Mbappe Hattrick, Real Madrid Singkirkan Man City dengan Gaya!
Spanyol | Kamis, 20 Februari 2025
Selebrasi gol hattrick Kylian Mbappe membantai Manchester City di Playoff UCL. (X @KMbappe)
Spanyol | Kamis, 20 Februari 2025
Nasional
PIFA, Nasional - Meita Irianty, kepala Wensen School, mengaku kepada polisi bahwa tindakannya menganiaya dua balita di sekolahnya dilakukan karena khilaf. Pernyataan ini disampaikan Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana dalam konferensi pers di Polres Metro Depok pada Kamis (1/8). Kapolres Arya menjelaskan bahwa motif penganiayaan tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut. "Sementara ini, yang bersangkutan mengaku khilaf. Namun, kami akan mendalami motifnya secara lebih mendalam saat pemeriksaan, termasuk pemeriksaan psikologis yang akan dilakukan," ujar Arya. Dua balita yang menjadi korban adalah MK yang berusia dua tahun dan HW yang berusia sembilan bulan. Arya menjelaskan bahwa MK dalam kondisi baik namun mengalami trauma. Polisi akan melakukan visum psikiatrikum untuk mendalami kondisi psikologis MK. Sementara itu, HW diduga mengalami dislokasi kaki akibat dibanting oleh Meita. Korban HW akan menjalani visum dan rontgen untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Video CCTV menunjukkan HW dibanting," tambah Arya. Meita Irianty diketahui adalah pemilik sekaligus pengasuh di Wensen School. Ia rutin hadir setiap hari di daycare tersebut, yang saat ini menampung sepuluh anak. Meita dijerat dengan Pasal 80 Ayat (1) Jo Pasal 80 Ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. (ad)
Internasional
PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Sebuah insiden terjadi dalam latihan militer gabungan Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) pada Kamis (6/3), ketika sebuah jet tempur KF-16 milik Angkatan Udara Korsel secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di luar zona latihan yang ditetapkan. Insiden ini mengakibatkan sedikitnya tujuh warga sipil mengalami luka-luka serta menimbulkan kerusakan pada sejumlah bangunan.Menurut pernyataan resmi Angkatan Udara Korsel, bom yang terjatuh merupakan jenis MK-82, bom serbaguna yang biasanya digunakan dalam latihan militer. Insiden tersebut terjadi di kota Pocheon, yang terletak sekitar 43 kilometer sebelah utara Seoul dan 25 kilometer dari perbatasan dengan Korea Utara (Korut). Bom-bom tersebut jatuh di sebuah desa, menyebabkan kerusakan pada rumah warga, satu gedung gereja, serta bangunan lainnya.Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korsel melaporkan bahwa empat orang mengalami luka serius, sementara tiga lainnya mengalami luka ringan. Insiden ini juga memicu kepanikan di kalangan warga yang terdampak, dengan banyak di antaranya terpaksa mengungsi demi keselamatan.“Kami sangat menyesalkan dijatuhkannya bom yang tidak disengaja, yang mengakibatkan korban sipil, dan berharap mereka yang terluka segera pulih,” demikian pernyataan resmi Angkatan Udara Korsel. Untuk menindaklanjuti insiden ini, mereka telah membentuk komite tanggap kecelakaan guna melakukan investigasi lebih lanjut.Pihak Angkatan Udara Korsel menegaskan bahwa mereka akan mengambil semua langkah yang diperlukan, termasuk memberikan kompensasi atas kerusakan yang terjadi. Kejadian ini juga menjadi sorotan mengingat latihan gabungan Korsel-AS dilakukan di tengah ketegangan kawasan yang terus meningkat.