Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. (Foto: Prokopim Pemkot Pontianak)

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. (Foto: Prokopim Pemkot Pontianak)

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalLagi, Pontianak IPM Tertinggi di Kalbar dengan Nilai 80,48

Lagi, Pontianak IPM Tertinggi di Kalbar dengan Nilai 80,48

Pontianak | Senin, 16 Januari 2023

Berita Lokal, PIFA - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak tahun 2022  menduduki peringkat teratas dari kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dengan nilai 80,48. Nilai tersebut naik dibandingkan tahun 2021 lalu yang menyentuh angka 79,93 dan 2020 pada 79,44. Capaian itu berdasarkan hasil yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas dalam mendongkrak IPM di Kota Pontianak. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya memaksimalkan kedua bidang tersebut dalam meningkatkan IPM di Kota Pontianak. Ia optimis target IPM dengan nilai 81,30 yang tertuang dalam RPJMD 2024 bisa tercapai.

"Berkaca dari capaian IPM tahun 2022 ini, kita optimis target IPM 81,30 yang ada dalam RPJMD 2024 bisa tercapai," ujarnya, Senin (16/1/2023).

Dikatakannya, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh dua sektor tersebut sebab pengaruhnya besar terhadap peningkatan IPM. Pontianak meraih IPM tertinggi di Kalbar karena dari sisi harapan lama sekolah tertinggi yakni 15,02 tahun. 

"Dengan kondisi IPM Kota Pontianak yang terus naik dari tahun ke tahun, dapat diartikan bahwa pembangunan manusia di Kota Pontianak cenderung semakin baik," tuturnya.

Edi menambahkan, pihaknya terus berupaya mendongkrak IPM tahun-tahun berikutnya. Selain itu tak kalah pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Dengan demikian akan berdampak pada sektor-sektor lainnya termasuk pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak.

"Sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan angka pengangguran bisa ditekan," imbuhnya.

Sejalan dengan meningkatnya IPM Kota Pontianak, capaian-capaian lainnya juga mengalami peningkatan. Mulai dari pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak yang mencapai 4,6 persen, meski sempat mengalami minus hingga 3,9 persen pada masa pandemi. Bertumbuhnya ekonomi ini kemudian turut menekan angka kemiskinan. Jika di tahun 2019 berada di angka 4,88 persen, di tahun 2021 kemarin, sudah turun menjadi 4,58 persen. Di tahun 2022 pun dapat ditekan menjadi 4,46. 

“Di dalam program kita paling utama yaitu menyediakan fasilitas bagi pelaku usaha mikro serta mempercepat perizinan bagi mereka,” terangnya.

Dijelaskannya, masih ada beberapa permasalahan kota yang menjadi pekerjaan rumah seiring dengan bertambahnya penduduk Kota Pontianak. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak, jumlah penduduk Kota Pontianak Semester I Tahun 2022 tercatat 673.129 jiwa. Permasalahan kota tersebut tidak bisa dituntaskan dalam tempo setahun atau dua tahun, dan tidak hanya oleh pemerintah saja, melainkan keterlibatan semua pihak. 

"Mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan warga Kota Pontianak juga harus mendukung," pungkasnya. (pi/rs)

Rekomendasi

Foto: Sebelum Ditemukan Meninggal, Aktris Kim Sae Ron Niat Comeback dan Ganti Nama Jadi Kim Ah Im | Pifa Net

Sebelum Ditemukan Meninggal, Aktris Kim Sae Ron Niat Comeback dan Ganti Nama Jadi Kim Ah Im

Korea Selatan
| Senin, 17 Februari 2025
Foto: Ini Daftar Event Menarik di Pontianak Tahun 2025, Ada Cap Go Meh hingga Festival Kopi | Pifa Net

Ini Daftar Event Menarik di Pontianak Tahun 2025, Ada Cap Go Meh hingga Festival Kopi

Pontianak
| Kamis, 9 Januari 2025
Foto: Hindia Rilis Mixtape Doves, ‘25 on Blank Canvas | Pifa Net

Hindia Rilis Mixtape Doves, ‘25 on Blank Canvas

Indonesia
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: MA Perberat Hukuman Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Jadi 13 Tahun | Pifa Net

MA Perberat Hukuman Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Jadi 13 Tahun

Indonesia
| Minggu, 2 Maret 2025
Foto: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Diperiksa KPK sebagai Tersangka | Pifa Net

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Diperiksa KPK sebagai Tersangka

Indonesia
| Kamis, 20 Februari 2025
Foto: Prediksi Liverpool vs Lille di Liga Champions: The Reds Siap Lanjutkan Tren Positif | Pifa Net

Prediksi Liverpool vs Lille di Liga Champions: The Reds Siap Lanjutkan Tren Positif

Inggris
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Mitra SPPG di Pontianak Pastikan Menu Makan Bergizi Gratis Aman Dikonsumsi Siswa | Pifa Net

Mitra SPPG di Pontianak Pastikan Menu Makan Bergizi Gratis Aman Dikonsumsi Siswa

Pontianak
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Memecoin Trump dan Melania Picu Kritik di Industri Kripto | Pifa Net

Memecoin Trump dan Melania Picu Kritik di Industri Kripto

Amerika Serikat
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Guru SMAN 9 Pontianak Laporkan Riezky Kabah ke Polda Kalbar atas Pencemaran Nama Baik | Pifa Net

Guru SMAN 9 Pontianak Laporkan Riezky Kabah ke Polda Kalbar atas Pencemaran Nama Baik

Pontianak
| Rabu, 5 Maret 2025
Foto: Manfaat Sujud bagi Kesehatan Otak, Ilmuwan Ungkap Temuan Ini | Pifa Net

Manfaat Sujud bagi Kesehatan Otak, Ilmuwan Ungkap Temuan Ini

Indonesia
| Senin, 10 Maret 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Kendaraan Melebihi Muatan Rusak Jalan di Kubu Raya | Pifa Net

Kendaraan Melebihi Muatan Rusak Jalan di Kubu Raya

Berita Lokal, PIFA - Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam mengajak semua elemen untuk bersama-sama menjaga infrastruktur jalan yang telah dibangun oleh pemerintah daerah.  Menurut dia, banyak jalan yang telah dibangun pemerintah kemudian rusak karena adanya kendaraan yang Over Dimension Over Loading (ODOL).  Fenomena ODOL pada angkutan barang di Indonesia ini, ujarnya, bahkan telah menjadi masalah yang serius. Over Dimension Over Loading adalah keadaan di mana kendaraan mengangkut muatan yang melebihi beban yang ditetapkan dan dimensi pengangkut tidak sesuai dengan standar produksi dan ketentuan.  "Terkait dengan ini, saya juga mohon bantuan dari seluruh jajaran pemerintahan sampai ke desa, dusun, RT dan RW, termasuk TNI/Polri serta para tokoh masyarakat, mari sama-sama kita kawal ini. Karena banyak jalan yang sudah kita bangun belum berapa lama rusak lagi karena adanya ODOL. Mohon bantuan untuk sama-sama kita kontrol,” kata Yusran Anizam, kemarin. Karena hal itu, Yusran mengungkapkan Bupati Kubu Raya telah membuat peraturan bupati tentang penanganan masalah kendaraan ODOL. Ia berharap peraturan tersebut dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah desa dengan membuat peraturan desa serupa.  "Bupati sudah membuat peraturan bupatinya. Nah, ini boleh ditindaklanjuti dengan peraturan desa untuk penanganan kendaraan ODOL. Jadi jangan masyarakat main hakim sendiri, tidak boleh. Tidak boleh juga main cegat kalau ada kendaraan ODOL. Jadi harus diatur penanganannya. Laporkan ke pihak yang berwajib,” tuturnya.  Yusran menerangkan infrastruktur fisik jalan dan jembatan menjadi bagian dari program-program prioritas Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Sejak tahun 2007 silam hingga kini, pemerintah kabupaten baru bisa membangun infrastruktur jalan sekitar 65 persen.  “Memasuki usia 16 tahun membangun, pemerintah kabupaten baru bisa menjangkau 65 persen jalan kabupaten. Itu belum termasuk jalan kecamatan, jalan desa, dan jalan lingkungan. Artinya, untuk menyelesaikan sampai 100 persen jalan kabupaten, masih dibutuhkan waktu sekitar delapan tahun lagi, itu pun kalau jalan-jalan yang sudah dibangun tidak rusak-rusak,” paparnya.  Yusran menyebut pembangunan infrastruktur dilakukan secara bertahap. Sebab disesuaikan dengan kondisi kemampuan keuangan daerah.   “Tapi dengan percepatan-percepatan ini, kita sudah bersyukur karena dibandingkan beberapa daerah lain di Kalbar, persentase capaian pembangunan infrastruktur jalan kita masih lebih besar dari mereka,” ujarnya. (ap)

Kubu Raya
| Senin, 19 Desember 2022

Nasional

Foto: Menteri Pertanian Pastikan Ketersediaan Beras Nasional Hadapi Fenomena El Nino | Pifa Net

Menteri Pertanian Pastikan Ketersediaan Beras Nasional Hadapi Fenomena El Nino

PIFA, Nasional - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas (ratas) yang membahas ketersediaan dan harga beras nasional di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (02/08/2023). Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan setelah menghadiri rapat tersebut bahwa ketersediaan beras nasional cukup baik hingga September 2023. “Sampai September kita masih punya overstock di atas 2,7 juta [ton]. Artinya, dari setiap bulan masih ada panen di atas 800 ribu hektare, itu menghasilkan cukup untuk kebutuhan kita setiap bulannya di atas 2 jutaan,” jelas Mentan, mengutip laman Setkab RI. Dalam rapat tersebut, Mentan menjelaskan bahwa Presiden juga meminta para stafnya untuk mempersiapkan dan memastikan ketersediaan beras nasional menghadapi fenomena El Nino, yang dapat menyebabkan kekeringan dan penurunan produktivitas pertanian. “Kita akan mempersiapkan kurang lebih 500 ribu hektare untuk antisipasi El Nino. Walaupun dalam kenyataan sampai hari ini tentang El Nino dan lain-lain sebagainya yang digambarkan akan panas dan lain-lain, saya habis cek beberapa waduk-waduk dan dam kita yang besar, ternyata airnya cukup,” kata Syahrul. Mentan juga mengharapkan partisipasi pemerintah daerah dalam persiapan menghadapi El Nino. Beberapa daerah telah menyatakan kesiapan mereka untuk menyiapkan lahan guna menjaga ketersediaan beras nasional. “Ada enam daerah, itu antara lain dan yang utama itu mulai dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, tiga Jawa, ditambah dengan Sulawesi Selatan, jadi enam. Kemudian ada penyangganya adalah Kalimantan Selatan, NTB [Nusa Tenggara Barat], Banten, dan Lampung. Saya yakin kalau ini bisa bergerak 500 ribu hektare, shorted atau kemungkinan imbas dari El Nino itu kita bisa kendalikan dengan baik,” terang dia.

Indonesia
| Kamis, 3 Agustus 2023

Lokal

Foto: Muda Mahendrawan Raih Penghargaan PGRI karena Komitmen Majukan Dunia Pendidikan | Pifa Net

Muda Mahendrawan Raih Penghargaan PGRI karena Komitmen Majukan Dunia Pendidikan

PIFA, Lokal - Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional Tahun 2022 di Taman Alun Kapuas Pontianak telah menjadi momen istimewa bagi dunia pendidikan di Kabupaten Kubu Raya. Acara yang berlangsung pada Jumat, 25 November 2022, dihadiri oleh berbagai tokoh pendidikan dan pemerintahan, menyoroti prestasi gemilang yang dicapai oleh insan pendidikan di wilayah ini. Salah satu sorotan utama acara tersebut adalah penganugerahan Anugerah Dwija Praja Nugraha dari PGRI kepada Bupati Kabupaten Kubu Raya, Muda Mahendrawan. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas komitmen tinggi dan prestasi luar biasa yang telah diraih Bupati Muda Mahendrawan dalam pembangunan sektor pendidikan di wilayahnya. Pelaksana Tugas Ketua PGRI Kalimantan Barat, Muhamad Firdaus, menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi PGRI kepada kepala daerah yang secara konsisten memprioritaskan perkembangan dunia pendidikan. Muhamad Firdaus juga menjelaskan bahwa proses penilaian ketat telah diterapkan untuk menentukan penerima penghargaan ini, yang mencerminkan komitmen dan perhatian yang luar biasa dari kepala daerah terhadap guru-guru dan pendidikan di daerah mereka. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dianggap sebagai salah satu pemimpin yang memenuhi kriteria tersebut. "Penghargaan ini diberikan kepada kepala daerah yang memiliki dedikasi tinggi dan perhatian besar kepada dunia pendidikan," ungkap Firdaus. Meskipun demikian, Muhamad Firdaus juga mengakui bahwa masih ada beberapa kekurangan dalam prasarana dan sarana infrastruktur pendidikan di sejumlah daerah. Oleh karena itu, PGRI memberikan masukan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota maupun provinsi untuk terus melakukan perbaikan dalam hal ini. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyambut penghargaan ini dengan rasa syukur dan komitmen tinggi untuk terus memperkuat sistem pendidikan di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah salah satu hak dasar yang harus dipenuhi dengan baik. Dalam upayanya untuk meningkatkan kapasitas guru di Kubu Raya, Muda Mahendrawan telah meluncurkan berbagai program, salah satunya melalui pusat belajar guru. Bupati Muda Mahendrawan juga mengajak para guru untuk beradaptasi dengan perkembangan pesat dalam dunia pendidikan saat ini. Ia menekankan bahwa peran guru saat ini lebih dari sekadar pengajar di kelas, melainkan sebagai fasilitator yang harus memberikan inisiatif kepada siswa-siswa mereka. "Kita harus memiliki perspektif untuk 'mengabdi' kepada murid kita, bukan bersikap superior. Zaman saat ini menuntut kita untuk lebih mendengarkan dan berdiskusi," tegasnya. (ad)

Kubu Raya
| Kamis, 7 September 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5