Ilustrasi Sorgum, Foto: Appolosugarcom

Mempawah - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dis TPH) Provinsi Kalimantan Barat akan menyiapkan 100 hektare lahan sorgum sebagai sumber pangan masyarakat. Penyiapan lahan yang juga bagian dari upaya pemajuan pangan lokal itu akan dilaksanakan di Kabupaten Mempawah, Kalbar.

Sorgum sendiri merupakan jenis tanaman biji-bijian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan ternak, dan bahan dasar industri.

Kepala Seksi Serealia Dinas TPH Provinsi Kalbar, Suyatno mengatakan, target penyiapan lahan sorgum akan direalisasikan pada tahun 2022 dengan memanfaatkan APBN.

“Pada 2022 kita akan mengembangkan 100 hektare tanaman sorgum di Kabupaten Mempawah melalui dana atau anggaran dari APBN,” katanya, mengutip dari Antara Kalbar (28/8/2021).

Suyatno menjelaskan bahwa sejauh ini budidaya sorghum masih dilakukan swadaya oleh petani atau masyarakat Kalbar. Budidaya tanaman itu sudah dilakukan oleh petani di Kabupaten Mempawah, lanjutnya.

“Kita baru saja panen sorgum di Mempawah dan langsung dihadiri oleh Wakil Bupati dan pihak terkait di daerah itu. Wakil Bupati Mempawah sangat mengapresiasi pengembangan sorgum dan berterima kasih atas rencana pengembangan 100 hektare tersebut. Beliau sangat mendukung ,” ujarnya.

Kemudian, Suyatno menjelaskan bahwa sorgum merupakan tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Menurut hematnya, sebagai bahan pangan menempati urutan kelima setelah gandum, jagung, padi, dan jelai.

Pengembangan pangan yang berkelanjutan dari budidaya sorgum juga sudah dilakukan di Mempawah. Ia menuturkan, hasil panen sorgum sudah diolah menjadi tepung untuk bahan baku kue cucur, kue bolu, tapai dan makanan pengganti beras.

“Sorgum ini sejenis jagung tapi bijinya di atas dan dapat diolah sebagai bahan baku makanan penganti beras dan bioetanol untuk bahan bakar. Untuk di Mempawah hasil panen sorgum sudah diolah menjadi tepung untuk bahan baku kue cucur, kue bolu, tapai dan makanan pengganti beras,” rinci Suyatno.

Lebih lanjut, katanya, sorgum adalah tanaman yang mudah dibudidayakan karena selain biaya murah juga bisa ditanam secara tumpang sari dengan padi, kacang tanah dan kedelai atau lainnya

“Kemudian dapat dipanen lebih dari satu kali sehingga ini produktivitasnya tinggi. Untuk daerah kita juga cocok untuk tanaman ini karena dapat tumbuh di dataran rendah hingga tinggi,” tambahnya.

Mempawah - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dis TPH) Provinsi Kalimantan Barat akan menyiapkan 100 hektare lahan sorgum sebagai sumber pangan masyarakat. Penyiapan lahan yang juga bagian dari upaya pemajuan pangan lokal itu akan dilaksanakan di Kabupaten Mempawah, Kalbar.

Sorgum sendiri merupakan jenis tanaman biji-bijian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan ternak, dan bahan dasar industri.

Kepala Seksi Serealia Dinas TPH Provinsi Kalbar, Suyatno mengatakan, target penyiapan lahan sorgum akan direalisasikan pada tahun 2022 dengan memanfaatkan APBN.

“Pada 2022 kita akan mengembangkan 100 hektare tanaman sorgum di Kabupaten Mempawah melalui dana atau anggaran dari APBN,” katanya, mengutip dari Antara Kalbar (28/8/2021).

Suyatno menjelaskan bahwa sejauh ini budidaya sorghum masih dilakukan swadaya oleh petani atau masyarakat Kalbar. Budidaya tanaman itu sudah dilakukan oleh petani di Kabupaten Mempawah, lanjutnya.

“Kita baru saja panen sorgum di Mempawah dan langsung dihadiri oleh Wakil Bupati dan pihak terkait di daerah itu. Wakil Bupati Mempawah sangat mengapresiasi pengembangan sorgum dan berterima kasih atas rencana pengembangan 100 hektare tersebut. Beliau sangat mendukung ,” ujarnya.

Kemudian, Suyatno menjelaskan bahwa sorgum merupakan tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Menurut hematnya, sebagai bahan pangan menempati urutan kelima setelah gandum, jagung, padi, dan jelai.

Pengembangan pangan yang berkelanjutan dari budidaya sorgum juga sudah dilakukan di Mempawah. Ia menuturkan, hasil panen sorgum sudah diolah menjadi tepung untuk bahan baku kue cucur, kue bolu, tapai dan makanan pengganti beras.

“Sorgum ini sejenis jagung tapi bijinya di atas dan dapat diolah sebagai bahan baku makanan penganti beras dan bioetanol untuk bahan bakar. Untuk di Mempawah hasil panen sorgum sudah diolah menjadi tepung untuk bahan baku kue cucur, kue bolu, tapai dan makanan pengganti beras,” rinci Suyatno.

Lebih lanjut, katanya, sorgum adalah tanaman yang mudah dibudidayakan karena selain biaya murah juga bisa ditanam secara tumpang sari dengan padi, kacang tanah dan kedelai atau lainnya

“Kemudian dapat dipanen lebih dari satu kali sehingga ini produktivitasnya tinggi. Untuk daerah kita juga cocok untuk tanaman ini karena dapat tumbuh di dataran rendah hingga tinggi,” tambahnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar