Gubernur Sutarmidji lepas cadangan beras. (Dok. Adpim Pemprov Kalbar)

PIFA, Lokal - Sebanyak 50 warga Kota Pontianak, menerima 10 kg beras secara simbolis dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Bulog Kalbar, Rabu (5/4/2023).

Seremonial penyerahan dilakukan oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji, sekaligus melepas penyaluran cadangan beras pemerintah untuk bantuan pangan tahun 2023 di Kantor Camat Pontianak Selatan.

Sutarmidji menyebut, bantuan tersebut merupakan program pemerintah selama tiga bulan untuk masyarakat yang datanya sudah terkumpul Bapanas.

"Datanya bukan Pemprov dan Pemkot. Untuk Kalbar sendiri berjumlah 3.600 ton beras yang akan didistribusikan selama 3 bulan ke depan," kata Midji.

Dia berharap hal ini dapat meringankan dan mengurangi beban masyarakat. Sekaligus mengendalikan harga beras agar tidak terjadi kenaikan yang cukup tinggi.

Dia menjelaskan, beras Bulog dijual paling tinggi di harga Rp9.950, sedangkan provinsi juga menjual di beberapa pasar yang menjadi acuan untuk perhitungan inflasi. 

"Sementara kita jual Rp9.500 perkiraan nanti bisa di harga Rp10.000 untuk menekan harga beras di pasar agar tidak terlalu tinggi, kalau tinggi saya akan lakukan operasi pasar lagi," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menegaskan para distributor agar tidak menimbun bahan pangan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polda Kalbar untuk terus mengawasi semua jenis pangan yang dibutuhkan masyarakat.

"Jangan coba-coba menyimpan stok spekulasi. Lebaran ini saya yakinkan masyarakat, bahwa beras itu tersedia, gula tersedia, tepung terigu juga masih tersedia. Sampai setelah Lebaran," ujarnya.

Dalam agenda ini, Gubernur turut didampingi Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Barat, Bambang Prihatmoko, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Herti Herawati dan Camat Pontianak Selatan beserta jajaran. (ap)

PIFA, Lokal - Sebanyak 50 warga Kota Pontianak, menerima 10 kg beras secara simbolis dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Bulog Kalbar, Rabu (5/4/2023).

Seremonial penyerahan dilakukan oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji, sekaligus melepas penyaluran cadangan beras pemerintah untuk bantuan pangan tahun 2023 di Kantor Camat Pontianak Selatan.

Sutarmidji menyebut, bantuan tersebut merupakan program pemerintah selama tiga bulan untuk masyarakat yang datanya sudah terkumpul Bapanas.

"Datanya bukan Pemprov dan Pemkot. Untuk Kalbar sendiri berjumlah 3.600 ton beras yang akan didistribusikan selama 3 bulan ke depan," kata Midji.

Dia berharap hal ini dapat meringankan dan mengurangi beban masyarakat. Sekaligus mengendalikan harga beras agar tidak terjadi kenaikan yang cukup tinggi.

Dia menjelaskan, beras Bulog dijual paling tinggi di harga Rp9.950, sedangkan provinsi juga menjual di beberapa pasar yang menjadi acuan untuk perhitungan inflasi. 

"Sementara kita jual Rp9.500 perkiraan nanti bisa di harga Rp10.000 untuk menekan harga beras di pasar agar tidak terlalu tinggi, kalau tinggi saya akan lakukan operasi pasar lagi," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menegaskan para distributor agar tidak menimbun bahan pangan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polda Kalbar untuk terus mengawasi semua jenis pangan yang dibutuhkan masyarakat.

"Jangan coba-coba menyimpan stok spekulasi. Lebaran ini saya yakinkan masyarakat, bahwa beras itu tersedia, gula tersedia, tepung terigu juga masih tersedia. Sampai setelah Lebaran," ujarnya.

Dalam agenda ini, Gubernur turut didampingi Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Barat, Bambang Prihatmoko, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Herti Herawati dan Camat Pontianak Selatan beserta jajaran. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar