Salam Menanjak ciptaan Bupati Muda Mahendrawan melambangkan simbol identitas dan semangat masyarakat Kubu Raya. (Dok. Prokopim Kubu Raya)

PIFA, Lokal - Masyarakat Kubu Raya, Kalimantan Barat, kini memiliki sebuah gerakan yang tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka tetapi juga sebuah simbol identitas yang kuat. Gerakan ini dikenal dengan sebutan 'Salam Menanjak,' dan ia adalah hasil ciptaan dari Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan.

Pada tanggal 12 Agustus 2022, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia memberikan pengakuan resmi dengan menerbitkan Surat Pencatatan Ciptaan untuk 'Salam Menanjak' (nomor EC00202253055). Dengan pengakuan ini, gerakan 'Salam Menanjak' mendapatkan perlindungan hak cipta selama hidup sang pencipta, bahkan hingga 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia.

Gerakan 'Salam Menanjak' bukanlah sekadar gerakan fisik yang biasa. Ini adalah simbol identitas yang mendalam yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Kubu Raya. Gerakan ini pertama kali dimulai oleh Bupati Muda Mahendrawan sendiri, sehingga memiliki nilai yang sangat berarti bagi warga daerah tersebut.

Fisik gerakan 'Salam Menanjak' melibatkan posisi jari yang terbuka dengan lengan yang mengarah ke atas secara diagonal. Namun, jauh di dalam gerakan ini, terdapat sebuah filosofi yang mendalam. Bupati Muda Mahendrawan menjelaskan bahwa gerakan ini mencerminkan semangat untuk menghadapi tantangan besar dalam hidup.

Menanjak bukanlah tindakan yang mudah, dan gerakan 'Salam Menanjak' mengingatkan kita bahwa kita harus memiliki tekad dan semangat yang kuat untuk menghadapinya.

Dalam kata-katanya sendiri, Bupati Muda Mahendrawan menjelaskan, "Gerakan ini menunjukkan kita menanjak karena berarti daya juang, tidak boleh menyerah, itulah filosofi utama. Kalau datar kita tidak berkeringat, kurang berjuang gigih. Kalau menanjak, tentu kita menggerakkan agar semua memiliki daya juang."

Gerakan 'Salam Menanjak' juga dapat diartikan sebagai semangat untuk meningkatkan kualitas hidup, memiliki tekad untuk mengejar cita-cita, dan berkomitmen secara totalitas dalam usaha menuju keberhasilan. Ini mencerminkan makna sebenarnya dari menanjak ke atas dalam hidup, melewati rintangan dan mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Dengan hak cipta yang resmi, gerakan 'Salam Menanjak' mendapatkan pengakuan yang layak atas maknanya dalam membangun semangat juang dan peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat Kubu Raya, Kalimantan Barat. Gerakan ini bukan hanya sebuah gerakan fisik, tetapi juga sebuah simbol budaya dan semangat yang akan terus menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Kubu Raya.

Gerakan 'Salam Menanjak' mencerminkan semangat untuk tidak pernah menyerah, untuk terus maju, dan untuk meraih puncak kesuksesan. Inilah makna yang dipegang teguh oleh masyarakat Kubu Raya dalam perjalanan mereka untuk mencapai masa depan yang lebih baik. (ad)

PIFA, Lokal - Masyarakat Kubu Raya, Kalimantan Barat, kini memiliki sebuah gerakan yang tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka tetapi juga sebuah simbol identitas yang kuat. Gerakan ini dikenal dengan sebutan 'Salam Menanjak,' dan ia adalah hasil ciptaan dari Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan.

Pada tanggal 12 Agustus 2022, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia memberikan pengakuan resmi dengan menerbitkan Surat Pencatatan Ciptaan untuk 'Salam Menanjak' (nomor EC00202253055). Dengan pengakuan ini, gerakan 'Salam Menanjak' mendapatkan perlindungan hak cipta selama hidup sang pencipta, bahkan hingga 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia.

Gerakan 'Salam Menanjak' bukanlah sekadar gerakan fisik yang biasa. Ini adalah simbol identitas yang mendalam yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Kubu Raya. Gerakan ini pertama kali dimulai oleh Bupati Muda Mahendrawan sendiri, sehingga memiliki nilai yang sangat berarti bagi warga daerah tersebut.

Fisik gerakan 'Salam Menanjak' melibatkan posisi jari yang terbuka dengan lengan yang mengarah ke atas secara diagonal. Namun, jauh di dalam gerakan ini, terdapat sebuah filosofi yang mendalam. Bupati Muda Mahendrawan menjelaskan bahwa gerakan ini mencerminkan semangat untuk menghadapi tantangan besar dalam hidup.

Menanjak bukanlah tindakan yang mudah, dan gerakan 'Salam Menanjak' mengingatkan kita bahwa kita harus memiliki tekad dan semangat yang kuat untuk menghadapinya.

Dalam kata-katanya sendiri, Bupati Muda Mahendrawan menjelaskan, "Gerakan ini menunjukkan kita menanjak karena berarti daya juang, tidak boleh menyerah, itulah filosofi utama. Kalau datar kita tidak berkeringat, kurang berjuang gigih. Kalau menanjak, tentu kita menggerakkan agar semua memiliki daya juang."

Gerakan 'Salam Menanjak' juga dapat diartikan sebagai semangat untuk meningkatkan kualitas hidup, memiliki tekad untuk mengejar cita-cita, dan berkomitmen secara totalitas dalam usaha menuju keberhasilan. Ini mencerminkan makna sebenarnya dari menanjak ke atas dalam hidup, melewati rintangan dan mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Dengan hak cipta yang resmi, gerakan 'Salam Menanjak' mendapatkan pengakuan yang layak atas maknanya dalam membangun semangat juang dan peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat Kubu Raya, Kalimantan Barat. Gerakan ini bukan hanya sebuah gerakan fisik, tetapi juga sebuah simbol budaya dan semangat yang akan terus menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Kubu Raya.

Gerakan 'Salam Menanjak' mencerminkan semangat untuk tidak pernah menyerah, untuk terus maju, dan untuk meraih puncak kesuksesan. Inilah makna yang dipegang teguh oleh masyarakat Kubu Raya dalam perjalanan mereka untuk mencapai masa depan yang lebih baik. (ad)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya