Lutesha Curi Perhatian di Aksi Tolak Revisi UU TNI di Monas
Jakarta | Jumat, 21 Maret 2025
Lutesha saat ikut Aksi Tolak Revisi UU TNI di Monas. (IDNTimes)
Jakarta | Jumat, 21 Maret 2025
Lokal
Berita Pontianak, PIFA - Kota Pontianak tengah mempersiapkan diri untuk penilaian Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2022. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak optimis bisa meraih kembali predikat KLA Tahun 2022 setelah tiga kali menyandang predikat KLA kategori Pratama dan Madya. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan meminta supaya seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan evaluasi terhadap predikat KLA yang telah diraih sebelumnya. "Saya minta seluruh OPD terkait serius mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk penilaian evaluasi lapangan KLA," ujarnya usai memimpin rapat persiapan penilaian lapangan KLA di Aula Rohana Muthalib Kantor Bappeda Kota Pontianak, Kamis (12/5/2022). Menurutnya, seluruh OPD terkait harus mendukung upaya untuk memperoleh penghargaan KLA dengan kategori yang lebih tinggi pada tahun ini. Tim Gugus Tugas KLA juga sudah mengikuti tahapan-tahapan penilaian KLA. Saat ini penilaian KLA telah memasuki penilaian verifikasi di lapangan terhadap perkembangan pelaksanaan program-program untuk mewujudkan KLA. "Semua tahapan telah kita laksanakan dengan baik, penilaian mandiri juga skornya sudah diatas 800 poin, harusnya sudah bisa meraih kategori utama," ungkapnya. Pemkot Pontianak bersama seluruh stakeholder bekerjasama dan berkoordinasi serta bahu-membahu bekerja keras untuk mewujudkan KLA di Kota Pontianak secara maksimal. Ia berharap peran serta dan kerjasama masyarakat, baik itu kelompok maupun perorangan untuk mencapai KLA benar-benar terwujud di Pontianak. "Kami masih optimis Kota Pontianak ini akan mencapai predikat yang sesungguhnya yaitu Kota Layak Anak," kata Bahasan. Sebagaimana diketahui, predikat KLA pernah disandang Kota Pontianak dengan meraih penghargaan kategori Pratama sebanyak tiga kali dan kategori Madya tiga kali. Namun disayangkan pada tahun 2021, predikat Madya yang terakhir disandang Kota Pontianak turun menjadi Pratama. (rs)
Pifabiz
Pifabiz - Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim mencuri perhatian usai terlihat sedang memberikan minuman kepada peserta aksi mogok makan di Gedung DPRD Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pada kesempatan tersebut, Lucky Hakim mengaku merasa tidak tega dengan adanya aksi tersebut. Dirinya merasa khawatir para peserta demo yang mogok makan mengalami dehidrasi. Kebetulan saat itu, dirinya berada di Gedung DPRD Kabupaten Indramayu untuk menghadiri rapat paripurna sehingga berinisiatif memberi minum kepada para pendemo. "Saya berada di gedung ini untuk menghadiri rapat paripurna, saya sudah standby menunggu rapat yang dijadwalkan jam 09.00 pagi dan sudah 5 jam saya menunggu di ruang tunggu tapi rapat belum juga dimulai. Saya melihat ada orang demo di gerbang yang katanya mogok makan, karena panas terik saya khawatir ada yang dehidrasi jadi saya berbagi air minum saja, jangan sampai ada yang kenapa-kenapa," ungkap Lucky Hakim melansir detikcom, Rabu (28/9/2022). Lucky Hakim bukan sedang mencari simpati dengan memberikan air minum kepada pendemo. Hanya saja, dirinya mengaku tidak mau ada warga yang dipermainkan. "Ayo sama-sama kita menegakkan kebenaran, sayangi rakyat. Ayo kita menjadi pejabat yang amanah, kita jangan sampai khianati rakyat. Kasian rakyat sedang sulit ekonomi, ayo sama-sama bantu rakyat," katanya lagi. Sebelumnya, dirinya mengaku sempat merasa kesal lantaran disebut tidak pernah menghadiri undangan Rapat Paripurna. Padahal, menurutnya, ia tidak pernah mendapatkan undangan seperti yang ditujukan untuknya. Untuk itulah, Lucky Hakim berinisiatif untuk mencari tahu mengenai mekanisme pengiriman undangan rapat paripurna melalui sekretariat DPRD Indramayu. "Seperti sebelumnya, saya datang ke sini karena gosip bahwa saya diundang. Dan saya cek ke sekretariat ternyata benar saya diundang, aneh luar biasa, saya sebagai wakil Bupati tapi tidak memiliki protokoler. Tidak ada ajudan dan asisten pribadi. Jadi kalau ada undangan maka jadi kocar-kacir, saya harus cari-cari tahu sendiri. Kalau ada kegiatan saya harus ngetik sendiri dan ngeprint surat dan lain-lain," keluh Lucky Hakim. "Sudahlah ini mulai terlihat, surat terbuka saya kepada DPRD, untuk debat secara terbuka tidak dijawab secara formal. Seperti yang saya katakan sebelumnya ayo lawan saya di forum formal," lanjutnya. (b)