Megahnya Rumah HAKKA ‘Tulou’ Kalbar, Wisata Baru di Kubu Raya
Kubu Raya | Minggu, 13 Oktober 2024
MPotret megahnya Rumah HAKKA ‘Tulou’ Kalbar, wisata baru di Kabupaten Kubu Raya. (Dok.PIFA/Lydia Salsabila)
Kubu Raya | Minggu, 13 Oktober 2024
Teknologi
PIFA, Tekno - Kejahatan sibe atau cyber crime marak terjadi diberbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Cyber crime adalah jenis kejahatan yang dilakukan melalui komputer dan jaringan. Biasanya, informasi yang bersifat rahasia seringkali disebarluaskan ke publik, bahkan tidak jarang dijual. Korban dari serangan siber ini biasanya adalah perusahaan dan pemerintahan. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Wilayah Kalbar, Bridgen Pol Yusuf Saprudin menyebutkan ada 6 kejahatan siber yang sering terjadi di Indonesia. Apa saja, berikut di antaranya: 1. Phising Jenis serangan ini menggunakan teknik rekayasa sosial yang menipu korban untuk memberikan informasi sensitif seperti kata sandi dan detail akun. Kejahatan siber phising yang sering terjadi biasanya melalui WhatsApp atau email. 2. Malware Malware adalah perangkat lunak yang dirancang untuk merusak atau memperoleh akses yang tidak sah ke sistem komputer dengan tujuan mencuri data berharga atau menghambat akses yang sah. 3. Ransomware Ransomware mengenkripsi data-data penting di dalam perangkat komputer atau server, sehingga korban tidak dapat mengakses data-data tersebut. Setelah data terenkripsi, ransomware akan menampilkan pesan yang meminta pembayaran sejumlah uang (biasanya dalam bentuk cryptocurrency) agar korban dapat memperoleh kunci dekripsi untuk memulihkan data-data. Contoh serangan Ransomware di Indonesia adalah peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 4. Denial of Service (DOS) dan Distributed Denial of Service (DDOS) Serangan ini bertujuan untuk mengganggu ketersedian layanan dengan membanjiri server dengan lalu lintas. 5. Ancaman dari Dalam Ancaman dari dalam dapat berasal dari karyawan yang memanfaatkan akses yang diotorisasi terhadap data sensitif dengan tujuan mendapatkan keuntungan finansial, keuntungan pribadi atau niat jahat yang merugikan perusahaan. 6. Ancaman Persisten Canggih (APT) APT mengacu pada jenis serangan siber yang canggih bertujuan untuk menembus jaringan komputer melalui serangan bertahap yang berkelanjutan, mencuri informasi sensitif, dan menyebabkan kerusakan yang meluas.
Lokal
Berita Kubu Raya, PIFA - Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam bersama Kepala UPT Museum Kalbar meresmikan museum keliling, di Kantor Desa Sungai Itik Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, pada Senin (07/03/2022). Yusran Anizam mengatakan, Pemkab Kabupaten Kubu Raya menyambut baik dengan adanya pembukaan museum keliling di Desa Sungai Itik Kecamatan Sungai Kakap ini. “Ini bisa dijadikan sebagai motivasi dan upaya untuk mengingatkan serta memperkenalkan generasi Muda, terutama nilai budaya di museum, khususnya di wilayah Kabupaten Kubu Raya,” katanya. Yusran menambahkan, hal tersebut merupakan langkah baik, karena museum merupakan indikator sebagai langkah untuk mengingatkan Kubu Raya asli terhadap generasi penerus, baik generasi sekarang hingga yang akan datang. “Saya harap museum keliling ini, kedepan bisa memberi motivasi agar Kabupaten Kubu Raya juga bisa mendirikan museum sendiri. Paling tidak diadakan berskala mini atau kalau bisa langsung dibuat dengan skala besar, sebagai tempat wadah menyimpan barang-barang bersejarah dari masa ke masa," ungkapnya. Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis Museum Provinsi Kalimantan Barat, Kusmindari Triwati mengatakan, program museum keliling merupakan program yang dilakukan secara rutin setiap tahun. Sehingga pihaknya berkeliling guna melakukan sosialisasi museum Provinsi Kalbar terhadap masyarakat luas. "Mungkin ada masyarakat di daerah yang ingin ke museum namun terkendala jarak. Makanya kita inisiatif untuk berkeliling daerah, termasuk diantaranya tahun ini di Kubu Raya," terangnya. Dia juga mengajak kepada masyarakat untuk datang dan berkunjung ke museum keliling yang dihelat di Desa Sungai Itik Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. "Giat seperti ini, kita juga informasikan di medsos Instagram, termasuk semua kegiatan. Masukan dan saran kita butuhkan. Kita sangat siap dan terbuka untuk berbenah diri guna menampilkan koleksi-koleksi museum dengan inovasi yang baru," pungkasnya. (ja)
Lokal
PIFA, Lokal - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara Iwan Dwi Purnomo melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) Ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Muhammad Jamaludin I Kabupaten Kayong Utara guna melihat pelayanan kesehatan masyarakat, Minggu Malam (25/6/2023). Kunjungan ini untuk memastikan seluruh pelayanan yang ada pada setiap unit di rumah sakit sudah berjalan dengan baik sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) serta ditemukannya kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang melanda kabupaten tersebut. Usai melakukan sidak, Sekda Harisson menuturkan bahwa sejauh ini sudah melakukan koordinasi bersama Dinas Kesehatan untuk melakukan tindakan dan upaya-upaya pengendalian kasus DBD ini agar tidak berkembang lebih jauh lagi. "Untuk itu, saya berharap kepada Dinas Kesehatan untuk lebih aktif dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat bagaimana tanda-tanda ataupun gejala demam berdarah. Sehingga diharapkan kalaupun ada yang terkena demam berdarah tidak dalam keadaan lanjut dan setidaknya bisa kita antisipasi terlebih dahulu," terangnya. Pria yang pernah menjabat sebagai Kadis Kesehatan Kalbar tersebut juga meminta kepada seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara untuk proaktif dalam menangani kasus ini lebih dini apabila perlu turun langsung ke rumah-rumah warga. "Artinya, kita harus lebih aktif untuk dapat mencegah dengan berbagai cara baik itu turun langsung dalam mengendalikan dan jangan sampai kasus demam berdarah ini bisa berkembang lebih meluas," pinta Harisson. Kadis Kesehatan Kayong Utara, Iwan Dwi Purnomo, menuturkan untuk saat ini terhitung mulai dari Januari telah ditemukan 52 kasus gejala penyakit DBD di Kabupaten Kayong Utara. Di mana pada akhir-akhir bulan ini juga sudah mulai menurun. Hal ini menurutnya karena sudah ada upaya-upaya konkret yang sudah dilakukan. "Saat ini kita telah melakukan langkah-langkah preventif baik itu melakukan edaran kepada Kepala Puskesmas untuk kewaspadaan, kemudian ada juga surat dari bupati untuk camat dan juga desa terkait kebersihan lingkungan secara umum," ujarnya. Lebih lanjut Iwan menuturkan, kehadiran Sekda memberikan semangat kepada pelaksana pelayanan bidang kesehatan khususnya untuk lebih optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat juga dalam pencegahan wabah DBD yang selalu menjadi momok di masyarakat. (ap)