Benarkah Maarten Paes gagal membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Pildun 2026 lawan Arab Saudi?

Benarkah Maarten Paes gagal membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Pildun 2026 lawan Arab Saudi?

Berandascoped-by-BerandaSportsscoped-by-SportsMaarten Paes Gagal Bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Pildun 2026?

Maarten Paes Gagal Bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Pildun 2026?

Arab Saudi | Kamis, 8 Agustus 2024

PIFA, Sports - Benarkah Maarten Paes tidak akan memperkuat Timnas Indonesia dalam pertandingan melawan Arab Saudi di matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan berlangsung pada Jumat, 6 September 2024 pukul 01.00 WIB? Pertanyaan ini muncul lantaran Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengaku tidak mengetahui apakah Maarten Paes akan menghadiri sidang di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada Kamis, 15 Agustus 2024 atau tidak.

"Saya tidak tahu. Pak Yunus Nusi lebih mengerti dari saya. Saya tidak bisa jawab," ujar Erick, dikutip dari okebola.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, memberikan harapan kepada para penggemar sepak bola di Indonesia. Ia menyatakan bahwa Maarten Paes akan menghadiri sidang di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada Kamis, 15 Agustus 2024.

Kemudian, pada Minggu (18/8) mendatang, akan diumumkan apakah Maarten Paes memenuhi syarat untuk memperkuat Timnas Indonesia atau tidak.

"15 Agustus, sidang dan 18 Agustus, pengumuman. Kami harap bisa memenangkan," kata Yunus Nusi, Rabu (31/72024).

Jika sidang CAS benar-benar digelar pada tanggal tersebut, peluang Maarten Paes untuk memenangkan sidang sangat besar. Sebab, banyak pemain lain yang diizinkan berpindah federasi meski pernah membela sebuah negara di usia lebih dari 21 tahun.

Partisipasi Maarten Paes sangat diharapkan oleh Timnas Indonesia untuk menghadapi tim-tim besar di Asia dalam babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Timnas Indonesia berada di Grup C bersama Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China. (yd)

 

Rekomendasi

Foto: Mahfud MD: Siapa Bilang Efisiensi Itu Jelek? | Pifa Net

Mahfud MD: Siapa Bilang Efisiensi Itu Jelek?

Indonesia
| Kamis, 20 Februari 2025
Foto: 5 Makanan Ini Bantu Mencerahkan Kulit Secara Alami | Pifa Net

5 Makanan Ini Bantu Mencerahkan Kulit Secara Alami

Indonesia
| Selasa, 4 Februari 2025
Foto: YouTube Klarifikasi Aturan Monetisasi, Tegaskan Konten AI Masih Bisa Diuangkan Asal Autentik | Pifa Net

YouTube Klarifikasi Aturan Monetisasi, Tegaskan Konten AI Masih Bisa Diuangkan Asal Autentik

Teknologi
| Jumat, 11 Juli 2025
Foto: Praktis No Debat ! Ini Beragam Fitur GEAR ULTIMA yang Bisa Bawa Banyak Barang | Pifa Net

Praktis No Debat ! Ini Beragam Fitur GEAR ULTIMA yang Bisa Bawa Banyak Barang

Indonesia
| Kamis, 17 April 2025
Foto: Pemprov Bakal Bentuk 2.038 Koperasi Desa Merah Putih di Kalbar | Pifa Net

Pemprov Bakal Bentuk 2.038 Koperasi Desa Merah Putih di Kalbar

Pontianak
| Kamis, 15 Mei 2025
Foto:  Juventus dan Manchester United Siap Bahas Transfer Jadon Sancho | Pifa Net

Juventus dan Manchester United Siap Bahas Transfer Jadon Sancho

Sports
| Rabu, 25 Juni 2025
Foto: Peta Persaingan Liga Italia Makin Ketat: Inter dan Napoli Senggol-senggolan di Puncak | Pifa Net

Peta Persaingan Liga Italia Makin Ketat: Inter dan Napoli Senggol-senggolan di Puncak

Italia
| Minggu, 20 April 2025
Foto: FIFA Setujui Perpindahan Federasi Joey, Dean, Emil, Ketiganya Bisa Main vs Australia & Bahrain | Pifa Net

FIFA Setujui Perpindahan Federasi Joey, Dean, Emil, Ketiganya Bisa Main vs Australia & Bahrain

Indonesia
| Kamis, 13 Maret 2025
Foto: Ole Romeny Tak Sabar Bela Timnas Indonesia, Siap Kontribusi di Kualifikasi Piala Dunia | Pifa Net

Ole Romeny Tak Sabar Bela Timnas Indonesia, Siap Kontribusi di Kualifikasi Piala Dunia

Indonesia
| Senin, 10 Februari 2025
Foto: Sinopsis Film Komang: Kisah Nyata Raim Laode dan Istri yang Menyentuh Hati | Pifa Net

Sinopsis Film Komang: Kisah Nyata Raim Laode dan Istri yang Menyentuh Hati

Indonesia
| Jumat, 21 Maret 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Petani Perempuan di Kalbar Perlu Mendapatkan Pengakuan dan Akses Setara | Pifa Net

Petani Perempuan di Kalbar Perlu Mendapatkan Pengakuan dan Akses Setara

PIFA, Lokal - Merespon tantangan yang dihadapi oleh petani perempuan di Kalimantan, Perkumpulan Gemawan merancang program dengan kerangka kerja perubahan sistem. Sebagai langkah konkret, Gemawan mengajak organisasi masyarakat sipil dari berbagai wilayah di Kalimantan untuk merumuskan skenario dan strategi bersama dalam mewujudkan sistem masa depan yang diinginkan, Kamis (29/8/2024) di Rumah Gerakan Gemawan.  Kegiatan ini meliputi penggalian ide dari peserta terkait skenario dan strategi, serta inisiasi kerjasama untuk menentukan peran dan tanggung jawab dalam merealisasikan sistem masa depan yang diinginkan. Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan Gemawan, Laili Khairnur, kerangka kerja ini bertujuan untuk mendorong terciptanya sistem yang adil, inklusif, dan berkelanjutan dalam jangka panjang.  "Dalam 10-30 tahun ke depan, diharapkan akan terwujud sistem pertanian yang mendukung dan menghargai hak-hak petani perempuan, serta melindungi sumber daya alam yang menjadi tumpuan hidup mereka. Petani perempuan disini meliputi mereka yang bergerak di sektor pangan, hortikultura, maupun kehutanan," ungkapnya. Dalam program ini, Gemawan mengadopsi strategi 3R, yaitu Recognition (Pengakuan), Representation (Representasi), dan Redistribution (Redistribusi), untuk memperkuat posisi dan pemenuhan hak-hak petani perempuan. Strategi ini bertujuan untuk memastikan perempuan diakui dalam peran mereka, diwakili dalam pengambilan keputusan, dan memperoleh akses yang setara terhadap sumber daya. Strategi 3R ini tidak hanya berfungsi untuk menguatkan posisi petani perempuan, tetapi juga untuk mendorong keterlibatan negara, pasar, dan masyarakat dalam menjamin akses serta kontrol sumber daya bagi mereka.  "Ini penting, terutama dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim yang semakin berdampak pada ketahanan komunitas petani," lanjutnya. Menurut Laili, meski peran petani perempuan cukup besar, pengakuan yang diberikan kepada petani perempuan masih jauh dari memadai. "Peran mereka sangat besar, tapi rekognisi (pengakuan, red) yang mereka dapatkan tidak sebanding. Mereka sering tersingkirkan dalam akses legalitas, misalnya dalam kepemilikan kartu petani atau program pertanian. Pemerintah masih melihat petani itu sebagai laki-laki, padahal dalam prakteknya banyak petani yang perempuan," ujar Laili Khainur. Ia menekankan perlunya perubahan mindset dalam melihat petani perempuan, terutama terkait akses terhadap pelatihan dan program-program yang selama ini tidak menjangkau mereka.  "Petani perempuan jadi tidak bisa mendapatkan akses pelatihan dan program, sehingga mereka menjadi miskin karena tidak memiliki akses tersebut," tambahnya. Untuk mengatasi permasalahan ini, Laili Khainur menegaskan bahwa rekognisi terhadap petani perempuan sangat penting. Salah satunya melalui pendaftaran mereka di Kelompok Wanita Tani (KWT) atau mendapatkan kartu petani. "Negara harus mempermudah proses ini," katanya. Selain itu, Laili juga menyoroti pentingnya kepemimpinan petani perempuan yang terintegrasi dengan program-program desa. Misalnya, melalui alokasi anggaran khusus atau melalui pelatihan kader di tingkat desa, universitas, atau lembaga yang fokus pada petani perempuan.  "Selanjutnya, diperlukannya sistem informasi iklim juga penting agar petani tahu kapan musim hujan, kapan waktu tanam, dan perhitungan panen. Selain itu, harus ada anggaran khusus berbasis gender untuk isu pertanian, karena jika masih netral, petani perempuan akan semakin tersingkirkan," jelasnya. Dengan strategi-strategi tersebut, Laili berharap petani perempuan di Kalimantan bisa mendapatkan pengakuan dan akses yang setara, serta mampu meningkatkan kesejahteraan mereka secara signifikan. Ditambahkan Konsultan Peneliti dari Visi Integritas, Adnan Topan Husodo, ada dua aspek besar yang memulai penelitian ke petani perempuan, yaitu aspek ekonomi dan politik.  "Dua aspek besar ini yg memulai penelitian kita ke petani perempuan karna banyak konteks yang mengelilingi," jelasnya saat memaparkan temuan terkait petani perempuan. Berawal dari analisis situasi terkini yang menunjukkan kerentanan dan ketahanan perempuan di berbagai peran, baik sebagai petani, pelaku ekonomi, maupun warga negara. Kemudian mengungkap bahwa petani perempuan di Kalimantan masih menghadapi masalah struktural yang menghalangi akses mereka terhadap sumber daya dan partisipasi dalam sistem ekonomi, sosial, dan politik.  "Identitas ganda yang mereka emban, sebagai perempuan, petani, dan ibu rumah tangga, menambah beban yang tidak seimbang dengan peran strategis mereka di masyarakat," pungkasnya

Pontianak
| Jumat, 30 Agustus 2024

Lokal

Foto: Sutarmidji akan Bangun Islamic Center di Sambas, Kenang Ulama Dunia Asal Sambas Syekh Ahmad Khatib | Pifa Net

Sutarmidji akan Bangun Islamic Center di Sambas, Kenang Ulama Dunia Asal Sambas Syekh Ahmad Khatib

PIFA, Lokal - Ribuan masyarakat antusias menghadiri silaturahmi bersama Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji di Pantai Sinam, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Rabu (20/11) sore. Kegiatan yang diisi dengan kampanye dialogis itu turut dihadiri Calon Bupati Sambas nomor urut 1, Fahrur Rofi, serta penceramah kebanggaan masyarakat Sambas, Ustaz Hatoli. Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menyampaikan niatnya untuk membangun Islamic Center di Kabupaten Sambas. Terutama untuk mengenang ulama internasional Syekh Ahmad Khatib Sambas. "Saya janji kalau saya menjadi gubernur kembali, kemudian Rofi menjadi bupati, saya akan bangun Islamic Center di Sambas ini. Pertama untuk mengenang ulama besar Sambas, Syekh Ahmad Khatib Sambas, karena anak muda sekarang sudah banyak yang tidak tahu dengan beliau," ungkapnya yang langsung disambut riuh tepuk tangan ribuan masyarakat yang hadir. Gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu mengungkapkan, Syekh Ahmad Khatib Sambas merupakan ulama terkenal dunia kelahiran Sambas yang kemudian menetap di Makkah hingga wafat. Syekh Ahmad Khatib Sambas bukan hanya ulama Kalbar atau Indonesia, tapi ulama dunia, karena memiliki pengikut yang tersebar di berbagai negara di Asia, bahkan mancanegara yang lain. "Bahkan saya ketika ketemu Ketua PBNU Gus Yahya, waktu itu saya masih gubernur, beliau tanya ada tidak museum Syekh Ahmad Khatib Sambas, saya bilang tidak ada. Kenapa tidak dibuat, kata beliau, itukan ulama besar, dan beliau siap bantu kalau memang Kalbar mau bangun (museum). Artinya orang luar saja menghargai, kenapa kita tidak bisa, memberikan satu penyemangat untuk Sambas, sebagai daerah (berjuluk) Serambi Mekkah di Kalbar," ujarnya. Untuk mewujudkan cita-cita membangun Islamic Center, Midji-sapaan karibnya bahkan siap mewakafkan lahan miliknya seluas enam hektare di daerah Temajuk, Kecamatan Paloh. Lahan tersebut diserahkan ke Ustaz Hatoli. "Saya serahkan kepada Ustaz Hatoli untuk pembangunan Islamic Center, untuk mengenang Syekh Ahmad Khatib Sambas. Insyaallah dua sertifikatnya, akan saya serahkan kepada beliau (Ustaz Hatoli), saya serahkan juga yayasan yang mengelolanya kepada beliau, terserah beliau mau yayasan apa namanya yang jelas itu untuk Islamic Center Sambas," terangnya. Selain itu, Midji juga berencana akan kembali membangun beberapa sekolah unggulan setingkat SMA/SMK di Kabupaten Sambas. Dengan harapan, Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Sambas bisa tumbuh dengan baik. Kemudian dapat mengembalikan kejayaan Sambas yang dulu terkenal dengan gudangnya, pemimpin, cendekiawan, dan kaum intelektual. "Jangan sampai ke depan Sambas ini mau cari hafiz susah, mau cari profesor susah, padahal Sambas ini gudangnya pemimpin pada masa lalu, dan harus dibangkitkan kembali untuk masa depan. Saya yakin ke depan Sambas akan semakin maju," pungkasnya. Sementara itu, Calon Bupati Sambas nomor urut 1, Fahrur Rofi merasa sangat senang, dan bangga karena kehadiran tamu istimewa Sutarmidji, dan Ustaz Hatoli. "Hari ini ada ulama kebanggan Sambas, Kalbar, dan Indonesia Ustaz Hatoli yang kita banggakan. Lalu panutan saya sebagai politisi muda di Kalbar, senior saya panutan, kita semua Pak Sutarmidji," ungkapnya. Rofi lantas mengajak masyarakat Kabupaten Sambas menyatukan semangat untuk memilih paslon nomor urut 1, baik untuk pemilihan gubernur, maupun bupati. "Kalau nomor 1 menang di provinsi, dan nomor 1 menang di kabupaten, laju kita bangun Kabupaten Sambas, coblos nomor 1. Mudah-mudahan Allah SWT, mudahkan ikhtiar kita bersama," ucapnya. Ngah Rofi-sapaan karibnya meminta para pendukung Sambas Bermarwah, dan Kalbar Maju, untuk tetap menjaga kondusifitas selama perhelatan Pilkada. Ia pun berpesan jika menemukan kecurangan, atau hal-hal yang di luar ketentuan, agar melapor ke pihak berwenang. "Kalau ada yang tidak betul dil apangan, kejar, dan tangkap. Jadikan Pilkada ini jujur adil, dan damai, kalau ada yang mau buat panas yang memprovokasi kita jangan terpancing. Tapi kalau ada yang menghina ulama, ustaz kita, kita paling depan untuk membelanya, itu baru Sambas Bermarwah," tutupnya.

Sambas
| Jumat, 22 November 2024

Internasional

Foto: Paus Fransiskus dan Imam Besar Nasaruddin Umar Tandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 di Jakarta | Pifa Net

Paus Fransiskus dan Imam Besar Nasaruddin Umar Tandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 di Jakarta

PIFA, Internasional - Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, secara resmi menandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 dengan tema “Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan”. Deklarasi yang dilangsungkan di Jakarta ini menjadi momen penting dalam memperkuat kerukunan antaragama dan mendorong upaya bersama dalam menghadapi tantangan global yang kian kompleks.Deklarasi tersebut menekankan pentingnya nilai-nilai yang dianut oleh tradisi agama untuk mengatasi budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang semakin meluas. Paus Fransiskus dan Imam Besar Nasaruddin menegaskan bahwa agama memiliki peran penting dalam membangun budaya hormat, martabat, bela rasa, serta rekonsiliasi guna mengatasi dehumanisasi dan kerusakan lingkungan."Nilai-nilai agama seharusnya menjadi landasan untuk meningkatkan solidaritas persaudaraan di tengah masyarakat global, khususnya dalam menghadapi krisis kemanusiaan dan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan," tertulis dalam deklarasi.Dalam deklarasi tersebut, para pemimpin agama juga menyerukan perlunya kerja sama lintas agama untuk bersama-sama mengidentifikasi akar permasalahan krisis yang terjadi di dunia. Mereka menekankan bahwa dialog antaragama harus diakui sebagai alat efektif dalam menyelesaikan konflik lokal, regional, hingga internasional, terutama konflik yang dipicu oleh penyalahgunaan agama.Selain itu, deklarasi menyoroti peran agama dan ritual-ritual keagamaan dalam menyentuh hati manusia, sehingga dapat menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam terhadap martabat manusia. "Keyakinan dan ajaran agama memiliki kapasitas khusus untuk menciptakan perdamaian yang hakiki," lanjutnya.Deklarasi ini juga mengajak semua pihak untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup yang sehat dan harmonis sebagai bagian dari tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah dan pemelihara ciptaan-Nya. Semua orang diimbau untuk mengambil tindakan nyata dalam melestarikan alam dan sumber daya bagi generasi mendatang.Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 menjadi langkah nyata dalam memajukan kerukunan umat beragama demi kemanusiaan dan lingkungan, mengingat tantangan global saat ini memerlukan sinergi dan komitmen bersama dari semua pemimpin agama serta masyarakat luas.

Indonesia
| Kamis, 5 September 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5