Menang Telak Lawan Tuan Rumah, Inter Milan Gasak Lecce 4-0
Italia | Senin, 27 Januari 2025
Selebrasi Lautaro Martinez saat gol kedua Inter Milan atas Lecce. (X @Inter)
Italia | Senin, 27 Januari 2025
Lifestyle
PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Pisang dikenal sebagai buah yang sehat dan kaya nutrisi. Selain bisa dikonsumsi langsung, pisang juga sering diolah menjadi smoothie atau hidangan pencuci mulut. Namun, tak banyak yang tahu bahwa mengonsumsi pisang bersama makanan tertentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan.Menurut berbagai sumber, berikut adalah beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikombinasikan dengan pisang:1. JerukMakan pisang bersamaan dengan jeruk dapat memicu masalah pencernaan seperti rasa mual dan sakit kepala. Hal ini disebabkan oleh kandungan asam dalam jeruk yang tidak cocok jika dipadukan dengan pisang.2. Daging MerahKombinasi pisang dengan daging merah, seperti daging sapi, bisa menyebabkan perut terasa kembung. Kandungan protein dalam daging dan purin pada pisang dapat memicu fermentasi gas di saluran pencernaan.3. Es KrimMeski banana split tampak menggoda, gabungan antara es krim yang dingin dan pisang sebenarnya bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung dan mual pada beberapa orang.4. SusuPisang dan susu sama-sama merupakan makanan tinggi kalori. Mengonsumsi keduanya secara bersamaan dalam jumlah banyak dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan.5. AlpukatPisang dan alpukat dikenal sebagai sumber potasium yang tinggi. Asupan potasium berlebih dapat memicu hiperkalemia, kondisi yang berbahaya bagi kesehatan jantung.Sebagai buah yang kaya manfaat, pisang tetap menjadi pilihan yang baik untuk dikonsumsi. Namun, memahami kombinasi makanan yang tepat akan membantu menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Semoga informasi ini bermanfaat!
Internasional
PIFA, Internasional – Sebuah bekas bunker besar Nazi di distrik St Pauli, Hamburg, telah mengalami transformasi spektakuler dari bangunan sejarah kelam menjadi pusat hotel mewah. Bunker yang dianggap terlalu rumit untuk dihancurkan ini kini menjadi kompleks hotel lima lantai yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, termasuk restoran, ruang konser, dan teras atap yang dikelilingi tanaman hijau. Renovasi proyek senilai $100 juta ini mengubah atap beton abu-abu bunker menjadi taman hijau, memberikan sentuhan damai pada struktur yang dulunya berfungsi sebagai tempat berlindung selama serangan udara Perang Dunia II. Hotel ini menawarkan 134 kamar tidur, sebuah gedung konser berkapasitas 2.000 orang, serta taman komunitas yang bisa dinikmati oleh penduduk setempat. “Gagasan untuk menambah tanaman hijau pada gedung ini adalah untuk menghadirkan elemen yang damai dan positif ke dalam struktur peninggalan kediktatoran Nazi,” ungkap Anita Engels dari asosiasi lingkungan Hilldegarden. Mengutip suara.com, Bunker St Pauli, yang dibangun pada tahun 1942, merupakan salah satu dari dua bunker era Nazi di Hamburg dan bagian dari serangkaian “menara antipeluru” di Jerman dan Wina. Selama Perang Dunia II, bunker ini menampung hingga 25.000 warga sipil selama pemboman Sekutu pada Operasi Gomora. Setelah perang, bunker ini digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk tempat tinggal tunawisma, kantor pusat penyiaran, dan pusat kebugaran pendakian. Pada tahun 2019, kota Hamburg dan investor swasta meluncurkan proyek renovasi ini sebagai bagian dari proses “deNazifikasi”. Ini mengikuti pembukaan markas Gestapo yang diubah menjadi ruang mewah di Hamburg. Renovasi ini juga mencakup pameran museum di lantai pertama yang menceritakan sejarah bunker, termasuk kesaksian dari mereka yang tinggal dan membangun bunker tersebut. Sejumlah bunker di Berlin dan Wina juga telah diubah menjadi fasilitas modern, termasuk taman kota dan akuarium umum, menunjukkan upaya berkelanjutan Jerman dan Austria dalam menangani bangunan-bangunan sejarah Nazi untuk keperluan modern. (ad)
Lokal
Berita Sanggau, PIFA - Wakil Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si menyambut sekaligus mendampingi Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, SH, M.Hum dalam rangka meresmikan listrik delapan desa di Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Sabtu (19/03/2022). Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji katakan delapan desa yang diresmikan ini berada di Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau. Disebutkan oleh Gubernur bahwa delapan desa tersebut diantaranya; Desa Meranggau, Desa Balai Tinggi, Desa Enggadai, Desa Lalang, Desa Baru Lombak, Desa Melawi Makmur, Desa Pampang Dua dan Desa Sungai Kembayau. “Dan ini bagian dari program PLN tahun anggaran 2021, yang dimana ada 82 desa di seluruh Kalbar yang sudah teraliri listrik. Untuk tahun 2022 ini hanya 50 desa lebih, tapi mudah-mudahan bertambah,” kata Gubernur Kalbar H. Sutarmidji saat meresmikan listrik delapan desa, bertempat di Desa Meranggau, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Sabtu (19/03/2022). Lanjut dijelaskan Gubernur Kalbar bahwa setelah 82 desa ini selesai dan kemudian ditambahkan 50 desa lagi ini masih ada 200an lebih desa di Kalbar yang belum ada listrik. “Nah, saya berharap ini cepat bisa terealisasi, walaupun anggarannya mahal. Kalau perlu anggarannya jangan cuman 30 atau 40 miliyar, mungkin bisa 500 atau 600 miliyar dari pusat. Mudah-mudahan bisa dan saya upayakan menyurati Kementerian ESDM, DPR RI, karena ada Komisi VII orang kita di DPR RI dari Kalbar yaitu Pak Maman Abdurrahman,” terangnya. “Nanti beliau akan memperjuangkan supaya listrik desa itu ditambah. Kemudian saya juga akan menyurati Kementerian ESDM dan PLN supaya ditambah jatah untuk Kalbar,” tambahnya. (ja)