Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Dok. Kemenag RI)

PIFA, Nasional - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta agar Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) dapat menjaga masjid dari politisasi lantaran Indonesia sudah masuk tahun politik menyonsong pemilihan umum dan presiden yang akan digelar tahun 2024. Permintaan tegas tersebut disampaikan Menag saat mengukuhkan pengurus BKM periode 2022-2026 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (3/5). 

“Jadikan masjid sebagai rumah bersama yang menjadi tempat bernaung banyak orang yang memiliki itikad dan komitmen untuk pemberdayaan dan pemajuan masjid. Ajak dan libatkan banyak orang, banyak anasir dalam lembaga ini. Semakin banyak potensi dijalin, semakin besar peluang pemberdayaan dapat dilakukan,” pesan Menag kepada BKM, seperti dikutip dari situs resmi Kemenag RI.

Melansir laman resmi Kemenag, pengukuhan pengurus BKM ini dikemas sebagai relaunching (peluncuran ulang). Sebab, giat ini digelar setelah kepengurusan BKM vakum dalam durasi yang cukup lama.

Selain mengingatkan masjid tidak terlibat dalam politik, Menag Yaqut juga mendorong kerja-kerja terstruktur, sistematis dan masif BKM dalam mengembangkan dan memajukan masjid. Selain itu, Menag juga menekankan bahwa masjid adalah episentrum pembinaan umat Islam dan harus lebih profesional dalam pengelolaannya.

Revitalisasi BKM dilakukan melalui tiga ranah, yaitu membentuk dan mengokohkan kepengurusan organisasinya, memperkuat payung regulasinya, dan menyertakan serta menyinergikan segenap potensi program pengembangan kemasjidan. Revitalisasi ini juga menjadi tanggung jawab bersama antara Kementerian Agama, Pemerintah, dan elemen masyarakat seperti ormas Islam, akademisi, alim ulama, dan pesantren untuk memperkuat dan memberdayakan masjid-masjid di Indonesia. (yd)

PIFA, Nasional - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta agar Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) dapat menjaga masjid dari politisasi lantaran Indonesia sudah masuk tahun politik menyonsong pemilihan umum dan presiden yang akan digelar tahun 2024. Permintaan tegas tersebut disampaikan Menag saat mengukuhkan pengurus BKM periode 2022-2026 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (3/5). 

“Jadikan masjid sebagai rumah bersama yang menjadi tempat bernaung banyak orang yang memiliki itikad dan komitmen untuk pemberdayaan dan pemajuan masjid. Ajak dan libatkan banyak orang, banyak anasir dalam lembaga ini. Semakin banyak potensi dijalin, semakin besar peluang pemberdayaan dapat dilakukan,” pesan Menag kepada BKM, seperti dikutip dari situs resmi Kemenag RI.

Melansir laman resmi Kemenag, pengukuhan pengurus BKM ini dikemas sebagai relaunching (peluncuran ulang). Sebab, giat ini digelar setelah kepengurusan BKM vakum dalam durasi yang cukup lama.

Selain mengingatkan masjid tidak terlibat dalam politik, Menag Yaqut juga mendorong kerja-kerja terstruktur, sistematis dan masif BKM dalam mengembangkan dan memajukan masjid. Selain itu, Menag juga menekankan bahwa masjid adalah episentrum pembinaan umat Islam dan harus lebih profesional dalam pengelolaannya.

Revitalisasi BKM dilakukan melalui tiga ranah, yaitu membentuk dan mengokohkan kepengurusan organisasinya, memperkuat payung regulasinya, dan menyertakan serta menyinergikan segenap potensi program pengembangan kemasjidan. Revitalisasi ini juga menjadi tanggung jawab bersama antara Kementerian Agama, Pemerintah, dan elemen masyarakat seperti ormas Islam, akademisi, alim ulama, dan pesantren untuk memperkuat dan memberdayakan masjid-masjid di Indonesia. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar