Masyarakat Binjai Hulu Bersatu! Dukung Sutarmidji Demi Infrastruktur Mantap!
Kalbar | Jumat, 1 November 2024
Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji saat silaturahmi dengan masyarakat Binjai Hulu Sintang (Foto: Tim Media Midji-Didi)
Kalbar | Jumat, 1 November 2024
Lokal
Berita Sintang, Kalbar - Pifa, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat (Kalbar) menangkap empat orang yang diduga terlibat dalam dugaan korupsi dana hibah untuk gereja di Desa Semuntai, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang. Keempat orang yang ditangkap tersebut masing-masing JM selaku pengurus gereja, SM selaku aparatur sipil Negara (ASN), anggota DPRD Kalbar TI, dan anggota DPRD Sintang TM, Senin (04/10/2021). Asisten Intelejen Kejati Kalbar Taliwondo mengatakan, berdasarkan laporan hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalbar, kerugian keuangan negara sebesar Rp 241 juta. “Atas perbuatan keempat tersangka, terdapat kerugian keuangan negara sebesar Rp 241 juta” ujarnya dilansir dari Kompas. Saat ini, SM ditahan di Lapas Perempuan Pontianak, sedangkan JM, TI, dan TM ditahan di Rutan Pontianak. “Mereka ditahan selama 20 hari,” ungkapnya. Dia menjelaskan, kasus ini bermula 26 Februari 2018. Saat itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang, melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2018, menyalurkan dana hibah untuk pembangunan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Jema’at Eben Heazer. Total dana hibah sebesar sebesar Rp 299 juta dan disalurkan dalam dua tahap. Pertama sebesar Rp 239.200.000, ditransfer ke rekening pribadi JM pada 27 April 2017. Kemudian kedua sebesar Rp 59.800.000, ditransfer ke rekening pengurus gereja. Taliwindo menerangkan, setelah dicairkan, uang tersebut diserahkan kepada SM sebesar Rp 219.150.000 lalu dibagikan masing-masing kepada TI sebesar Rp 100 juta yang dipergunakan untuk memberangkatkan pendeta-pendeta ke Yerusalem, kepada TM sebesar Rp 19.800.000 sebagai komitmen fee, dan kepada JM sebesar Rp 57.318.250 untuk pembangunan gereja. “Lalu sisa sebesar Rp 121.881.750 tetap dikuasai SM sebesar Rp 99.350.000 dan JM Rp 22.531.750,” tutupnya.
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Kementerian Kesehatan membantah adanya kaitan antara vaksinasi COVID-19 dengan penyakit Hepatitis Akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya hingga saat ini. Pernyataan itu disampaikan oleh Lead Scientist untuk kasus ini, Prof. dr. Hanifah Oswari, Sp. A(K). ''Kejadian ini dihubungkan dengan vaksin COVID-19 itu tidak benar, karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksinasi COVID-19,'' ungkap Prof Hanifah dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (5/5/2022) lalu. Prof Hanifah juga menyampaikan bahwa sampai saat ini juga belum ada bukti yang menunjukkan adanya kaitan penyakit Hepatitis Akut dengan virus COVID-19, melainkan adanya kejadian yang koinsiden (bersamaan). Sebagai upaya peningkatan kewaspadaan, pencegahan, dan pengendalian Infeksi Hepatitis Akut pada Anak, pemerintah telah menerapkan beberapa hal, diantaranya dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology). Kemenkes juga telah menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso dan Laboratorium Fakultas Kedokteran UI sebagai laboratorium rujukan untuk pemeriksaan spesimen. Kemudian, Pemerintah melalui Kemenkes juga meminta seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi, khususnya untuk infeksi virus. Pemerintah berharap rumah sakit rujukan ada di setiap Kabupaten. (yd)
Politik
PIFA, Lokal - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kapuas Hulu telah mengambil langkah antisipasi terhadap 81 tempat pemungutan suara (TPS) yang berpotensi terdampak banjir pada Pilkada Serentak 27 November 2024. Ketua KPU Kapuas Hulu, Mohammad Yusuf, menyatakan petugas KPPS akan memindahkan TPS ke lokasi lebih aman jika banjir melanda saat pemungutan suara.“Kami telah meminta petugas KPPS untuk memindahkan TPS apabila sampai dengan hari pemungutan suara terendam banjir,” ujar Yusuf di Putussibau, Selasa.Langkah ini diambil menyusul peningkatan debit air Sungai Kapuas akibat curah hujan tinggi. Yusuf menegaskan, pihaknya berkomitmen memastikan pelaksanaan Pilkada tetap lancar dan meningkatkan partisipasi pemilih di daerah rawan banjir.Terdapat 685 TPS di Kapuas Hulu dengan total 196.115 pemilih. Yusuf berharap Pilkada 2024 berjalan aman, lancar, dan tanpa pemungutan suara ulang (PSU). Ia juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilih demi mewujudkan Pilkada yang damai dan berkualitas.Sementara itu, BPBD Kapuas Hulu terus memantau kondisi banjir di daerah terdampak. “Kami sedang melakukan monitoring ke beberapa daerah banjir dan masih melakukan pendataan,” kata Yanto Susanto, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kapuas Hulu. (ad)