Megahnya Rumah HAKKA ‘Tulou’ Kalbar, Wisata Baru di Kubu Raya
Kubu Raya | Minggu, 13 Oktober 2024
MPotret megahnya Rumah HAKKA ‘Tulou’ Kalbar, wisata baru di Kabupaten Kubu Raya. (Dok.PIFA/Lydia Salsabila)
Kubu Raya | Minggu, 13 Oktober 2024
Lokal
Berita Lokal, PIFA – Anggota DPRD Kalbar Fraksi Partai Gerindra, Yuliana resmi menggantikan Suriansyah sebagai Wakil Ketua DPRD. Yuliana bakal menduduki posisi tersebut di sisa masa jabatan periode 2019-2024. Yuliana ditemui usai paripurna pengambilan sumpah dan janji pimpinan DPRD Kalbar, Senin (31/10/2022) mengucapkan syukur dipercaya partainya menjadi pimpinan DPRD Kalbar. “Berjanji amanah jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD Kalbar ini akan dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat,” katanya. Dia juga memastikan, akan melanjutkan yang sudah dilaksanakan oleh Suriansyah sebelumnya. Salah satunya, fokus mengawal pembahasan APBD murni tahun 2023. “Melanjutkan apa yang sudah beliau lakukan, itu intinya. Serta bersinergi dengan partai politik yang mempercayakan,” katanya. Yuliana juga menyinggung soal hubungan yang kurang baik antara legislatif dan eksekutif. Dirinya bakal berupaya meningkatkan sinergitas antara DPRD dan Pemprov Kalbar. “Terlebih tenggat waktu pembahasan APBD murni semakin dekat,” ujarnya. Target awal kerja ke depan, akan menggelar rapat pimpinan dengan ketua fraksi untuk menghadirkan anggota dalam paripurna DPRD yang beragendakan jawaban Gubernur Kalbar terhadap pandangan fraksi terhadap APBD tahun 2023. Gubernur Kalbar Sutarmidji, yang hadir dalam pengucapan sumpah janji jabatan tersebut menyampaikan selamat atas pelantikan Yuliana. “Yuliana mewakili keterwakilan perempuan di lembaga legislatif,” ujarnya. Midji berharap sinergitas DPRD Kalbar dan Pemprov terus berjalan baik. Meski saat ini dia mengklaim sudah cukup baik. “Selama ini hubungan DPRD dan Pemprov Kalbar baik-baik saja sebagai penyelenggara negara,” tandasnya. (ap)
Lokal
Berita Sambas, PIFA - Dalam rangka membangun Kabupaten Sambas yang lebih Berkemajuan, Bupati Sambas Satono mengatakan diperlukan sinergitas antar semua pihak untuk mewujudkannya, Rabu (3/11/2021). Dalam sambutannya, pada acara pelantikan pengurus karang taruna kabupaten sambas masa Bhakti 2020-2025 di Aula Utama Kantor Bupati Sambas, Satono menegaskan masih banyak pekerjaan yang perlu di selesaikan. "Untuk membangun Sambas maka diperlukan sinergitas antar semua pihak karena Sambas masih banyak pekerjaan rumah yang perlu untuk dibenahi," ujarnya, Dia mengatakan, sangat diperlukan peran dari Karang Taruna Kabupaten Sambas. "Bupati dan Wakil Bupati tidak mampu untuk membangun Kabupaten sambas sendiri. Maka diperlukan kerjasama terutama dengan karang taruna untuk menjadi pelopor pemuda," sambungnya. Ditegaskan Bupati, Karang Taruna mempunyai kontribusi yang kongkrit untuk daerah Kabupaten Sambas, untuk itu dia tidak ingin program yang muluk-muluk, tapi bisa di kerjakan. "Saya berharap karang taruna segera untuk menyusun program kerja, jangan muluk-muluk yang bise dikerjakan secepatnya dulu. Terutama bersama pemkab Sambas dalam penanggulangan masalah sosial, seperti kemiskinan dan masalah sosial lainnya," ungkapnya. Selain itu, karang taruna disampaikan Bupati juga diharapkan dapat menggali potensi yang ada di Kabupaten Sambas. "Sambas mempunyai banyak potensi seperti pertanian, perkebunan, perikanan serta wisata. Contoh hasil pertanian kita bagaimana menggali pontensi produk olahannya jangan hanya menjual mentah saja," katanya. Untuk itu, Pemkab Sambas siap mendukung program kerja dari karang taruna Kabupaten Sambas. "Silahkan buat program kerja yang mampu untuk dikerjakan secepatnya, insyaallah saya selaku Bupati Sambas siap akan membantu," tutupnya.
Lokal
Pemerintah Indonesia saat ini sedang dalam proses perampungan vaksinasi Covid-19. Meski sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk penggunaan vaksinnya tapi ternyata masih banyak juga masyarakat yang mengkhawatirkan efek samping vaksin Covid-19 itu. Melansir dari laman kesmas.kemkes.go.id, setelah mengikuti vaksinasi setidaknya akan muncul Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Menurut Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan itu, berikut 3 tiga macam reaksi yang akan muncul setelah kita di vaksin: 1. Reaksi Lokal Efek samping vaksin Covid-19 yang pertama adalah reaksi lokal. Rekasi ini muncul dalam bentuk nyeri, kemerahan, bengkak pada area yang telah di suntik, dan jenis reaksi lokal lainnya seperti selulitis (infeksi bakteri di kulit dan lapisan yang ada di bawahnya). Bila kita merasakan reaksi tersebut, sebaiknya jangan panik. Rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan itu dapat diatasi dengan melakukan kompres dingin pada area yang disuntik dan meminum obat parasetamol. Apabila efeknya tidak kunjung menghilang, segeralah hubungi petugas kesehatan terdekat untuk mengatasinya. 2. Reaksi Sistemik Efek samping berikutnya adalah reaksi sistemik. Reaksi tersebut meliputi demam, nyeri otot seluruh tubuh atau myalgia, nyeri sendi atau atralgia, badan lemah, dan sakit kepala. Meski reaksinya terlihat sedikit menyeramkan, efek sampingnya akan teratasi dengan penangangan yang tepat. “Petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin dengan reaksi ringan sistemik agar mengenakan pakaian yang nyaman, kompres atau mandi menggunakan air hangat, dan minum obat paracetamol sesuai dengan dosis yang dianjurkan,” tulis redaksi kesmas.kemkes.go.id. Untuk mengantisipasi munculnya reaksi tersebut, pejugas kesehatan biasanya akan meminta penerima vaksin untuk tinggal sejenak di tempat vaksinasi minimal 30 menit atau setengah jam untuk mengetahui perkembangan dan efek sampingnya. Petugas juga tetap berada di tempat vaksinasi 30 menit setelah penerima vaksin terakhir, untuk memastikan semua yang telah vaksin tidak ada efek samping yang membahayakan. 3. Reaksi Lainnya Efek samping vaksin Covid-19 lainnya adalah alergi seperi urtikaria, oedem, reaksi anafilaksis, dan syncope (pingsan). Reaksi ini hanya muncul pada beberapa penerima vaksin saja, reaksi ini terbilang jarang muncul.