Foto: Humas Kejari Sekadau

Foto: Humas Kejari Sekadau

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalMantan Kades Menuai Prama Ditahan Kejari Kalbar, Dugaan Penyalahgunaan APBDes 

Mantan Kades Menuai Prama Ditahan Kejari Kalbar, Dugaan Penyalahgunaan APBDes 

Sekadau | Selasa, 8 Februari 2022

Berita Sekadau, PIFA - Tim penyidik pada Kejaksaan Negeri Sekadau melalui team penyidik pidana khusus melakukan penahanan terhadap L (57th ) mantan kepala desa Menuai Prama Kecamatan Belitang Kabupaten Sekadau, pada Senin (07/02/2022).

Kejari Sekadau Zein Yusri Munggaran didampingi Kasie Intel Yuri Prasetia mengatakan, ditetapkannya L (57 th ) sebagai tersangka setelah Kejari Sekadau melalui serangkaian penyidikan dan berdasarkan alat bukti yang cukup ditambah keterangan sejumlah saksi , mantan kepala desa tersebut di duga menyalahgunakan APBDes dari tahun 2017 s/d 2019.

Zein Yusri Munggaran mengatakan Akibat perbuatan tersangka, mengakibatkan kerugian negara hal ini di perkuat berdasarkan bukt -bukti yang dikumpul Kejari dan laporan Inspektorat Kabupaten Sekadau.

"Menyalah gunakan pengelolaan APBDes tahun 2017 sampai dengan 2019 mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp.750.000.000," katanya.

Sementara hingga saat ini Tersangka melakukan sendiri penyalah gunaan APBDes. Dalam menjalankan aksinya, jelas Kajari Sekadau Zein Yusri Munggaran, tersangka mengelola APBDes tanpa melalui ketentuan perundang-undangan yang semestinya.

"Diantaranya pembangunan fisik tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan," tambahnya.

Guna mempercepat proses penyidikan, jelas Kajari saat ini tersangka dilakukan penahanan.

Akibat perbuatannya, penyidik menjerat tersangka L (57 th ) dengan pasal 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1995 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana di ubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. (ja)

Rekomendasi

Foto: Barcelona Gusur Real Madrid, Puncaki Klasemen Liga Spanyol 2024/2025 | Pifa Net

Barcelona Gusur Real Madrid, Puncaki Klasemen Liga Spanyol 2024/2025

Spanyol
| Selasa, 18 Februari 2025
Foto: Siap War Tiket, Konser BabyMonster di Jakarta 14 Juni 2025 | Pifa Net

Siap War Tiket, Konser BabyMonster di Jakarta 14 Juni 2025

Jakarta
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Tolak Keras Efisiensi Anggaran, Mahasiswa Kalbar Gelar Aksi Demo di DPRD Provinsi | Pifa Net

Tolak Keras Efisiensi Anggaran, Mahasiswa Kalbar Gelar Aksi Demo di DPRD Provinsi

Pontianak
| Jumat, 21 Februari 2025
Foto: Jaket Resmi MAXi Yamaha, Obat Ganteng Buat Riding Harian dan Touring | Pifa Net

Jaket Resmi MAXi Yamaha, Obat Ganteng Buat Riding Harian dan Touring

Indonesia
| Jumat, 7 Februari 2025
Foto: 40.000 Warga Terpaksa Mengungsi di Tepi Barat, PBB Kecam Operasi Militer Israel | Pifa Net

40.000 Warga Terpaksa Mengungsi di Tepi Barat, PBB Kecam Operasi Militer Israel

Palestina
| Kamis, 27 Februari 2025
Foto: KPK Geledah Rumah Djan Faridz Terkait Kasus Harun Masiku, PPP Terkejut | Pifa Net

KPK Geledah Rumah Djan Faridz Terkait Kasus Harun Masiku, PPP Terkejut

Jakarta
| Kamis, 23 Januari 2025
Foto: Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Anak Penting untuk Cegah Keterlambatan Bicara | Pifa Net

Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Anak Penting untuk Cegah Keterlambatan Bicara

Indonesia
| Senin, 24 Februari 2025
Foto: Program Miliarder kembali Lagi, Siap-Siap jadi Miliarder Bareng Yamaha | Pifa Net

Program Miliarder kembali Lagi, Siap-Siap jadi Miliarder Bareng Yamaha

Indonesia
| Jumat, 7 Februari 2025
Foto: Airlangga Hartarto Tegaskan Kabinet Prabowo-Gibran Bukan ‘Kabinet Gemuk’ | Pifa Net

Airlangga Hartarto Tegaskan Kabinet Prabowo-Gibran Bukan ‘Kabinet Gemuk’

Indonesia
| Rabu, 19 Februari 2025
Foto: Maarten Paes Ungkap Laga Maret Penentu Bagi Timnas Indonesia di Kualifikasi Pildun 2026 | Pifa Net

Maarten Paes Ungkap Laga Maret Penentu Bagi Timnas Indonesia di Kualifikasi Pildun 2026

Indonesia
| Sabtu, 11 Januari 2025

Berita Terkait

Lifestyle

Foto: Orangtua Wajib Tahu! 4 Pola Pengasuhan Ini Berikan Dampak Besar Bagi Anak | Pifa Net

Orangtua Wajib Tahu! 4 Pola Pengasuhan Ini Berikan Dampak Besar Bagi Anak

Berita Lifestyle, PIFA - Mengasuh seorang anak merupakan tanggungjawab yang begitu besar. Sejumlah teori pun dikembangkan mulai dari attachment parenting hingga helicopter parenting. Namun, seorang psikolog klinis merilis pola pengasuhan yang memperhatikan jenis perilaku anak ketika masih prasekolah.  Pola pengasuhan tersebut adalah neglectful, authoritarian, authoritative, dan permissive. Berikut deretan pola pengasuhan anak dan dampaknya kepada anak.  1. Neglectful Orangtua cenderung lepas tangan alias tidak terlibat. Selain itu, pola pengasuhan neglectful juga ditandai dengan rendahnya kehangatan emosional karena tingkat interaksi yang rendah dengan anak. Orangtua dengan pola pengasuhan ini juga cenderung memilih teknik yang keras saat mendisiplinkan anak. Jika dibiarkan anak cenderung memiliki banyak masalah saat tumbuh dewasa seperti, masalah kesehatan mental yang terkait dengan depresi dan kecemasan. Tidak menutup kemungkinan keterampilan sosial anak juga buruk dan rentan terhadap penyalahgunaan zat di masa depan. 2. Authoritarian Pola pengasuhan ini menitikberatkan pada perilaku anak yang harus sesuai dengan keinginan dan perintah orangtuanya. Pola ini dianggap ketat dan disiplin serta terjadi kurangnya fleksibilitas dan ada ekspektasi kepatuhan yang tinggi. Sedangkan pola pengasuhan authoritarian juga dibarengi dengan rendahnya kedekatan emosional dan tingginya tuntutan. Dalam pola pengasuhan ini, orangtua berusaha mengendalikan perilaku dan perkembangan anak mereka sehingga terkesan sangat disiplin.  Walau anak dapat dikontrol, sayangnya anak akan sulit menerima lingkungan sosial dan menderita gangguan mental saat tumbuh. Rendahnya kehangatan emosional dan tingginya tuntutan dapat terasa sangat ketat dan dingin. 3. Authoritative Berbeda 180 derajat dengan authoritarian, pola pengasuhan authoritative justru lebih bersahabat bagi perkembangan anak. Dalam penerapannya, si buah hati akan dihormati, didengarkan, dan diberi pilihan dengan kewibawaan orangtuanya. Orangtua authoritative menetapkan harapan yang jelas dan memberikan struktur dan rutinitas tetapi tetap fleksibel. Dengan begitu, tidak mengherankan bila pola pengasuhan satu ini adalah yang paling bermanfaat bagi perkembangan anak. Di sisi lain, orangtua turut menciptakan iklim emosional yang hangat ditambah dengan tuntutan dan kontrol yang masuk akal. Orangtua juga bisa merasakan manfaat positif karena dipandang sebagai sosok yang suportif dan perhatian oleh anaknya. Hasilnya, anak bisa menjelaskan alasannya dan mendengarkan sudut pandang anak orangtua, bahkan jika anak tidak nurut. Sedangkan ekspektasi yang tinggi dalam pola pengasuhan ini jika digabungkan dengan hangatnya iklim emosional membuat anak lebih mampu berkembang. 4. Permissive Pola pengasuhan permissive membuat orangtua menjadi hangat dan penuh kasih. Manfaat pola pengasuhan ini adalah anak menganggap hubungannya dengan orangtua lebih sebagai teman. Orangtua hanya hanya memberikan sedikit arahan atau aturan dan anak diberi banyak kebebasan dalam sebagian besar keputusannya. Dampak dari pola pengasuhan permissive membuat anak menjadi tidak disiplin dan tidak konsisten. Pola asuh permissive melibatkan iklim emosional yang hangat tetapi tuntutan dan kontrol yang rendah.  Pola ini cenderung membuat anak memiliki masalah perilaku dan dengan lingkungan sosialnya. Selain itu, anak juga bisa saja jadi sedikit kesulitan di sekolah atau di lingkungan di mana ada aturan yang harus diikuti. Jika pola pengasuhan tersebut tidak diperbaiki maka anak mempelajari ketidakkonsistenan yang diajarkan orangtua. Untuk menghindari hal tersebut, orangtua hanya bisa mengajarkan sedikit demi sedikit perubahan baik kepada anaknya, misal dengan mengajarkan waktu tidur yang konsisten. Itulah sejumlah pola pengasuhan pada anak yang kerap dilakukan oleh orangtua. Dengan mengetahui sejumlah jenis pola tersebut, diharapkan orangtua dapat lebih bijak dalam mengasuh anak. (b) 

Indonesia
| Senin, 16 Mei 2022

Teknologi

Foto: Ini Bukti Baru Apple Akan Bikin IPhone Layar Lipat | Pifa Net

Ini Bukti Baru Apple Akan Bikin IPhone Layar Lipat

Berita Teknologi, PIFA - Kabar Apple menggarap perangkat iPhone atau iPad layar lipat makin menunjukkan kebenaran. Ada bukti baru yang menguatkan rumor itu. Analis kenamaan Ming-Chi Kuo mengungkap Apple tengah melakukan pengujian teknologi electronic paper display (EPD) yang potensial diimplementasikan pada iPad maupun iPhone layar lipat di masa depan. Dalam kicauannya di akun Twitternya, Kuo memperkirakan raksasa teknologi asal Cupertino itu tengah mengembangkan prototipe perangkat layar lipat, termasuk satu dengan layar sekunder layaknya Galaxy Z Fold 3. Kuo menambahkan e-ink mungkin digunakan di panel luar. Layar sekunder akan menggunakan teknologi e-ink karena hemat daya. Apple dapat menggunakan e-ink di layar cover untuk menampilkan notifikasi, pembaruan, dan lainnya, sekaligus membuat baterai bertahan lebih lama. Menurut laporan GSM Arena, kemungkinan pemasok panelnya adalah E Ink Corporation Taiwan. Mereka adalah salah satu pembuat electronic ink display terbesar dan merupakan pemasok utama untuk jajaran Kindle Amazon. Perusahaan juga membuat panel e-ink berwarna yang merupakan tipe yang diduga diminati Apple. Untuk diketahui sebelumnya muncul rumor yang menyebut Apple sedang mengerjakan perangkat yang dapat dilipat dengan layar 8 inci yang akan dirilis sekitar tahun 2023. Dari segi spesifikasi tampilan, perangkat ini akan berada di tengah-tengah antara iPhone dan iPad. Menurut Kuo, road map perangkat lipat Apple awalnya akan berkonsentrasi pada smartphone berukuran sedang. Kemudian beralih ke perangkat dengan layar yang lebih besar, dan akhirnya pindah ke perangkat kecil seperti iPhone. (rs)

Dunia
| Rabu, 18 Mei 2022

Lokal

Foto: Kubu Raya Target Atasi Kemiskinan Ekstrem | Pifa Net

Kubu Raya Target Atasi Kemiskinan Ekstrem

Berita Lokal, PIFA – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menargetkan pengentasan kemiskinan ekstrem di daerah tersebut. Rencana aksi dirancang melalui rapat koordinasi (Rakor) dengan anggota tim dari lintas sektoral dan perangkat daerah. “Untuk menanggulangi kemiskinan dan menjalankan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem,” kata Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam, kemarin.  Dia mengutarakan, pihaknya mencoba menyerap permasalahan kemiskinan dari lintas sektoral dan masing-masing perangkat daerah. “Terutama mendeteksi di masing-masing Perangkat Daerah untuk mengetahui sebabnya," katanya. Pihaknya, saat ini sedang menyempurnakan rancangan rencana aksi daerah, dengan target-target terkait penanggulangan kemiskinan. Dari diskusi yang dilakukan cukup banyak ide dan saran rencana aksi. Dalam waktu dekat bisa dilakukan percepatan pengurangan angka kemiskinan. “Terutama kemiskinan ekstrem. Ini harus cepat ditanggulangi," ujarnya.  Sementara untuk data dukung yang dilakukan di masing-masing perangkat daerah melalui mekanisme dan metode yang sudah ditentukan, nantinya akan diverifikasi dan penyatuan dengan basis data yang ada, yakni data geospasial.   “Ini kita targetkan sampai akhir tahun bersama teman-teman tim data geospasial yang dikoordinir Bappedalitbang hingga 100 persen. Saat ini sudah 70 persen data geospasial kita sudah ter-input," terangnya.  Dengan demikian, lanjut Yusran, masing-masing-masing perangkat daerah bisa melakukan verifikasi dan pemutakhiran data, yang juga berdampak pada perumusan kebijakan langkah-langkah yang diambil dan implementasi di lapangan.  Melalui langkah itu, dirinya berharap sasaran akan lebih tepat terutama pada program kegiatan. Sehingga lebih mempercepat lagi data-data penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kubu Raya. “Termasuk menghadapi situasi sekarang, di mana ekonomi lagi terjadi turbulensi bahkan inflasi sudah kita rasakan. Beberapa komoditas sudah terjadi inflasi. Mudah-mudahan dengan rakor ini bisa diambil langkah-langkah tepat untuk mengatasi kemiskinan," harapnya. (ap) 

Kubu Raya
| Senin, 12 September 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5