Pencarian 3 penumpan speedboat yang tenggelam di Padang Tikar, Kubu Raya. (Dok. Istimewa)

Pencarian 3 penumpan speedboat yang tenggelam di Padang Tikar, Kubu Raya. (Dok. Istimewa)

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalMemasuki Hari Ke-5, 3 Penumpang Speedboat Tenggelam di Padang Tikar Belum Ditemukan

Memasuki Hari Ke-5, 3 Penumpang Speedboat Tenggelam di Padang Tikar Belum Ditemukan

Kubu Raya | Senin, 21 April 2025

PIFA.CO.ID, KUBU RAYA - Memasuki hari ke lima, tiga korban speedbot tenggelam di Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya masih belum ditemukan. Saat ini tim SAR gabungan tengah memperluas area pencarian.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, I Made Junetra mengatakan bahwa, selain menyusuri sungai pencarian dengan metode udara juga telah dilakukan.

“Kami tim SAR gabungan memperluas wilayah pencarian, pencarian permukaan pada hari ini mencapai 70 Nautical Mile dibagi kedalam empat sektor pencarian,” ungkapnya.

Junetra mengungkapkan bahwa cuaca buruk menjadi kendala dalam tim melakukan pencarian korban.

“kami juga telah melakukan pencarian dengan menggunakan drone hanya saja keadaan cuaca yang hujan disertai angin cukup kencang menyebabkan jarak pandang terbatas,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah speed boat yang tenggelam di Perairan Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu speed boat hendak mengambil penumpang dari kapal menuju Rasau Jaya.

Pada pukul 15.00 WIB terjadi Angin kencang dan gelombang besar menyebabkan Speedboat Tenggelam. Sebanyak 12 Orang berhasil menyelamatkan diri naik ke atas Jermal, sementara 3 Orang sampai saat ini masih belum ditemukan.

Rekomendasi

Foto: Calvin Verdonk Optimis Indonesia Kalahkan Bahrain di GBK | Pifa Net

Calvin Verdonk Optimis Indonesia Kalahkan Bahrain di GBK

Indonesia
| Minggu, 23 Maret 2025
Foto: Viral Perdebatan Orang Tua Siswa dan Guru SMK di Pontianak Perkara Warna Sepatu | Pifa Net

Viral Perdebatan Orang Tua Siswa dan Guru SMK di Pontianak Perkara Warna Sepatu

Pontianak
| Jumat, 14 Februari 2025
Foto: Perform Makin Apik, Manchester United Perpanjang Kontrak Amad Diallo hingga 2030 | Pifa Net

Perform Makin Apik, Manchester United Perpanjang Kontrak Amad Diallo hingga 2030

Inggris
| Jumat, 10 Januari 2025
Foto: Pelajar di Pontianak Meninggal Usai Dikeroyok Saat Pawai Obor Sambut Ramadhan | Pifa Net

Pelajar di Pontianak Meninggal Usai Dikeroyok Saat Pawai Obor Sambut Ramadhan

Pontianak
| Senin, 3 Maret 2025
Foto: 5 Film Horor Indonesia Tayang di Bioskop Januari 2025 | Pifa Net

5 Film Horor Indonesia Tayang di Bioskop Januari 2025

Indonesia
| Kamis, 2 Januari 2025
Foto:   Live Final Piala Super Italia 2025: Derby della Madonnina, Siapa yang Kampiun? | Pifa Net

Live Final Piala Super Italia 2025: Derby della Madonnina, Siapa yang Kampiun?

Italia
| Senin, 6 Januari 2025
Foto: Partai Perorangan Dinilai Untungkan PSI dan Jokowi | Pifa Net

Partai Perorangan Dinilai Untungkan PSI dan Jokowi

Indonesia
| Selasa, 11 Maret 2025
Foto: Keseruan Lomba Makan Bakcang di Taman Alun-alun Kapuas Pontianak | Pifa Net

Keseruan Lomba Makan Bakcang di Taman Alun-alun Kapuas Pontianak

Pontianak
| Sabtu, 31 Mei 2025
Foto: Sakit Saat Musim Pancaroba? Ahli: Itu Tanda Imunitas Lemah, Ini Cara Menguatkannya | Pifa Net

Sakit Saat Musim Pancaroba? Ahli: Itu Tanda Imunitas Lemah, Ini Cara Menguatkannya

Lifestyle
| Jumat, 18 Juli 2025
Foto: Gojek Buka Suara soal Tuntutan THR untuk Driver Ojol | Pifa Net

Gojek Buka Suara soal Tuntutan THR untuk Driver Ojol

Indonesia
| Selasa, 18 Februari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: ASN RSJ Singkawang Disiram Air Keras, Ria Norsan Minta APH Segera Tangkap Pelaku | Pifa Net

ASN RSJ Singkawang Disiram Air Keras, Ria Norsan Minta APH Segera Tangkap Pelaku

PIFA.CO.ID, SINGKAWANG - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Ria Norsan menjenguk Kepala Bidang (Kabid) Keperawatan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Singkawang Achmad yang disiram air keras oleh orang tak dikenal (OTK). Usai mendengar langsung cerita Achmad yang saat ini masih dirawat di RSUD Abdul Aziz Singkawang, Norsan mendesak kepada aparat penegak hukum agar kasus ini segera diusut dan segera menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya."Saya besuk Pak Achmad yang kena musibah disiram menggunaka air keras atau cuka getah,” katanya, Rabu (23/4/2025).“Kami meminta aparat penegak hukum agar segera mengusut kasus ini dan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku," tambahnya Norsan.Achmad, menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tak dikenal (OTK) pada Senin, (21/4/25), sekitar pukul 16.15 WIB. ‎Kejadian itu berlangsung di Jalan Sebakuan, Kelurahan Bagak Sahwa, Kecamatan Singkawang Timur, tak jauh dari tempat Achmad bekerja.“Alhamdulillah bola matanya tidak sampai cacat. Namun, kelopak mata mengalami luka dan sebagian tubuhnya melepuh," ucap Norsan. Ria mewanti-wanti jangan sampai ada lagi kekerasan di Kalbar, termasuk kepada ASN. Apalagi Kota Singkawang dikenal dengan Kota Tertoleransi."Kita ingin Kalbar, termasuk Kota Singkawang ini aman dan damai. Karena Singkawang dikenal dengan Kota Tertoleransi," ujarnya.Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Dedi Sitepu membenarkan adanya peristiwa teror yang dialami Kabid Keperawatan RSJ Singkawang tersebut. Pihaknya telah menerima laporan secara resmi dari pihak keluarga korban terkait dengan penyiraman diduga air keras itu."Kami mendapat laporan dari pihak keluarga korban pada Senin (21/4) sore. Setelah itu, Satreskrim Polres Singkawang langsung melakukan penyelidikan di sekitar TKP untuk menemukan pelaku penyiraman. Sejumlah saksi pun masih diperiksa penyidik," kata Deddi.

Singkawang
| Kamis, 24 April 2025

Sports

Foto: Setelah Jakarta dan Bandung, Kini Surabaya Siap Sambut Trophy Tour Piala Dunia U-17 2023 | Pifa Net

Setelah Jakarta dan Bandung, Kini Surabaya Siap Sambut Trophy Tour Piala Dunia U-17 2023

PIFA, Sports - Antusiasme menyala di Surabaya ketika kota ini menjadi tuan rumah bagi Trophy Tour Piala Dunia U-17 2023 pada Minggu (29/10). Setelah Jakarta dan Bandung, giliran masyarakat Surabaya yang merasakan pengalaman melihat secara langsung kehadiran Trofi Piala Dunia U-17 2023. Kota pahlawan ini telah dipilih sebagai venue pembukaan Piala Dunia U-17 pada 10 November 2023. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia tentang pentingnya turnamen internasional ini yang akan segera digelar di Tanah Air. Erick mengajak semua warga Indonesia untuk bersatu dan menyukseskan Piala Dunia U-17 2023. Menurutnya, kesuksesan acara ini tidak hanya akan menjadi kebanggaan saat ini tetapi juga cerita bersejarah yang akan dikenang oleh generasi penerus. "Kita memiliki 15 hari menuju perhelatan Piala Dunia U-17. Momen ini adalah bagian dari sejarah bangsa kita. Mari bersama-sama memastikan kesuksesan Piala Dunia U-17. Prestasi ini akan menjadi warisan berharga bagi anak cucu kita di masa mendatang," ujar Erick. Surabaya bukan hanya menjadi tuan rumah Trophy Tour, tetapi juga akan menjadi arena pembukaan Piala Dunia U-17 2023. Stadion Gelora Bung Tomo akan menjadi tempat di mana Garuda Muda, timnas U-17 Indonesia, akan bertanding di Grup A bersama Ekuador, Maroko, dan Panama. Semua pertandingan Grup A akan berlangsung di stadion ini, memantik semangat para pecinta sepak bola di Surabaya dan sekitarnya. Tidak hanya sebuah turnamen, Piala Dunia U-17 2023 telah menjadi semangat nasional bagi Indonesia. Dalam Trophy Tour ini, masyarakat Surabaya akan merasakan atmosfer kejuaraan dunia yang mendebarkan. Sebuah pemandangan yang tidak hanya membanggakan bagi warga Surabaya, tetapi juga bagi seluruh negeri. Piala Dunia U-17 2023 menjadi momen di mana semangat olahraga menyatu dengan kebanggaan nasional, menciptakan kenangan abadi dalam sejarah sepak bola Indonesia. (hs)

Surabaya
| Kamis, 26 Oktober 2023

Lokal

Foto: YLBHI Dukung Project Base LBH Kalbar Aktifkan Support System Warga Sipil  | Pifa Net

YLBHI Dukung Project Base LBH Kalbar Aktifkan Support System Warga Sipil 

Berita Lokal, PIFA – Bertepatan dengan Hari Demokrasi Internasional, dilaksanakan peluncuran Project Base Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kalbar, di Lembaga Gemawan, Jalan Ujung Pandang, No 89, Pontianak, Kamis (15/09/2022).  “Project Base LBH Kalbar akan menjadi bagian LBH-YLBHI, bersama 17 LBH Kantor di 17 provinsi lainnya,” kata Muhammad Isnur, Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).  Dia menjelaskan, bahwa dalam setahun status Project Base akan dinilai, apakah nantinya layak ditingkatkan menjadi Kantor LBH Kalbar.   Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia didirikan pada 26 Oktober 1970 atas inisiatif Dr Adnan Buyung Nasution, SH yang didukung penuh oleh Ali Sadikin sebagai Gubernur Jakarta saat itu. Bantuan hukum untuk rakyat miskin, buta hukum, dan korban pelanggaran HAM.  Pendirian Lembaga Bantuan Hukum di Jakarta diikuti dengan pendirian kantor-kantor cabang LBH di daerah seperti Banda Aceh, Medan, Palembang, Padang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Makassar, Manado, Papua dan Pekanbaru.  Pembentukan Project Base LBH Kalbar bertujuan sebagai support system bagi masyarakat sipil dalam upaya perlindungan, penghormatan, dan pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) di Kalimantan Barat.  “Kasus di Kalbar itu runyam. Jika kasusnya orang biasa cepat sekali ditindak dan ada yang diarahkan menjadi dikriminalisasi. Tapi kasus HGU (hak guna usaha) 27 perusahaan tambang yang belum clean and clear, kasusnya tidak jalan,” kata Kepala Project Base LBH Kalbar, Ivan Wagner.  Pada talkshow launching Project Base LBH Kalbar, dibahas beberapa kasus kriminalisasi. Yustina Sabu, bercerita tentang kasus peretasan data digital dan kriminalisasi yang dialaminya.  “WA saya diretas, dibuat seolah-olah saya menyebar pesan ke grup WA. Isi WA-nya soalah-olah saya akan mengebom Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKatN) Pontianak. Anehnya teman-teman saya tidak ada yang terima WA itu. Hanya polisi yang tahu,” tuturnya.  Dia menduga mengalami kasus tersebut karena bergabung dalam gerakan anti-korupsi. Yustina Sabu sempat merasa syok dan bingung karena dicari-cari polisi. Melalui jejaring yang menjadi cikal bakal Project Base LBH Kalbar, dia mendapat bantuan pendampingan hukum.  “Harapan saya, LBH Kalbar memberikan pendampingan hukum tidak hanya kepada korban, melainkan juga keluarga korban. Seperti pada kasus saya, ibu dan paman saya juga terdampak,” katanya.   Kasus kriminalisasi juga diceritakan Nikodemus Alle, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalbar.  “Saya lihat di depan mata saya, dua ibu dan satu anak menangis minta tolong saat suaminya ditangkap polisi. Gara-gara mereka mempertahankan hutan dan rumah,” ujarnya.  Menurut Niko, kasus konflik sumber daya alam (SDA) terjadi di seluruh kabupaten/kota Kalbar. UU Cipta Kerja mengakibatkan makin meningkatnya potensi konflik SDA di Kalbar dan Indonesia. Sedangkan masyarakat sangat minim mendapatkan bantuan hukum.  “LBH Kalbar ini adalah kerinduan kami. Dulu kami buat green lawyer (pengacara yang mengadvokasi kasus SDA) tapi tidak berhasil terbentuk,” jelasnya.  Dalam kondisi yang dihadapi dengan kasus-kasus kriminalisasi, konflik SDA dan lainnya, Subandri Simbolon, dosen STAKatN Pontianak, mempertanyakan ulang hubungan negara dan warga negara.  “Bagaimana bisa negara yang kita serahkan kekuasaan, justru merepresi dan mengkriminalisasi?” kata Subandri.  Berkaca dari kasus-kasus yang dihadapi masyarakat di Kalbar, sejumlah  individu dan kelompok masyarakat sipil di Kalbar mendorong berdirinya Project Base LBH.  Beberapa lembaga yang menjadi pendukung Project Base LBH Kalbar antara lain Mitra Sekolah Masyarakat (MiSeM), Satu Dalam Perbedaan (SADAP) Indonesia, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Kalimantan Barat, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pontianak, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Universitas Tanjungpura, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) WARTA IAIN Pontianak, dan Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional. (ap)

Pontianak
| Kamis, 15 September 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5