Membanggakan! Veddriq Leonardo Jadi Atlet Terbaik Dunia Versi The World Games
Dunia | Sabtu, 1 Februari 2025
Atlet panjat tebing asal Pontianak, Veddriq Leonardo sabet Athlete of The Year 2024 dari The World Games. (IG @theworldgames)
Dunia | Sabtu, 1 Februari 2025
Lokal
Berita Lokal, PIFA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalbar, Suriansyah berharap keberadaan fasilitas modern yang ada di tower A dan B RSUD dr Soedarso, bisa memberikan pelayanan kesehatan prima bagi masyarakat Kalbar. Sehingga, masyarakat tak lagi pergi berobat ke daerah lain, bahkan sampai ke luar negeri. Sebab diketahui, tak sedikit warga Kalbar rela ke luar negeri, terutama ke Kuching, Malaysia demi mengejar fasilitas kesehatan yang baik. “Diresmikannya gedung baru ini, kita harapkan jumlah pasien yang harus berobat ke Kuching itu dapat diminimalisir,” kata Suriansyah, kemarin. Dengan demikian, jika hal itu bisa diwujudkan, maka dana yang terkucur ke luar negeri bisa ditekan. Selain itu, menghemat pengeluaran bagi masyarakat. Sebab, biaya berobat di Kuching, lebih mahal ketimbang di Kalbar. “Sehingga terjadi penghematan devisa, atau penghematan anggaran berobat bagi masyarakat Kalbar,” jelasnya. Menurut Suriansyah, hal ini memang sangat penting, seharusnya pelayanan kesehatan itu cukup dilakukan di dalam negeri saja. Sebab, kapasitas dokter atau tenaga medis di tanah air tak kalah saing dengan luar negeri. “Karena sebenarnya kemampuan dokter di Kalbar harusnya juga setara,” ujarnya. Dia juga mendorong, pihak RSUD dan Pemprov Kalbar untuk meningkatkan kapabilitas jajaran tenaga medis yang ada. Dengan kemampuan yang sebanding dengan tenaga medis di rumah sakit luar daerah bahkan luar negeri. “Kemampuan dokter-dokter yang menangani pasien dapat ditingkatkan setara dengan rumah sakit di Jakarta atau di Kuching khususnya, dan Malaysia pada umumnya sehingga kita tidak perlu tergantung pada pelayanan kesehatan tempat lain,” paparnya. Di sisi lain, Suriansyah juga menyoroti biaya pelayanan rumah sakit ini. Dia berharap, meskipun sudah memiliki fasilitas serta sarana dan prasarana lebih modern, tetapi biaya tetap harus terjangkau. “Masyarakat mengharapkan biaya perawatan di Soedarso ini, terjangkau terutama bagi mereka berpenghasilan rendah. Apalagi seharusnya RSUD Soedarso mampu melayani kelas III,” katanya. Dengan biaya terjangkau dan pelayanan BPJS yang baik, maka masyarakat kata Suriansyah, tidak lagi merasa bimbang dan khawatir saat berobat ke Soedarso. “Sehingga masyarakat dengan penghasilan rendah pun tidak lagi menderita, tidak lagi putus asa, tidak lagi harus memikirkan dana untuk melanjutkan perawatan sakit yang dideritanya,” pungkas Suriansyah. (ap)
Lokal
Berita Lokal, PIFA – Nursiah (43) ditemukan meregang nyawa tertimbun puing-puing rumahnya yang terbakar, di Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Selasa (30/8/2022) malam. Kapolres Ketapang, AKBP Yani Permana menjelaskan, korban tewas karena diduga tertidur di kamar dan terjebak api. “Dari keterangan, kebakaran diketahui usai mendengar suara minta tolong, kemudian ia langsung bergegas naik ke lantai dua rumahnya dan melihat api sudah berkobar di ruang tengah rumah korban,” kata Yani, Rabu (31/8/2022).] Yani menerangkan, warga sekitar kemudian langsung berusaha memadamkan api. Dugaan sementara, terang Yani, api berasal dari korsleting listrik di bagian depan dan di ruang tengah rumah. “Tapi, masih didalami," ucap Yani. Polisi saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pengamanan lokasi kejadian untuk penyelidikan. Sementara untuk jenazah korban, langsung dievakuasi ke rumah sakit. “Menurut informasi dari keluarga korban, akan dimakamkan malam hari ini juga," pungkasnya. (ap)
Lokal
Berita Singkawang, PIFA - Wakil Ketua DPRD Kota Singkawang, Sumberanto merasa prihatin terhadap meningkatnya kasus kematian akibat Difteri. Disaat turunya angka Covid-19 di Kota Singkawang, penyakit menular lainnya seperti Difteri justru meningkat, Senin (25/10/2021). Sumberanto berharap Pemerintah Kota Singkawang dapat segera mengatasi penyebaran penyakit Difteri tersebut, sehingga tidak menambah kekhawatiran masyarakat di masa pandemi saat ini. "Karena itu penyakit menular, maka harus segera diatasi, apa lagi penularannya sama dengan Covid-19, yaitu lewat droplet," ujarnya. Mengingat cara penyebaran yang sama dengan Covid-19, Sumberanto, meminta masyarakat Kota Singkawang agar lebih patuh protokol kesehatan, sehingga tidak hanya menghindari dari tertularnya Covid-19, namun juga Difteri. "Pola dan gaya hidup sehat juga sebaiknya diterapkan, jadi daya tahan tubuh terhadap penyakit juga lebih kuat, ini demi kita dan masyarakat sekitar kita," katanya. Diberitakan sebelumnya, Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kasus akibat infeksi bakteri Difteri di Kota Singkawang mengalami peningkatan sebesar 64 persen di tahun 2021 ini. Menurut penuturan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, Mursalin, pada tahun sebelumnya, hanya terjadi satu kasus kematian akibat Difteri di Kecamatan Singkawang Selatan. Namun di tahun 2021 ini, sudah terdapat dua kasus kematian akibat Difteri, yakni di Kecamatan Singkawang Timur dan Kecamatan Singkawang Barat. "Kelurahan dengan CFR tertinggi adalah Kelurahan Nyarumkop sebesar 100 persen. Diikuti, Kelurahan Sedau dan Pasiran masing-masing sebesar 50 persen," paparnya. Mursalin menjelaskan, Difteri merupakan infeksi bakteri Corynebacterium Diphtheriae pada hidung dan tenggorokon. Pada umumnya, bakteri Difteri ini dapat menyerang siapa saja, namun anak-anak adalah individu yang rentan terserang penyakit ini. Setiap individu, katanya, bisa tertular difteri bila tidak sengaja menghirup atau menelan percikan liur yang dikeluarkan penderita saat batuk ataupun bersin. "Difteri ini tergolong penyakit menular berbahaya dan dapat mengancam jiwa. Namun, bisa dicegah dengan imunisasi," jelasnya. Difteri lebih beresiko terjadi di area padat penduduk yang kebersihan lingkungannya tidak terjaga baik. Selain itu, infeksi ini lebih mudah menyerang jika seseorang berpergian ke wilayah yang sedang mangalami wabah difteri dan memiliki kekebalan tubuh yang rendah.