Gaya belajar anak untuk mengoptimalkan potensi kemampuannya. (Ilustrasi: alodokter)

PIFA, Lifestyle - Setiap anak unik dengan kemampuan dan kecenderungan belajar yang berbeda-beda. Mengenali gaya belajar anak lebih dini menjadi langkah penting dalam upaya mengoptimalkan potensi mereka secara efektif.

Psikolog Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi., Psikolog., CPC mengungkapkan tiga cara gaya belajar anak yang perlu diperhatikan orang tua agar tidak salah memahami anak dan menganggap mereka sulit diatur.

1. Gaya Belajar Visual

Anak-anak yang bergaya belajar visual lebih suka belajar dengan bantuan penglihatan. 

Mereka cenderung lebih menikmati pembelajaran ketika ada unsur visual, seperti ilustrasi gambar, infografis, atau media warna-warni. Dalam lingkungan belajar, penggunaan media visual yang menarik dapat membantu anak-anak ini lebih mudah mengingat informasi.

2. Gaya Belajar Auditori

Anak-anak dengan gaya belajar auditori lebih berfokus pada pendengaran. Meskipun terlihat seperti tidak memperhatikan saat belajar, sebenarnya mereka cenderung mendengarkan secara aktif.

Orang tua dapat mendukung anak-anak dengan gaya belajar ini dengan cara membacakan materi pembelajaran dengan lantang, sehingga anak dapat mendengarkan dengan baik dan mengingat informasi lebih baik.

3. Gaya Belajar Kinestetis

Anak-anak dengan gaya belajar kinestetis belajar sambil bergerak atau berpindah posisi. 

Mereka mungkin terlihat gelisah dan tidak bisa duduk diam saat belajar, namun hal ini merupakan cara mereka memproses informasi dengan lebih baik. Anak-anak kinestetis dapat belajar dengan lebih efektif jika diberikan kesempatan untuk bergerak dan menggunakan gerakan tubuh mereka saat belajar.

Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kombinasi gaya belajar yang berbeda, meskipun ada yang dominan. Tidak ada gaya belajar yang salah, dan menghormati gaya belajar masing-masing anak akan membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.

PIFA, Lifestyle - Setiap anak unik dengan kemampuan dan kecenderungan belajar yang berbeda-beda. Mengenali gaya belajar anak lebih dini menjadi langkah penting dalam upaya mengoptimalkan potensi mereka secara efektif.

Psikolog Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi., Psikolog., CPC mengungkapkan tiga cara gaya belajar anak yang perlu diperhatikan orang tua agar tidak salah memahami anak dan menganggap mereka sulit diatur.

1. Gaya Belajar Visual

Anak-anak yang bergaya belajar visual lebih suka belajar dengan bantuan penglihatan. 

Mereka cenderung lebih menikmati pembelajaran ketika ada unsur visual, seperti ilustrasi gambar, infografis, atau media warna-warni. Dalam lingkungan belajar, penggunaan media visual yang menarik dapat membantu anak-anak ini lebih mudah mengingat informasi.

2. Gaya Belajar Auditori

Anak-anak dengan gaya belajar auditori lebih berfokus pada pendengaran. Meskipun terlihat seperti tidak memperhatikan saat belajar, sebenarnya mereka cenderung mendengarkan secara aktif.

Orang tua dapat mendukung anak-anak dengan gaya belajar ini dengan cara membacakan materi pembelajaran dengan lantang, sehingga anak dapat mendengarkan dengan baik dan mengingat informasi lebih baik.

3. Gaya Belajar Kinestetis

Anak-anak dengan gaya belajar kinestetis belajar sambil bergerak atau berpindah posisi. 

Mereka mungkin terlihat gelisah dan tidak bisa duduk diam saat belajar, namun hal ini merupakan cara mereka memproses informasi dengan lebih baik. Anak-anak kinestetis dapat belajar dengan lebih efektif jika diberikan kesempatan untuk bergerak dan menggunakan gerakan tubuh mereka saat belajar.

Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kombinasi gaya belajar yang berbeda, meskipun ada yang dominan. Tidak ada gaya belajar yang salah, dan menghormati gaya belajar masing-masing anak akan membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.

0

0

You can share on :

0 Komentar