Mantan Striker Manchester City Terpilih sebagai Presiden Georgia
Georgia | Senin, 16 Desember 2024
Mantan Striker Manchester City, Mikheil Kavelashvili terpilih sebagai Presiden Georgia. (Law-Justice)
Georgia | Senin, 16 Desember 2024
Lifestyle
PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Dokter Spesialis Bedah dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Ridho Ardhi Syaiful Sp.B, Subsp. BD(K), menjelaskan bahwa konsumsi alkohol menjadi faktor utama yang mempercepat kerusakan hati. Seseorang yang mengonsumsi 1-2 botol alkohol setiap hari berisiko tinggi mengalami gangguan hati yang bisa berujung pada sirosis, yang merusak bentuk dan fungsi hati."Orang yang minum alkohol 1-2 botol sehari, itu berisiko untuk kerusakan hati," kata dr. Ridho dalam diskusi daring, Jumat.Selain alkohol, pola hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan berlemak tinggi dan kurang aktivitas fisik, dapat memperburuk kondisi ini. Perlemakan hati yang tidak disadari sering berkembang menjadi masalah yang lebih serius, seperti kanker hati. Sayangnya, kanker hati sering kali baru terdeteksi saat pemeriksaan kesehatan rutin.Gejala hati yang terganggu antara lain kulit menguning, penurunan berat badan, dan perut membuncit akibat penumpukan cairan. Jika tidak terdeteksi, kondisi ini bisa berkembang menjadi keganasan hati.Untuk mencegahnya, dr. Ridho menyarankan untuk mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol, menjaga pola makan sehat, dan rutin berolahraga. Bagi yang memiliki faktor risiko seperti Hepatitis atau perlemakan hati, pemantauan rutin sangat dianjurkan.
Lokal
PIFA, Lokal - Membawa visi HMI untuk Indonesia, Bagas Kurniawan memastikan diri siap memimpin Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode 2023-2025. Ditemui di kegiatan peluncuran buku yang ditulisnya bertajuk "HMI untuk Indonesia", dia menegaskan kader HMI bakal berkontribusi untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik. Bagas mengatakan, ketika dirinya diberi kepercayaan untuk memimpin HMI dua tahun ke depan, dia berkeinginan kader HMI lebih berkontribusi bagi Indonesia. Kontribusi yang dapat dilakukan oleh HMI adalah menyampaikan gagasan-gagasan positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. "HMI adalah organisasi pejuang intelektual muslim. Maka ke depan bagaimana gagasan yang disampaikan bisa seiring dengan arah Indonesia," katanya, di Pontianak, Senin (27/11/2023). Dia mengatakan, ke depan proses kaderisasi harus lebih modern dan secara internal HMI harus lebih kuat. "Proses kaderisasi saat ini harus sesuai dengan kebutuhan zaman dan sesuai kebutuhan mahasiswa," katanya. Bukan hanya itu, menurutnya menkajian-kajian intelektual perlu kembali dihidupkan untuk memantik semangat kader HMI agar dapat mewarnai narasi kebangsaan. Sementara itu, Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Berly Martawardaya mengatakan sudah mengenal Bagas Kurniawan kurang lebih 12 tahun lamanya. Di matanya, Bagas Kurniawan adalah sosok yang tepat untuk memimpin HMI. Hal itu dapat dilihat dari kondisi HMI di Universitas Indonesia saat Bagas menjadi Ketua Umum HMI FEB UI. "HMI di UI jauh lebih solid dan kuat. Berbagai kegiatan dapat dilaksanakan meski pada massa pandemi," katanya. Berly mendorong agar Bagas dapat membuat kegiatan ataupun program yang dilakukan untuk mendukung kepemimpinan daerah dan nasional jika dia terpilih. (ad)
Lifestyle
PIFA, Lifestyle - Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berinteraksi dengan berbagai orang dan terlibat dalam percakapan yang melibatkan kejujuran dan kepercayaan. Namun, tidak selalu mudah untuk mengetahui apakah seseorang sedang berbohong atau tidak. Berbohong adalah perilaku yang umum dijumpai, dan sebagai manusia, kita harus belajar untuk mengenali tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa seseorang sedang berbohong. Dalam artikel ini, kami akan membahas tujuh tanda yang dapat membantu Anda mengidentifikasi kebohongan seseorang. 1. Perubahan ekspresi wajah Ekspresi wajah seseorang dapat memberikan petunjuk penting tentang apakah mereka sedang berbohong atau tidak. Perubahan ekspresi yang tidak konsisten dengan apa yang mereka katakan bisa menjadi indikasi bahwa seseorang sedang berusaha menyembunyikan kebenaran. Misalnya, senyum palsu, gerakan mata yang tidak wajar, atau ketegangan di wajah dapat menjadi tanda-tanda perubahan yang mencurigakan. 2. Gerakan tubuh yang tidak koheren Selain ekspresi wajah, gerakan tubuh seseorang juga dapat memberikan petunjuk apakah mereka sedang berbohong atau tidak. Pembohong cenderung melakukan gerakan yang tidak koheren atau tidak sejalan dengan apa yang mereka katakan. Mereka mungkin terlihat gelisah, menggelengkan kepala secara tidak teratur, atau berusaha terlalu keras untuk terlihat tenang dan terkontrol. 3. Ketidaknyamanan dan gelisah Seseorang yang sedang berbohong cenderung merasa tidak nyaman dan gelisah. Mereka mungkin terlihat tegang, sering menggigit bibir, atau melakukan gerakan yang tidak perlu untuk melepaskan ketegangan. Ketidaknyamanan ini dapat menjadi indikasi bahwa seseorang sedang berusaha menyembunyikan kebenaran. 4. Perubahan pola bicara Cara seseorang berbicara juga dapat memberikan petunjuk apakah mereka sedang berbohong atau tidak. Pembohong cenderung menghindari memberikan detail yang jelas dan konsisten dalam cerita mereka. Mereka mungkin mengulangi kata-kata atau kalimat untuk mengisi waktu dan memikirkan jawaban yang akan mereka berikan. Perubahan tiba-tiba dalam intonasi suara atau kecepatan bicara juga dapat menjadi tanda peringatan. 5. Menghindari kontak mata Salah satu tanda yang paling umum dari seseorang yang sedang berbohong adalah menghindari kontak mata. Pembohong mungkin merasa tidak nyaman atau khawatir bahwa melalui kontak mata, kebohongan mereka dapat terdeteksi. Mereka cenderung memalingkan mata, menghindari melihat langsung ke mata orang yang mereka bohongi, atau terlihat gelisah saat diminta untuk menjaga kontak mata. 6. Reaksi yang berlebihan atau terlalu defensif Seseorang yang sedang berbohong sering kali menunjukkan reaksi yang berlebihan atau terlalu defensif ketika pertanyaan atau keraguan muncul. Mereka mungkin menjadi sangat emosional, marah, atau bahkan menyerang secara verbal. Reaksi yang berlebihan ini bisa menjadi upaya mereka untuk mengalihkan perhatian dari kebohongan mereka atau menciptakan situasi yang mengganggu untuk memperoleh simpati atau dukungan. 7. Konsistensi dan kesalahan dalam cerita Seseorang yang berbohong cenderung mengalami kesulitan dalam menjaga konsistensi dalam cerita mereka. Mereka mungkin memberikan versi yang berbeda-beda dari cerita yang sama saat ditanya berulang kali. Selain itu, pembohong juga rentan membuat kesalahan logika atau kesalahan detail dalam cerita mereka. Jika Anda memperhatikan inkonsistensi atau kesalahan dalam cerita seseorang, ini dapat menjadi petunjuk bahwa mereka sedang berbohong. Sangat penting untuk diingat bahwa tanda-tanda ini tidak selalu menjamin bahwa seseorang sedang berbohong. Beberapa orang mungkin memiliki keahlian dalam menyembunyikan kebohongan mereka atau dapat mengelabui dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan tanda-tanda ini sebagai panduan, tetapi juga mempertimbangkan konteks dan pemahaman Anda tentang orang tersebut. Pada akhirnya, penting untuk membangun kepercayaan yang baik dalam hubungan kita dengan orang lain. Jika Anda merasa curiga atau meragukan kejujuran seseorang, lebih baik untuk menghadapi mereka secara langsung dengan cara yang baik dan terbuka. Komunikasi yang jujur dan pengertian saling mendukung akan membantu memperkuat ikatan emosional dan menjaga kepercayaan yang kuat antara individu. (b)