Foto: Inews.id

Berita Pontianak, PIFA - Muhammad Munsif selaku Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar   menyampaikan, Kematian babi akibat virus African Swine Flu (ASF) melanda Kalimantan Barat (Kalbar). Sebanyak 460 ekor babi dilaporkan mati di sejumlah daerah, yakni Kapuas Hulu 291 ekor, Sintang 144 ekor dan Melawi 25 ekor, Senin (25/10/2021)

Muhammad Munsif  mengatakan, pihaknya turun ke lapangan untuk memberikan penyuluhan tata cara beternak babi agar sesuai standar. 

"Kami telah turun ke lapangan untuk memastikan penanganan kasus bisa teratasi," ujarnya dilansir dari inews.id.
Menurutnya virus ASF yang menjangkiti Kalbar ini harus dihadapi bersama, selain pemerintah juga para peternak. Di sisi lain pemerintah juga melakukan investigasi dan verifikasi kasus kematian babi akibat virus ASF.

Dia meminta peternak atau masyarakat tidak menjual babi milik mereka yang sakit. Hal itu dilakukan agar tidak menyebarkan penyakit ke wilayah lain. Sebagai penggantinya, pemerintah menyiapkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu peternak mendapat fasilitas kredit. 

Menurutnya pemerintah juga akan memberi pendampingan agar peternakan berjalan sesuai standar.

"Syaratnya mudah, tanpa agunan, dan bunganya sangat rendah yaitu enam persen dibayar saat panen," ucapnya.

Berita Pontianak, PIFA - Muhammad Munsif selaku Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar   menyampaikan, Kematian babi akibat virus African Swine Flu (ASF) melanda Kalimantan Barat (Kalbar). Sebanyak 460 ekor babi dilaporkan mati di sejumlah daerah, yakni Kapuas Hulu 291 ekor, Sintang 144 ekor dan Melawi 25 ekor, Senin (25/10/2021)

Muhammad Munsif  mengatakan, pihaknya turun ke lapangan untuk memberikan penyuluhan tata cara beternak babi agar sesuai standar. 

"Kami telah turun ke lapangan untuk memastikan penanganan kasus bisa teratasi," ujarnya dilansir dari inews.id.
Menurutnya virus ASF yang menjangkiti Kalbar ini harus dihadapi bersama, selain pemerintah juga para peternak. Di sisi lain pemerintah juga melakukan investigasi dan verifikasi kasus kematian babi akibat virus ASF.

Dia meminta peternak atau masyarakat tidak menjual babi milik mereka yang sakit. Hal itu dilakukan agar tidak menyebarkan penyakit ke wilayah lain. Sebagai penggantinya, pemerintah menyiapkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu peternak mendapat fasilitas kredit. 

Menurutnya pemerintah juga akan memberi pendampingan agar peternakan berjalan sesuai standar.

"Syaratnya mudah, tanpa agunan, dan bunganya sangat rendah yaitu enam persen dibayar saat panen," ucapnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar