Liverpool Butuh 2 Kemenangan Lagi untuk Sabet Gelar Liga Inggris
Inggris | Selasa, 15 April 2025
Virgil van Dijk selebrasi usai mencetak gol kemenangan Liverpool 2-1 atas West Ham United di Anfield, Minggu (13/4/2025) malam WIB. (X @LFC)
Inggris | Selasa, 15 April 2025
Pifabiz
PIFAbiz - Dunia hiburan digegerkan dengan kabar dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami oleh Venna Melinda. Venna Melinda disebut mendapatkan kekerasan dari suaminya, Ferry Irawan, hingga menyebabkan hidungnya berdarah. Sejak kejadian itu viral di media sosial, motif dari dugaan KDRT tersebut menjadi pertanyaan besar publik. Seakan menjawab pertanyaan publik, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, mewakili Venna melinda membeberkan dugaan penyebab peristiwa KDRT itu terjadi. Horman Paris menduga, motif dari tindakan KDRT itu disebabakan oleh ketidaksukaan Ferry Irawan terhadap keputusan Venna Melinda yang hendak kembali terjun ke dunia politik. Hotman juga menyebutkan bahwa ada kemungkinan sebelum KDRT itu terjadi, pasangan tersebut sudah beberapa kali melakukan percekcokan. "Sepertinya sebelumnya sudah ada percekcokan mereka" kata Hotman Paris di Jakarta Selatan. Percekcokan tersebut, kata Hotman, semakin intens saat Venna Melinda hendak terjun kembali ke dunia politik. "katanya ini semakin intens percekcokan itu karena si Venna ini mau kembali lagi ke dunia politik, jadi ada faktor tidak suka. Karena kalau terjun ke dunia politik kan bakal kelihatan cantik lagi, ketemu pengusaha-pengusaha, ketemu politisi, ya ada kemungkinan bahwa suami nggak tenang" katanya lagi. Meski begitu, Hotman Paris masih enggan membeberkan motif tindakan KDRT tersebut secara mendetail. Sebelumnya, Venna Melinda dikabarkan mengalami KDRT yang dilakukan oleh Ferry Irawan pada Minggu (8/1/2023). Peristiwa tersebut terjadi di sebuah hotel di Kediri, Jawa Timur. Akibat kejadian itu, Venna Melinda dikabarkan mengalami luka di bagian hidungnya. (b)
Pifabiz
Pifabiz - Sosok Ahnaf Arrafif mendadak viral, usai dirinya dilaporkan karena menikahi sesama perempuan, padahal selama ini dirinya mengaku sebagai seorang laki-laki. Setelah kebohongannya terungkap, masalalunya pun satu per satu bermunculan kembali dari jejak digital yang ditinggalkannya. Ahnaf Arrafif ternyata bernama asli Erayani, perempuan yang memiliki perawakan tomboi itu ternyata dulunya sangat feminin, hal ini tampak dari foto-foto lawasnya. Lewat akun media sosial pribadinya, Erayani atau Ahnaf Arrafif bahkan tak jarang membagikan unggahan yang menunjukkan bahwa dirinya adalah perempuan biasa yang menyukai lawan jenis. "Selamat menunaikan ibadah sholat Jumat untuk kamu calon imamku…Mr.A,¨ tulis Ahnaf Arrafif alias Erayani dalam unggahan pada April 2014. Tak heran, akhirnya banyak netizen yang mempertanyakan alasan dibalik perubahan identitas secara total yang dilakukan Erayani. Netizen pun berspekulasi, bahwa ada sesuatu hal yang membuatnya berubah menjadi sosok Ahnaf Arrafif. Namun, hingga saat ini, belum diketahui alasan lebih jelasnya. "Kasihan, mungkin ada sesuatu hal yang membuat dia berubah seperti itu. kita gatau,¨ komentar netizen. (b)
Lokal
PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, memberikan respons terhadap dampak negatif globalisasi dengan mengajak para orang tua untuk lebih aktif mendorong anak-anaknya terlibat dalam berbagai kegiatan positif. Menurut Bupati Muda, langkah ini dapat membantu anak-anak mengalihkan perhatian mereka dari hal-hal negatif yang mungkin muncul akibat kemajuan pesat teknologi dan dampak individualisme. Dalam acara Peringatan Ulang Tahun ke-138 Desa Pal IX, Kecamatan Sungai Kakap, Bupati Muda Mahendrawan menyampaikan pentingnya memberikan 'mainan-mainan' berupa berbagai aktivitas kepada anak-anak dan remaja. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya mengisi waktu luang, tetapi juga dapat membangun sikap kepekaan, kepedulian, dan solidaritas di antara generasi muda. "Mudah-mudahan dengan kita sering memberikan ‘mainan-mainan’ berupa banyaknya aktivitas, anak-anak dan remaja kita akan tumbuh dengan kepedulian. Tumbuh dengan sebuah kepekaan dan solidaritas antarsesamanya," ucap Bupati Muda Mahendrawan. Bupati Muda menyoroti dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, yang dapat memicu sikap individualistis pada generasi muda. Ia mengingatkan bahwa meskipun teknologi memberikan kenyamanan, anak-anak harus diajarkan nilai-nilai sosial, kepedulian, dan solidaritas. "Mereka dimanjakan dengan gawai. Kadang kumpul ramai-ramai tapi main sendiri-sendiri. Berbeda dengan zaman dulu yang bermain itu selalu bersama-sama. Bahkan harus mencari kawan untuk bisa bermain," ungkapnya. Bupati Muda menegaskan bahwa fenomena ini harus menjadi perhatian bersama bagi semua orang tua. Ketidakpedulian dan lemahnya solidaritas dengan teman sebaya dapat memiliki dampak besar pada pembentukan karakter anak-anak. Oleh karena itu, ia mengajak semua orang tua untuk selalu memberikan ruang bagi aktivitas positif kepada anak-anak sebagai upaya untuk memperkuat solidaritas dan kepedulian di antara mereka.