Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalMalam Pergantian Tahun, Polres Bengkayang Larang Penjualan Petasan yang Berpotensi Timbulkan Ledakan

Malam Pergantian Tahun, Polres Bengkayang Larang Penjualan Petasan yang Berpotensi Timbulkan Ledakan

Bengkayang | Jumat, 31 Desember 2021

Bengkayang, PIFA - Polres Bengkayang melalui Kasat Reskrim Polres Bengkayang, AKP Antonius Trias Kuncorojati melarang penjualan petasan yang berpotensi menimbulkan ledakan atau kebakaran. 

Larangan tersebut, menurut Antonius merupakan bentuk antisipasi kepolisian akan terjadinya ledakan yang menimbulkan korban. 

Meskipun demikian sambungnya,  penjualan petasan tetap diperbolehkan dengan syarat mengikuti ketentuan yang berlaku. 

"Untuk petasan, yang dilarang untuk dijual adalah penjualan petasan yang berpotensi menimbulkan ledakan," katanya,  usai press release akhir tahun Polres Bengkayang, Kamis (30/12/2021).

Kendati demikian, dirinya memastikan bahwa saat ini pihaknya juga telah mempersiapkan tim yang bergerak untuk menindak, apabila ada temuan penjual yang memperdagangkan petasan yang berpotensi menimbulkan ledakan. 

"Penindakan dilakukan apabila mereka (penjual) tidak bisa dibina. Sementara untuk langkah awal yang kita lakukan adalah dengan mengedepankan preventif dan preemtif," ujarnya. 

Menurutnya, sejauh ini langkah yang  dilakukan adalah dengan mensosialisasikan secara humanis bahwa yang hanya boleh dijual adalah yang jenis kembang api saja. 

"Namun untuk yang menimbulkan ledakan kita ingatkan untuk jangan dijual dan juga dipergunakan (diledakkan sendiri)," jelasnya. 

Antonius menegaskan jika dikemudian hari ada pihak yang bandel, terlebih sudah diberikan sosialisasi namun masih nekat menjual kembali, baru akan dilakukan tindakan tegas.

"Jadi dalam hal penegakkan pendisiplinan ini, langkah preemtif, preventi, dan represif kita tempuh. Tentunya ini kita lakukan dalam rangka menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif," pungkasnya.

Rekomendasi

Foto: Kekayaan Elon Musk Anjlok USD 52 Miliar di 2025 Gegara Tesla | Pifa Net

Kekayaan Elon Musk Anjlok USD 52 Miliar di 2025 Gegara Tesla

Amerika Serikat
| Rabu, 26 Februari 2025
Foto: Momen Tersangka Kasus Korupsi Pertamina Patra Niaga Diteriaki: Tega Banget Sama Masyarakat, Pak! | Pifa Net

Momen Tersangka Kasus Korupsi Pertamina Patra Niaga Diteriaki: Tega Banget Sama Masyarakat, Pak!

Indonesia
| Selasa, 28 Januari 2025
Foto: Hamas: Kembalinya Pengungsi Palestina ke Gaza Utara adalah Kemenangan atas Israel | Pifa Net

Hamas: Kembalinya Pengungsi Palestina ke Gaza Utara adalah Kemenangan atas Israel

Palestina
| Selasa, 28 Januari 2025
Foto: 5 Cara Goreng Bawang Merah agar Renyah dan Tahan Lama, Cocok untuk Stok Selama Ramadhan | Pifa Net

5 Cara Goreng Bawang Merah agar Renyah dan Tahan Lama, Cocok untuk Stok Selama Ramadhan

Indonesia
| Senin, 24 Februari 2025
Foto: Warga Pontianak Jadi Korban Pengeroyokan dan Pencurian, 3 Pelaku Ditangkap Polisi | Pifa Net

Warga Pontianak Jadi Korban Pengeroyokan dan Pencurian, 3 Pelaku Ditangkap Polisi

Pontianak
| Senin, 27 Januari 2025
Foto: Gelar Akad Nikah Ulang, Rizki Febrian dan Mahalini Sah sebagai Suami Istri | Pifa Net

Gelar Akad Nikah Ulang, Rizki Febrian dan Mahalini Sah sebagai Suami Istri

Jakarta
| Sabtu, 4 Januari 2025
Foto: Gara-gara Makanan, Pria Diduga ODGJ di Sambas Bacok Abang Kandung | Pifa Net

Gara-gara Makanan, Pria Diduga ODGJ di Sambas Bacok Abang Kandung

Sambas
| Sabtu, 18 Januari 2025
Foto: Daftar Top Skor Liga Inggris, Mo Salah Kokoh di Puncak | Pifa Net

Daftar Top Skor Liga Inggris, Mo Salah Kokoh di Puncak

Inggris
| Senin, 24 Februari 2025
Foto: MENPAN RB: Pengangkatan Stafsus Menteri di Tengah Efisiensi Anggaran Sesuai Perpres | Pifa Net

MENPAN RB: Pengangkatan Stafsus Menteri di Tengah Efisiensi Anggaran Sesuai Perpres

Indonesia
| Kamis, 13 Februari 2025
Foto: Evaluasi dan Pembelajaran Coach Indra Usai Timnas U-20 Kalah dari Suriah | Pifa Net

Evaluasi dan Pembelajaran Coach Indra Usai Timnas U-20 Kalah dari Suriah

Indonesia
| Selasa, 28 Januari 2025

Berita Terkait

Sports

Foto: Gagal ke Perempat Final Piala Asia U-20, Coach STY Tetap Puji dan Apresiasi Anak Asuhnya | Pifa Net

Gagal ke Perempat Final Piala Asia U-20, Coach STY Tetap Puji dan Apresiasi Anak Asuhnya

PIFA, Sports - Timnas U-20 Indonesia bermain imbang 0-0 melawan tuan rumah Uzbekistan pada laga terakhir grup A Piala AFC U-20 2023 di Stadion Istiqlol, Fergana, Selasa (7/3). Laga ini memastikan bahwa anak asuhnya Shin Tae-yong terhenti langkahnya di Piala Asia. Skuad Garuda Muda yang sudah berjuang keras harus terhenti di babak penyisihan grup A karena hanya mengoleksi 4 poin dan kalah head to head serta selisih gol dari Irak yang meraih poin sama. Meskipun gagal lolos, Shin Tae-yong tetap mengapresiasi dan memuji perjuangan anak asuhnya. Baginya, hasil imbang ini cukup memuaskan, apalagi bermain di kandang lawan.  “Saya pikir kami bermain bagus melawan Uzbekistan. Dalam hal kualitas pertahanan, saya berikan apresiasi tersendiri kepada pemain yang bisa mengakhiri pertandingan tanpa kebobolan. Untuk memenangkan pertandingan, seluruh tim harus menjadi satu selama 90 menit,” ujar Shin Tae-yong, mengutip laman PSSI. Pada dua laga sebelumnya, Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor 0-2 dan menang tipis 1-0 atas Suriah. Hasil ini tak begitu mengecewakan bagi Shin. “Kami tidak bisa membawa beberapa pemain penting untuk turnamen ini, tapi performa pemain kami sudah bagus di grup ini. Saya pikir kami bermain cukup bagus melawan tim tuan rumah. Seperti yang kalian lihat, para pemain Uzbekistan secara fisik lebih besar dari para pemain kami, dan kondisi ini cukup menyulitkan. Fisik adalah kekurangan kami," tambahnya.  Seusai tampil di ajang Piala AFC U-20 2023 di Uzbekistan, tim U-20 Indonesia akan bersiap mengikuti Piala Dunia U-20 bulan Mei mendatang di Indonesia. Tentu waktu yang tidak lama lagi dan Muhammad Ferarri harus lebih kerja keras, fokus dan meningkatkan kemampuannya lagi demi raihan hasil terbaik.  "Setelah ini pemain pemain kembali ke klubnya masing-masing untuk beristirahat. Selanjutnya kami mempersiapkan diri menjalani pemusatan latihan (TC) menyambut Piala Dunia U-20 yang berlangsung pada Mei mendatang. Kami akan melakukan sejumlah perubahan terhadap pemain," tukas pelatih asal Korea Selatan tersebut.  Sementara itu, kapten Indonesia Muhammad Ferarri mengakui timnya kurang beruntung seusia gagal lolos ke babak 8 besar Piala AFC U-20 2023.  "Alhamdulillah walaupun hasilnya kurang memuaskan kami bermain cukup baik sesuai apa yang dinginkan pelatih. Kami sedikit kurang beruntung," kata Ferarri.  "Kami akui mendapat pengalaman yang baik selama mengikuti Piala AFC U-20 2023 ini. Kami harus lebih kerja keras, fokus, dan meningkatkan kemampuan lagi jelang tampil di Piala Dunia U-20 2023 nanti. Masih ada waktu untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam tim," tambah pemain asal Persija Jakarta itu.  Sebagai informasi, Piala Dunia U-20 2023 akan berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang di Indonesia. Skuad Garuda Muda akan terbang kembali ke Indonesia pada Kamis (9/3) mendatang. (yd)

Uzbekistan
| Rabu, 8 Maret 2023

Lokal

Foto: PTM Dibuka, Seorang Siswi SMP di Ketapang  Melahirkan di WC Sekolah | Pifa Net

PTM Dibuka, Seorang Siswi SMP di Ketapang  Melahirkan di WC Sekolah

Berita Ketapang, PIFA - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Ketapang, Kalimantan Barat Jahilin membenarkan adanya seorang siswi kelas tiga di sebuah SMPN di Ketapang yang melahirkan dalam WC sekolah. Jahilin mengatakan, Pada hari itu juga orang tua dan calon suami siswi yang melahirkan itu datang menjemput. "Bahwa kejadian itu benar adanya, memang ada seorang siswi SMPN di Ketapang melahirkan di WC sekolah pada jam pelajaran," ungkap Jahilin kepada awak media dilansir dari Inews Kalbar, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (27/10/2021) Ia mengungkapkan jika tak salah kejadian tersebut pada 22 Oktober 2021 dan siswi tetap membolehkan untuk mengikuti ujian sekolah mengingat yang bersangkutan sudah kelas tiga dan terdaftar di sistem sebagai peserta  "Saat kejadian siswi tersebut sudah ditangani oleh pihak sekolah dibawa ke bidan di Ketapang. Pada hari itu juga siswi itu dijemput oleh orang tua dan calon suami atau suami siswi itu," ungkapnya. Ia mengaku maklum karena para pelajar dua tahun tidak masuk kelas sekolah.  "Sehingga anak didik tidak begitu terdeteksi oleh guru dan kepala sekolah. Setelah dua tahun tiba-tiba masuk dan siswi itu ternyata tidak diketahui sudah berbadan dua. Siswi juga tidak ada lapor ke sekolah sehingga terjadilah melahirkan dalam WC sekolah itu," lanjutnya. Jahilin menegaskan terhadap kejadian ini pihaknya cukup prihatin karena di Ketapang lebih banyak belajar secara daring karena pandemi COVID-19 sehingga para pelajar kurang maksimal diawasi dan terdeteksi oleh para guru di sekolah. "Semoga kejadian ini jadi pelajaran dan menjadi cambuk kita bersama supaya tidak ada lagi anak putus sekolah karena berbadan dua atau terpaksa kawin," ujarnya. Ia berpesan karena masih muda harapannya agar para anak muda mengutamakan sekolah dari pada memilih hidup menikah dan berkeluarga.  Jahilin menambahkan kalau pun jika siswi itu tidak ikut ujian, harapannya siswi itu tetap melanjutkan pendidikannya.  "Nanti bisa mengikuti sekolah atau pendidikan penyetaraan yakni Paket B dan Paket C. Sehingga masa depan pendidikannya tidak masalah," katanya.

Ketapang
| Rabu, 27 Oktober 2021

Nasional

Foto: Visum Kasus BINUS SCHOOL Simprug: Tidak Ada Rahang Bengkok, Bertolak Belakang dengan Klaim Pelapor | Pifa Net

Visum Kasus BINUS SCHOOL Simprug: Tidak Ada Rahang Bengkok, Bertolak Belakang dengan Klaim Pelapor

PIFA, Nasional - Dalam hasil visum yang disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI, Selasa (17/9), tidak ditemukan adanya rahang bengkok pada RE (18), pelapor kasus dugaan perundungan di BINUS SCHOOL Simprug. Hasil tersebut berlawanan dengan pengakuan pelapor yang sebelumnya menyatakan dalam sebuah podcast bahwa rahangnya bengkok dan giginya hampir copot akibat peristiwa tersebut.“Kami sudah melakukan visum [kepada pelapor] dan menemukan pipi kiri tampak memar seluas 3 cm, teraba benjol dan nyeri di bagian kepala,” ujar Ade Rahmat seperti dikutip dari Tribun, Senin.Namun begitu, menurut Rahmat, berdasarkan hasil visum, tidak ada indikasi cedera serius seperti yang diungkapkan pelapor.Polisi telah mengumpulkan sejumlah bukti, termasuk keterangan saksi, hasil visum et repertum, laporan dokter dari Rumah Sakit Pertamina Pusat, serta video yang memperlihatkan kejadian di toilet sekolah. Pihak sekolah juga telah menyerahkan seluruh rekaman CCTV sebagai barang bukti, yang juga telah diperlihatkan dalam RDP tersebut.Kasus ini mencuat ketika RE melaporkan adanya pengeroyokan dan bullying yang dilakukan oleh tiga siswa dan ditonton oleh 30 orang. Namun, investigasi sekolah menemukan bahwa yang terjadi adalah pertandingan satu lawan satu yang dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak. Semua siswa yang terlibat, baik dalam pertandingan maupun sebagai penonton, telah diberikan sanksi oleh pihak sekolah.Kapolres Metro Jakarta Selatan juga menegaskan bahwa proses penyelidikan telah berlangsung sejak Januari 2024. “Jika ditanya, kasus tersebut kenapa lama [penanganannya], kami telah mencoba melakukan diversi atau musyawarah khusus anak-anak. Para pihak sudah bertemu, tapi tidak ada titik temu,” jelas Ade.Dalam RDP, anggota Komisi III DPR, Sari Yuliati, menekankan pentingnya penanganan yang adil dalam kasus ini. Ia meminta agar semua pihak tidak menyeret orang yang tidak bersalah dalam penyelesaian kasus tersebut. Sari juga mengingatkan agar tidak memanfaatkan profesi orang tua dari pihak yang terlibat untuk mencari simpati atau perhatian publik.“Kita harus mendudukkan masalah ini (berdasarkan fakta) yang sebenar-benarnya. Jangan kita ajarkan anak-anak praktik-praktik yang tidak baik. Kalau memang anak kita salah, kita bilang salah. Kalau anak kita tidak salah, kita bilang tidak salah. Tidak perlu ada yang ditutup-tutupi,” ujar Sari. (ad)

Jakarta
| Selasa, 24 September 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5