Amien Rais mengkritik Presiden Jokowi soal cawe-cawe Pilpres 2024. (YouTube Amien Rais Official)

PIFA, Politik -  Bertempat di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/5/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan para pimpinan media, dalam kesempatan itu Jokowi menegaskan bahwa dirinya cawe-cawe.

Jokowi mengingatkan agar pernyataannya soal cawe-cawe itu tidak disalahartikan.

"Jangan terus dianggap saya cawe-cawe urusan politik praktis," kata dia menambahkan. 

Termasuk dalam urusan mengundang para pimpinan parpol, ditegaskannya sebagai upaya untuk memastikan negara ini tetap berjalan baik pada masa mendatang. Hal yang disampaikannya dalam pertemuan dengan para pimpinan parpol, kata Jokowi, adalah soal kesempatan emas Indonesia yang tidak boleh dilewatkan.

"Tiga belas tahun ke depan sangat menentukan," ujar Jokowi menegaskan.

Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, melontarkan kritik keras atas pernyataan Presiden Jokowi yang siap cawe-cawe memastikan Pilpres 2024 berjalan demokratis. Menurut Amien, Jokowi akan cawe-cawe mengatur kemenangan calon presiden (capres) penerusnya.

"Mengenai Pilpres 2024, di beberapa kesempatan Jokowi tegas mengatakan tidak ada yang salah kalau dia cawe-cawe mengatur kemenangan jagoannya supaya jadi presiden penerusnya. Ini sebuah logika tanpa etika," kata Amien lewat kanal YouTube resminya, Amien Rais Official, dikutip Jumat (2/6/2023).

Amien menjelaskan, dalam bahasa Jawa, istilah cawe-cawe berarti mencampuri urusan orang yang bukan haknya. Menurut mantan Ketua MPR RI ini, Jokowi tak lagi sekadar cawe-cawe, tapi lebih kepada mengintervensi gelaran Pilpres 2024 dengan segala sumber daya yang dimilikinya. 

"Saya lihat Jokowi bukan lagi cawe-cawe, tapi intervensi langsung dengan mengerahkan semua resources yang dia miliki secara ugal-ugalan. Semua aparat di bawah kendalinya dikerahkan untuk mencapai target politiknya," kata Amien, dikutip dari Republika.com. (hs)

PIFA, Politik -  Bertempat di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/5/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan para pimpinan media, dalam kesempatan itu Jokowi menegaskan bahwa dirinya cawe-cawe.

Jokowi mengingatkan agar pernyataannya soal cawe-cawe itu tidak disalahartikan.

"Jangan terus dianggap saya cawe-cawe urusan politik praktis," kata dia menambahkan. 

Termasuk dalam urusan mengundang para pimpinan parpol, ditegaskannya sebagai upaya untuk memastikan negara ini tetap berjalan baik pada masa mendatang. Hal yang disampaikannya dalam pertemuan dengan para pimpinan parpol, kata Jokowi, adalah soal kesempatan emas Indonesia yang tidak boleh dilewatkan.

"Tiga belas tahun ke depan sangat menentukan," ujar Jokowi menegaskan.

Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, melontarkan kritik keras atas pernyataan Presiden Jokowi yang siap cawe-cawe memastikan Pilpres 2024 berjalan demokratis. Menurut Amien, Jokowi akan cawe-cawe mengatur kemenangan calon presiden (capres) penerusnya.

"Mengenai Pilpres 2024, di beberapa kesempatan Jokowi tegas mengatakan tidak ada yang salah kalau dia cawe-cawe mengatur kemenangan jagoannya supaya jadi presiden penerusnya. Ini sebuah logika tanpa etika," kata Amien lewat kanal YouTube resminya, Amien Rais Official, dikutip Jumat (2/6/2023).

Amien menjelaskan, dalam bahasa Jawa, istilah cawe-cawe berarti mencampuri urusan orang yang bukan haknya. Menurut mantan Ketua MPR RI ini, Jokowi tak lagi sekadar cawe-cawe, tapi lebih kepada mengintervensi gelaran Pilpres 2024 dengan segala sumber daya yang dimilikinya. 

"Saya lihat Jokowi bukan lagi cawe-cawe, tapi intervensi langsung dengan mengerahkan semua resources yang dia miliki secara ugal-ugalan. Semua aparat di bawah kendalinya dikerahkan untuk mencapai target politiknya," kata Amien, dikutip dari Republika.com. (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar