Kronologi Selebgram Meninggal Usai Operasi Sedot Lemak di Klinik Kecantikan
Medan | Rabu, 31 Juli 2024
PIFA, Lifestyle - Nasib nahas menimpa seorang selebgram wanita asal Medan, Sumatera Utara, bernama Ella Nanda Sari Hasibuan. Wanita berusia 30 tahun itu meninggal dunia usai melakukan operasi sedot lemak di salah satu klinik kecantikan di Beji, Depok, Jawa Barat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Senin (22/7) lalu. Polisi mengetahui kasus dugaan malapraktik itu setelah viral di media sosial.
Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan berdasar pendalaman sementara, tindakan sedot lemak terhadap korban itu dilakukan oleh dokter berinisial A serta dua orang perawat berinisial K dan T.
Ia menjelaskan berdasarkan keterangan dokter, saat itu korban ingin melakukan operasi sedot lemak di lengan kanan dan kiri. Operasi disebut berhasil dilakukan di salah satu lengan korban. Namun, tiba-tiba korban pingsan kemudian kejang.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Kondisi korban pun saat itu masih bernafas. Tetapi, ketika tiba di rumah sakit, korban sudah tak bernyawa dan dinyatakan meninggal dunia.
"Yang satu lengan berhasil yang satu lengan begitu diambil ternyata ada masalah di situ. Pembuluh darahnya pecah sehingga mengakibatkan korban ini harus dirawat intensif dan meninggal dunia pada akhirnya," kata Arya.
Arya mengatakan pihak keluarga korban belum membuat laporan ke pihak berwajib. Namun, proses penyelidikan tetap akan dilakukan.
Polisi telah memeriksa dua orang saksi, yakni dokter yang menangani korban serta suami dari pemilik klinik kecantikan tersebut.
"Saya tegaskan, bahwa ini bukan delik aduan, jadi ini tindak pidana murni yang kalau siapa pun mengetahui bisa melaporkan, sekalipun keluarga tidak melaporkan, atau misalnya keluarga tidak menuntut, tetap ini bisa dilakukan penyidikannya, kalau memang terbukti ada malapraktik di situ atau ada tindak pidana di situ kita akan lakukan," kata Arya.
Polisi masih mendalami apakah pecah pembuluh darah tersebut menjadi penyebab kematian korban atau bukan. Arya mengatakan polisi juga akan mendalami dugaan kelalaian terkait kasus tersebut.
"Ini masih didalami, kalau kelalaian kita masih dalami, kan prosedurnya ada. Jadi yang kita lakukan nanti adalah melakukan pengecekan, pertama perizinannya, kedua kapabilitas dokter nya bagaimana. Jadi dokternya ini punya sertifikasi itu, apakah dia memang bidang nya khusus di bidang itu, nanti itu akan kita dalami dan akan kita periksa secara resmi," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya membuka peluang akan melakukan proses ekshumasi untuk mengusut kasus ini. Diketahui, korban telah dibawa pihak keluarga dan dimakamkan di kampung halaman.
"Ya nanti kita lihat ke depannya. Kemungkinan demikian (bakal diekshumasi). Kalau kasusnya berlanjut pasti kita akan melakukan autopsi, wajib itu. karena kan orang meninggal dunia karena apa, itu harus kita ketahui penyebabnya itu yang menjadi dasar dalam penyidikan kita," kata dia. (ly)