ini. Saya mengucapkan selamat kepada Anda karena terus melaju dan menjaga clean sheet," ucapnya, dikutip dari laman PSSI. Menurut pelatih asal Korea Selatan itu, masih banyak pekerjaan rumahnya. Terkhusus untuk memajukan sepak bola di Tanah Air. "Masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan untuk memajukan sepak bola Indonesia," ujarnya. "Karena hasil ini, saya merasa sangat menyesal dan ingin meminta maaf kepada para penggemar Indonesia," imbuhnya. Setelah AFF, dia akan menganalisis detail Timnas Indonesia. "Saya perlu menganalisisnya lebih detail. Saat ini, saya tidak dapat memastikan apa pun tanpa analisis lengkap," tegasnya. (yd)
Lifestyle
PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Pola tidur yang berubah selama libur Lebaran sebaiknya mulai dipulihkan secara bertahap menjelang berakhirnya masa libur, guna menghindari gangguan tidur saat kembali ke rutinitas kerja atau sekolah.Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis kesehatan tidur, dr. Andreas Prasadja, RPSGT, yang menyarankan agar masyarakat tidak memaksakan perubahan secara mendadak, melainkan memperbaiki kebiasaan tidur secara perlahan dan santai.“Jadi, lakukan secara perlahan dan dengan santai saja,” ujar dr. Andreas saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin (7/4).Ia mencontohkan, jika selama Ramadhan atau libur Lebaran seseorang tidur pukul 22.00 padahal biasanya tidur pukul 21.00, maka pergeseran waktu tidur itu dapat dikembalikan sedikit demi sedikit setiap harinya.Menurutnya, perubahan pola tidur selama liburan mirip dengan kondisi jet lag. Perbedaan satu jam dalam waktu tidur umumnya membutuhkan satu hari untuk menyesuaikan kembali.“Jadi, jika ada perbedaan tiga jam ya perlu tiga hari, ada perbedaan enam jam perlu enam hari,” jelas dr. Andreas yang berpraktik di Klinik Gangguan Tidur Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta.Ia juga mengingatkan untuk menghindari konsumsi makanan dan minuman berkafein, yang dapat mengganggu proses tidur dan memperlambat pemulihan ritme tidur.Senada dengan itu, psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Kasandra A. Putranto, menyatakan bahwa perubahan kebiasaan tidur selama liburan—seperti tidur larut malam dan bangun lebih siang—dapat mengganggu ritme sirkadian alami tubuh.“Akibatnya, setelah liburan banyak orang sulit mengembalikan pola tidur, karena tubuh dan pikiran perlu waktu untuk beradaptasi kembali dengan rutinitas sehari-hari,” kata Kasandra.Ia menyarankan untuk menetapkan jadwal tidur yang konsisten, bahkan di akhir pekan, guna membantu tubuh kembali ke pola tidur normal. Kasandra juga menekankan pentingnya menciptakan suasana tidur yang mendukung, seperti kamar yang gelap, sejuk, dan tenang.Sebagai tambahan, ia menyarankan praktik relaksasi sebelum tidur seperti meditasi atau yoga untuk membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres.“Pertimbangkan untuk melakukan meditasi atau yoga sebelum tidur untuk mengurangi stres dan menenangkan pikiran,” ujarnya.Dengan pemulihan pola tidur yang tepat, diharapkan masyarakat dapat kembali menjalani aktivitas harian dengan lebih segar dan produktif pascalibur Lebaran.
Lokal
Berita Landak, PIFA – Bupati Landak Karolin Margret Natasa memberikan pembinaan kepada kepala Sekolah Dasar (SD) dan Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak dengan dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak, Kepala Inspektorat Kabupaten Landak, Perwakilan guru, Kepala SD dan Kepala SMP yang bertempat di SMP Negeri 1 Mandor, senin (25/04/22). Bupati Landak Karolin Margret Natasa dalam arahannya mengatakan bahwa agar kepala sekolah bisa menjadi menajer yang baik untuk mengembangkan pendidikan dilingkungan sekolah termasuk dalam memberikan motivasi kepada para tenaga pendidik. “Yang pertama Bapak dan ibu bantu Saya mikir, yang kedua tolonglah laksanakan tugas itu dengan sebaik-baiknya. Sudahlah sekolahnya cuman luring, datangnya cuman seminggu sekali dan kepala sekolahnya datang enam bulan sekali, semoga yang seperti itu tidak ada di Kabupaten Landak,” ucap Karolin. Selain itu Bupati Karolin menjelaskan terkait akuntabilitas bahwa tahun 2022 ini dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan dilakukan pemeriksaan oleh pemerintah pusat melalui Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), untuk itu pertemuan tersebut juga melibatkan Inspektorat Kabupaten Landak. “Ini diauditnya sekarang nggak main-main langsung dari BPK RI Perwakilan Kalimantan Barat, mungkin sudah ada sekolah yang dijadikan sampel yang sudah didatangi serta diperiksa langsung oleh BPK dan pemeriksaannya akan lebih detail. Nah, ini sementara hanya sampel dulu, tetapi secara bertahap setiap tahun akan diperiksa akan lebih detail dan terperinci," terang Karolin. Bupati Karolin mengingatkan agar pihak sekolah terutama Kepala Sekolah dapat menggunakan dana BOS sesuai dengan petunjuk yang ada dan digunakan secara benar agar tidak terjadi temuan oleh BPK. (rs)