Kronologi konflik Israel dan Palestina, potret pengibaran bendera kedua wilayah. (washingtoninstitute.org/Neri Zilber)

PIFA, Politik - Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina mencapai puncaknya dalam serangan terbesar yang dilancarkan oleh Gerakan Islam Palestina, Hamas, pada Sabtu pagi (07/10). Mereka melepaskan rentetan roket mematikan dari Gaza dan mengirim pejuang mereka melintasi perbatasan.

Israel segera menyatakan diri dalam kondisi perang, merespons serangan dengan serangan balik terhadap sasaran Hamas di Gaza. Baku tembak antara kelompok pejuang Palestina dan pasukan keamanan Israel terjadi di selatan Israel. Hal ini pun menjadi tending topic di media social, dengan nama Gaza dan Israel. 

Peristiwa ini mencatat babak baru dalam konflik bersejarah antara Israel dan Palestina. Konflik yang berlangsung sejak penarikan Israel dari Jalur Gaza pada tahun 2005 mencatat sejumlah peristiwa penting. Setelah 38 tahun menguasainya, Israel meninggalkan Gaza, memulai era baru di wilayah padat penduduk yang dihuni oleh 2,3 juta orang. Namun, ketegangan tak kunjung reda.

Dalam laporan Reters Pada tahun 2006, kelompok Hamas memenangkan mayoritas kursi dalam pemilihan legislatif Palestina, memicu penghentian bantuan dari Israel dan AS karena Hamas menolak kekerasan serta mengakui eksistensi Israel.

Konflik semakin memanas pada tahun 2008 ketika Israel melancarkan serangan militer selama 22 hari di Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan roket dari wilayah tersebut. Ribuan warga Palestina dan warga Israel tewas sebelum gencatan senjata diumumkan.

Kemudian, Pada tahun 2007, Hamas mengambil alih Gaza dalam sebuah perang saudara singkat, menggulingkan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Peristiwa-peristiwa ini mencerminkan ketegangan yang kompleks dan berlapis antara dua entitas yang saling bersaing, menciptakan suatu kronologi konflik yang tetap menghantui kawasan ini hingga saat ini. (hs)

PIFA, Politik - Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina mencapai puncaknya dalam serangan terbesar yang dilancarkan oleh Gerakan Islam Palestina, Hamas, pada Sabtu pagi (07/10). Mereka melepaskan rentetan roket mematikan dari Gaza dan mengirim pejuang mereka melintasi perbatasan.

Israel segera menyatakan diri dalam kondisi perang, merespons serangan dengan serangan balik terhadap sasaran Hamas di Gaza. Baku tembak antara kelompok pejuang Palestina dan pasukan keamanan Israel terjadi di selatan Israel. Hal ini pun menjadi tending topic di media social, dengan nama Gaza dan Israel. 

Peristiwa ini mencatat babak baru dalam konflik bersejarah antara Israel dan Palestina. Konflik yang berlangsung sejak penarikan Israel dari Jalur Gaza pada tahun 2005 mencatat sejumlah peristiwa penting. Setelah 38 tahun menguasainya, Israel meninggalkan Gaza, memulai era baru di wilayah padat penduduk yang dihuni oleh 2,3 juta orang. Namun, ketegangan tak kunjung reda.

Dalam laporan Reters Pada tahun 2006, kelompok Hamas memenangkan mayoritas kursi dalam pemilihan legislatif Palestina, memicu penghentian bantuan dari Israel dan AS karena Hamas menolak kekerasan serta mengakui eksistensi Israel.

Konflik semakin memanas pada tahun 2008 ketika Israel melancarkan serangan militer selama 22 hari di Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan roket dari wilayah tersebut. Ribuan warga Palestina dan warga Israel tewas sebelum gencatan senjata diumumkan.

Kemudian, Pada tahun 2007, Hamas mengambil alih Gaza dalam sebuah perang saudara singkat, menggulingkan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Peristiwa-peristiwa ini mencerminkan ketegangan yang kompleks dan berlapis antara dua entitas yang saling bersaing, menciptakan suatu kronologi konflik yang tetap menghantui kawasan ini hingga saat ini. (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar