Foto Ilustrasi: Pikiran Rakyat/Portal Kudus

Berita Nasional, PIFA - Seorang anak menangis histeris ketika melihat rumah dan seluruh anggota keluarganya meninggal dunia dalam kebakaran di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Bahkan, anak pertama dari keluarga tersebut sempat ingin melompat ke dalam kobaran api ketika menyaksikan keluarganya terbakar. 

Dilansir dari Kompas, anak pertama korban yang berusia 19 tahun tersebut menjerit histeris karena seluruh keluarganya terjebak dalam kebakaran tersebut. 

“Mau sama siapa lagi saya hidup?” ujar anak tersebut menurut kesaksian dari tetangga korban. 

Melihat kondisi anak yang bernama Branch tersebut, sejumlah tetangga mencoba mencegah dan melarangnya yang ingin mendekati kobaran api tersebut. 

Dari kesaksian tetangga sekitar, ketika api sedang membara, Branch terlihat berusaha membuka pintu rumah yang dijadikan sebagai ruko bengkel motor tersebut. Selain itu, sejumlah tetangga juga mendengar teriakan minta pertolongan untuk dibukakan pintu rolling door tersebut. 

Namun, ketika itu api terlanjur berkobar dengan begitu besar. Warga sekitar hanya berusaha membantu dengan sebuah galah. Di saat bersamaan, tetangga juga berusaha memadamkan api dengan air siraman sebisanya. Hingag akhirnya, korban tidak terselmatkan. 

Kebakaran hebat yang menghanguskan bengkel motor sekaligus tempat tinggal tersebut terjadi pada hari Selasa (12/4) sekitar pukul 02.57 WIB. Kebakaran tersebut merenggut lima orang dari enam anggota keluarga. Anak pertama dari keluarga tersebut berhasil selamat karena ketika itu sedang tidak berada di rumah. 

Sedangkan pihak Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu telah mengerahkan 10 unit pemadam kebakaran dan 50 personel. Saat ini, dugaan awal penyebab kebakaran tersebut karena adanya korsleting. (b)

Berita Nasional, PIFA - Seorang anak menangis histeris ketika melihat rumah dan seluruh anggota keluarganya meninggal dunia dalam kebakaran di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Bahkan, anak pertama dari keluarga tersebut sempat ingin melompat ke dalam kobaran api ketika menyaksikan keluarganya terbakar. 

Dilansir dari Kompas, anak pertama korban yang berusia 19 tahun tersebut menjerit histeris karena seluruh keluarganya terjebak dalam kebakaran tersebut. 

“Mau sama siapa lagi saya hidup?” ujar anak tersebut menurut kesaksian dari tetangga korban. 

Melihat kondisi anak yang bernama Branch tersebut, sejumlah tetangga mencoba mencegah dan melarangnya yang ingin mendekati kobaran api tersebut. 

Dari kesaksian tetangga sekitar, ketika api sedang membara, Branch terlihat berusaha membuka pintu rumah yang dijadikan sebagai ruko bengkel motor tersebut. Selain itu, sejumlah tetangga juga mendengar teriakan minta pertolongan untuk dibukakan pintu rolling door tersebut. 

Namun, ketika itu api terlanjur berkobar dengan begitu besar. Warga sekitar hanya berusaha membantu dengan sebuah galah. Di saat bersamaan, tetangga juga berusaha memadamkan api dengan air siraman sebisanya. Hingag akhirnya, korban tidak terselmatkan. 

Kebakaran hebat yang menghanguskan bengkel motor sekaligus tempat tinggal tersebut terjadi pada hari Selasa (12/4) sekitar pukul 02.57 WIB. Kebakaran tersebut merenggut lima orang dari enam anggota keluarga. Anak pertama dari keluarga tersebut berhasil selamat karena ketika itu sedang tidak berada di rumah. 

Sedangkan pihak Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu telah mengerahkan 10 unit pemadam kebakaran dan 50 personel. Saat ini, dugaan awal penyebab kebakaran tersebut karena adanya korsleting. (b)

0

0

You can share on :

0 Komentar