Liverpool Berpeluang Kantongi Bonus Besar dari Nike jika Juara Liga Inggris
Inggris | Selasa, 25 Februari 2025
Selebrasi gol kemenangan Liverpool atas Manchester City pekan 27, pada Minggu (23/2/2025). (X @LFC)
Inggris | Selasa, 25 Februari 2025
Pifabiz
PIFAbiz - Para pecinta drama Korea akhirnya mendapatkan asupan segar dengan rilisnya DEATH’S GAME. Drakor yang menjanjikan plot mencekam ini dibintangi oleh dua aktor papan atas, Seo In Guk dan Park So Dam. Dengan tema emosional seputar kematian, kegagalan, dan makna hidup, DEATH’S GAME siap menghipnotis pemirsa. DEATH’S GAME, adaptasi dari webtoon karya Lee Woon-sik dan Gul-chan, akan disajikan dalam 10 bahasa dan tersedia di Amazon Prime Video mulai tanggal 15 Desember 2023. Berikut sinopsis lengkapnya: Sinopsis DEATH’S GAME DEATH’S GAME mengisahkan perjalanan Choi Yi Jae (Seo In Guk), seorang pria dengan latar belakang keluarga miskin. Meskipun cerdas dan baik hati, kegagalannya mendapatkan pekerjaan layak selama tujuh tahun membawa rasa putus asa yang mendalam. Mencapai titik terendah hidupnya, Choi Yi Jae memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Namun, nasibnya tidak berakhir di sana. Setelah kematiannya, ia dihadapkan pada Death atau Sang Kematian, yang memberinya hukuman berat. Untuk menghindari neraka, Choi Yi Jae harus mengalami kematian sebanyak 12 kali melalui tubuh yang berbeda. Sebuah permainan yang mencekam dimulai, di mana Choi Yi Jae harus menghadapi kegagalan dan kematian dalam siklus hidupnya yang terputar. Apakah ia mampu bertahan dan menghindari nasib tragisnya? Daftar Pemeran DEATH’S GAME Tidak hanya dibintangi oleh Seo In Guk dan Park So Dam, DEATH’S GAME juga mempersembahkan deretan bintang ternama lainnya. Kim Ji Hoon, Choi Siwon Super Junior, Sung Hoon, Kim Kang Hoon, Jang Seung Jo, Lee Jae Wook, Lee Do Hyun, Go Yoon Jung, Kim Jae Wook, Oh Jung Se, dan banyak lagi, turut memeriahkan drama ini dengan akting memukau mereka. (b)
Lokal
Pontianak - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menargetkan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) dapat nilai A. Target tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat dirinya menghadiri Evaluasi Implementasi SAKIP Kota Pontianak dengan Kemenpar-RB secara virtual di Ruang Pontive Center, Selasa (31/8/2021). Evaluasi dilaksanakan oleh Pemkot Pontianak bersama Tim Evaluator dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Edi menyebut, saat ini nilai SAKIP yang diperoleh Pemkot Pontianak adalah 72,12 atau BB. Pada tahap berikutnya, ia mematok target nilai SAKIP A. "Target kita harus lebih baik lagi yakni nilai A, untuk saat ini sedang kita evaluasi apa yang harus kita lakukan dalam meningkatkan nilai SAKIP ini," ujarnya, dikutip dari rilis Prokopim Pemkot Pontianak, Selasa (31/8/2021). Edi menjelaskan, ada beberapa kriteria terutama terkait pandemi Covid-19 sehingga harus dilakukan refocusing dan realokasi anggaran. Hal itu mempengaruhi kinerja di pemerintahan. Termasuk adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga diberlakukannya kebijakan Work From Home (WFH) untuk aktivitas pendidikan, pekerjaan, hingga perekonomian. "Saat ini ada beberapa kriteria terutama terkait pandemi Covid-19 sehingga menyebabkan ada refocusing dan realokasi anggaran yang menyebabkan kinerja kita juga terpengaruh seperti Work From Home (WFH) sehingga mempengaruhi kinerja kita. Termasuk aktivitas pendidikan dan perekonomian," tambah Edi. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dampak-dampak dari pemberlakuan kriteria itu dibahas dalam evaluasi SAKIP untuk menentukan pemecahan masalahnya. "Kita sudah ada tagline Pontianak Tangguh Terhadap Covid-19, yang mana programnya mulai dari sektor kesehatan hingga pemulihan ekonomi," pungkasnya. Edi menilai evaluasi SAKIP ini dalam rangka memetakan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran yang merupakan hasil dari implementasi manajemen kinerja dan anggaran berbasis kinerja secara berkesinambungan. "Oleh sebab itu kita lakukan beberapa langkah perbaikan SAKIP untuk meningkatkan nilai hasil evaluasinya," tutupnya.
Lokal
PIFA, Lokal - Suasana meriah mewarnai Festival Bakcang 2576 yang digelar di Taman Alun Kapuas, Sabtu (31/5/2025). Festival Bakcang merupakan salah satu tradisi budaya masyarakat Tionghoa yang telah diwariskan secara turun-temurun. Tahun ini, Festival Bakcang yang jatuh pada tanggal 31 Mei 2025 masuk dalam Kalender Event Pontianak, menandai peran pentingnya dalam pelestarian budaya serta pengembangan pariwisata.Festival Bakcang tahun ini diisi dengan berbagai acara, mulai dari lomba makan bakcang, makan bakcang bersama sambil menyusuri Sungai Kapuas dengan kapal wisata, serta Perang Air. Selain itu, panitia juga menyiapkan seribu bakcang halal gratis untuk dinikmati masyarakat yang berkunjung pada festival itu.Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengungkapkan, budaya dan tradisi masyarakat Tionghoa telah lama menjadi bagian dari kekayaan budaya Pontianak. Salah satunya adalah Festival Bakcang."Festival ini diselenggarakan setiap tanggal 5 bulan 5 dalam kalender lunar Tionghoa, dan tahun ini jatuh pada 31 Mei. Sebanyak seribu bakcang telah disiapkan panitia untuk dinikmati oleh masyarakat umum," ujarnya.Ia menambahkan, sejak tahun 2022, Festival Bakcang telah digelar secara mandiri oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kota Pontianak selama tiga tahun berturut-turut. Tahun 2025 menjadi tonggak baru karena festival ini kini resmi tercatat dalam agenda tahunan Kalender Pariwisata Kota Pontianak.“Jika dikemas secara menarik dan profesional, Festival Bakcang memiliki potensi besar untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara ke Pontianak. Ini tentunya akan berdampak positif terhadap perekonomian lokal dan mempererat interaksi sosial antarwarga,” jelasnya.Bahasan menekankan bahwa penyelenggaraan Festival Bakcang juga merupakan salah satu langkah dalam mempromosikan Pontianak sebagai destinasi wisata unggulan berbasis budaya dan keberlanjutan.“Kami berharap festival ini tak hanya menjadi ajang tahunan, tetapi juga menjadi inspirasi untuk memperkuat keharmonisan dan kebersamaan di tengah keberagaman masyarakat,” harapnya.Ketua Panitia Festival Bakcang 2576, Hendry Pangestu Lim menerangkan, penyelenggaraan festival tahun ini jauh lebih semarak karena diisi dengan berbagai acara. Selain itu, pihaknya juga menambah armada kapal wisata untuk menyusuri Sungai Kapuas sambil menikmati bakcang.“Tiga tahun lalu kita hanya menggunakan satu kapal untuk mengelilingi Sungai Kapuas sambil menikmati bakcang. Tahun ini, kita menyiapkan tiga kapal wisata, satu kapal VIP dan dua kapal untuk masyarakat umum,” sebutnya.Festival ini tidak hanya dihadiri warga lokal, tetapi juga tamu dari mancanegara seperti Brunei Darussalam dan Tiongkok. Bahkan, tak kurang dari 20 perwakilan etnis di Pontianak turut meramaikan acara ini, menandakan kuatnya semangat keberagaman dan toleransi di Kota Khatulistiwa.“Kita berharap Pontianak bisa menjadi salah satu kota yang tertoleran di Indonesia. Festival ini adalah bukti bagaimana berbagai etnis bisa merayakan budaya bersama dalam suasana damai dan penuh kegembiraan,” kata Hendry yang juga selaku Ketua MABT Kota Pontianak.Festival Bakcang juga dimeriahkan dengan ‘Perang Air’. Warga saling menembak dengan pistol air sebagai ungkapan keceriaan dalam merayakan tradisi ini.“Kami berharap Pemerintah Kota Pontianak terus mendukung acara ini agar tahun depan bisa lebih meriah lagi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga acara ini bisa terselenggara dengan baik,” tutup Hendry.