Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara mengecam renacana AS yang mau kirim kapal selam nuklir ke Semenanjung Korea. (AFP/Ed Jones)

PIFA, Internasional - Korea Utara telah menuduh Amerika Serikat melakukan pelanggaran wilayah udaranya dengan menggunakan pesawat mata-mata. Selain itu, Pyongyang mengutuk rencana AS untuk mengerahkan kapal selam rudal nuklir di sekitar Semenanjung Korea.

Dalam pernyataan resminya, seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara menyatakan bahwa pelanggaran "provokatif" dilakukan oleh pesawat mata-mata AS bulan ini, bahkan terjadi beberapa kali di atas wilayah Laut Timur.

"Tidak ada jaminan bahwa kecelakaan mengejutkan seperti jatuhnya pesawat pengintai strategis Angkatan Udara AS tidak akan terjadi di Laut Timur Korea," kata juru bicara Kemenhan Korut, seperti dikutip AFP.

Pihak tersebut mengingatkan tentang insiden di masa lalu di mana Pyongyang menembak jatuh pesawat pengintai AS, dan mereka memperingatkan bahwa Amerika akan menghadapi konsekuensi atas kegiatan mata-mata udara di wilayah Korea Utara.

Kementerian Pertahanan Korea Utara juga mengutuk rencana penyebaran aset nuklir strategis Amerika Serikat di Semenanjung Korea, yang dianggap sebagai ancaman besar terhadap keamanan regional dan global.

"Situasi saat ini dengan jelas membuktikan bahwa situasi Semenanjung Korea semakin mendekati ambang konflik nuklir akibat aksi provokatif militer AS," demikian lanjut pernyataan tersebut.

Pada bulan April, Washington mengumumkan rencananya untuk mengirim kapal selam balistik nuklir sebagai kunjungan pertama ke Korea Selatan dalam beberapa dekade terakhir.

Namun, baik pihak Amerika Serikat maupun Korea Selatan belum menyebutkan waktu pasti kunjungan kapal selam tersebut. (yd)

PIFA, Internasional - Korea Utara telah menuduh Amerika Serikat melakukan pelanggaran wilayah udaranya dengan menggunakan pesawat mata-mata. Selain itu, Pyongyang mengutuk rencana AS untuk mengerahkan kapal selam rudal nuklir di sekitar Semenanjung Korea.

Dalam pernyataan resminya, seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara menyatakan bahwa pelanggaran "provokatif" dilakukan oleh pesawat mata-mata AS bulan ini, bahkan terjadi beberapa kali di atas wilayah Laut Timur.

"Tidak ada jaminan bahwa kecelakaan mengejutkan seperti jatuhnya pesawat pengintai strategis Angkatan Udara AS tidak akan terjadi di Laut Timur Korea," kata juru bicara Kemenhan Korut, seperti dikutip AFP.

Pihak tersebut mengingatkan tentang insiden di masa lalu di mana Pyongyang menembak jatuh pesawat pengintai AS, dan mereka memperingatkan bahwa Amerika akan menghadapi konsekuensi atas kegiatan mata-mata udara di wilayah Korea Utara.

Kementerian Pertahanan Korea Utara juga mengutuk rencana penyebaran aset nuklir strategis Amerika Serikat di Semenanjung Korea, yang dianggap sebagai ancaman besar terhadap keamanan regional dan global.

"Situasi saat ini dengan jelas membuktikan bahwa situasi Semenanjung Korea semakin mendekati ambang konflik nuklir akibat aksi provokatif militer AS," demikian lanjut pernyataan tersebut.

Pada bulan April, Washington mengumumkan rencananya untuk mengirim kapal selam balistik nuklir sebagai kunjungan pertama ke Korea Selatan dalam beberapa dekade terakhir.

Namun, baik pihak Amerika Serikat maupun Korea Selatan belum menyebutkan waktu pasti kunjungan kapal selam tersebut. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya