Foto: Istimewa

Berita Landak, PIFA - Bupati Landak Karolin Margret Natasa yang didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa (PMPD) Kabupaten Landak, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Kumindag) Kabupaten Landak, Camat Air Besar, Kepala Cabang Bank Kalbar Ngabang, Kepala Desa dan Kelompok Tani di Kecamatan Air Besar melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kayong Utara dalam rangka kaji terap budidaya, pengolahan dan pemasaran kopi rakyat di Desa Podorukun, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Jum'at (22/04/22) Kemarin.

Bupati Landak bersama rombongan mengunjungi ke sentra pengolahan kopi liberika kayong utara yakni di Kelompok Tani Kopi Cahaya Kayong Seponti dengan melihat langsung kebun kopi di Dusun Sidorejo dengan melihat proses produksi kopi kelompok tani Cahaya Kayong Seponti yang diterima langsung Camat Seponti, Kapolsek Seponti, Kepala Desa Podorukun, Kelompok Tani Kopi Cahaya Kayong Seponti serta Pendamping Petani Kopi dari Kopi Kojal Indonesia.

"Saat kami menjabat sebagai Bupati, kami melakukan pemetaan potensi pertanian dan perkebunan seperti padi, jagung, sawit, lada dan seterusnya. Sampailah pada komoditas apalagi yang harus dikembangkan di Kabupaten Landak," ucap Karolin.

Bupati Karolin menjelaskan bahwa pentingnya diversifikasi pertanian merupakan hal sangat penting dilakukan, karena tidak mengharapkan komoditas tunggal saja.

"Sehingga para petani kita itu memiliki alternatif, tidak hanya mengandalkan satu komoditas saja. Hal ini kita melakukan kunjungan kerja untuk melihat potensi kopi yang bisa dikembangkan di Kabupaten Landak serta bisa belajar budidaya kopi disini, karena Saya sudah memberikan bibit kopi di 3 desa yakni Desa Tengon, Desa Sempatung dan Desa Bentiang," ungkap Karolin.

Pendamping Petani dari Kojal Kopi Indonesia Gusti Iwan Darmawan mengatakan bahwa kopi menjadi salah satu komoditas yang cukup diminati masyarakat baik di Indonesia maupun diluar negeri, tergantung pada jenis kopi yang cocok untuk tumbuh di wilayah tersebut.

"Berkebun kopi itu gampang sekali asalkan punya kemauan saja, dan yang terpenting di Kabupaten Landak ada jenis kopi atau varietas kopi khas Landak yang bisa kita dikembangkan bersama. Perlu diketahui dalam satu bulan kurang lebih 36 ton kopi masuk ke Kalimantan Barat, untuk itu dengan besarnya kebutuhan tersebut kita harus bisa memproduksi kopi yang berkualitas," terang Iwan. (rs) 

Berita Landak, PIFA - Bupati Landak Karolin Margret Natasa yang didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa (PMPD) Kabupaten Landak, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Kumindag) Kabupaten Landak, Camat Air Besar, Kepala Cabang Bank Kalbar Ngabang, Kepala Desa dan Kelompok Tani di Kecamatan Air Besar melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kayong Utara dalam rangka kaji terap budidaya, pengolahan dan pemasaran kopi rakyat di Desa Podorukun, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Jum'at (22/04/22) Kemarin.

Bupati Landak bersama rombongan mengunjungi ke sentra pengolahan kopi liberika kayong utara yakni di Kelompok Tani Kopi Cahaya Kayong Seponti dengan melihat langsung kebun kopi di Dusun Sidorejo dengan melihat proses produksi kopi kelompok tani Cahaya Kayong Seponti yang diterima langsung Camat Seponti, Kapolsek Seponti, Kepala Desa Podorukun, Kelompok Tani Kopi Cahaya Kayong Seponti serta Pendamping Petani Kopi dari Kopi Kojal Indonesia.

"Saat kami menjabat sebagai Bupati, kami melakukan pemetaan potensi pertanian dan perkebunan seperti padi, jagung, sawit, lada dan seterusnya. Sampailah pada komoditas apalagi yang harus dikembangkan di Kabupaten Landak," ucap Karolin.

Bupati Karolin menjelaskan bahwa pentingnya diversifikasi pertanian merupakan hal sangat penting dilakukan, karena tidak mengharapkan komoditas tunggal saja.

"Sehingga para petani kita itu memiliki alternatif, tidak hanya mengandalkan satu komoditas saja. Hal ini kita melakukan kunjungan kerja untuk melihat potensi kopi yang bisa dikembangkan di Kabupaten Landak serta bisa belajar budidaya kopi disini, karena Saya sudah memberikan bibit kopi di 3 desa yakni Desa Tengon, Desa Sempatung dan Desa Bentiang," ungkap Karolin.

Pendamping Petani dari Kojal Kopi Indonesia Gusti Iwan Darmawan mengatakan bahwa kopi menjadi salah satu komoditas yang cukup diminati masyarakat baik di Indonesia maupun diluar negeri, tergantung pada jenis kopi yang cocok untuk tumbuh di wilayah tersebut.

"Berkebun kopi itu gampang sekali asalkan punya kemauan saja, dan yang terpenting di Kabupaten Landak ada jenis kopi atau varietas kopi khas Landak yang bisa kita dikembangkan bersama. Perlu diketahui dalam satu bulan kurang lebih 36 ton kopi masuk ke Kalimantan Barat, untuk itu dengan besarnya kebutuhan tersebut kita harus bisa memproduksi kopi yang berkualitas," terang Iwan. (rs) 

0

0

You can share on :

0 Komentar