Kecerdasan emosional dapat mengendalikan emosi seseorang. (Ilustrasi: Freepik dxstd)

Kecerdasan emosional dapat mengendalikan emosi seseorang. (Ilustrasi: Freepik dxstd)

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-LifestyleMengenal Kecerdasan Emosional, Apakah Kamu Punya?

Mengenal Kecerdasan Emosional, Apakah Kamu Punya?

Indonesia | Senin, 22 Mei 2023

PIFA, Lifestyle - Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan menggunakan emosi dengan efektif. Ini melibatkan kesadaran akan emosi diri sendiri dan orang lain, kemampuan untuk mengendalikan emosi, mengelola stres, berempati dengan orang lain, dan membangun hubungan yang sehat.

Kecerdasan emosional melibatkan lima komponen utama, diantaranya:

1. Kesadaran emosi (Emotional awareness)
Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi sendiri dengan akurat. Ini mencakup mengenali emosi-emosi dasar seperti kegembiraan, sedih, marah, takut, dan cemas.

2. Pengendalian emosi (Emotional regulation)
Kemampuan untuk mengelola emosi dengan efektif dan mengendalikan respons emosional dalam berbagai situasi. Ini melibatkan kemampuan untuk mengontrol emosi negatif seperti amarah dan stres, serta kemampuan untuk mempertahankan emosi positif seperti kegembiraan dan ketenangan.

3. Motivasi diri (Self-motivation)
Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, menetapkan tujuan yang realistis, dan bekerja menuju pencapaian tujuan tersebut meskipun menghadapi tantangan atau hambatan. Ini melibatkan ketekunan, kemandirian, dan inisiatif dalam menghadapi tugas dan tantangan.

4. Empati (Empathy)
 Kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain serta memiliki kemampuan untuk melihat situasi dari perspektif orang lain. Empati melibatkan kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, memahami kebutuhan dan perasaan orang lain, dan merespons dengan cara yang sesuai secara emosional.

5. Keterampilan sosial (Social skills)
Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara efektif, membangun dan memelihara hubungan yang baik, serta bekerja sama dalam tim. Keterampilan sosial melibatkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas, memecahkan konflik dengan bijaksana, mempengaruhi orang lain secara positif, dan menunjukkan kepemimpinan yang baik.

Kecerdasan emosional penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hubungan pribadi, pekerjaan, dan kesejahteraan umum. Memiliki kecerdasan emosional yang baik dapat membantu seseorang mengelola stres, membangun hubungan yang kuat, membuat keputusan yang bijaksana, dan mencapai kesuksesan yang lebih besar.

Rekomendasi

Foto: Momen Wapres Gibran Berikan Materi dalam Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang | Pifa Net

Momen Wapres Gibran Berikan Materi dalam Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang

Magelang
| Rabu, 26 Februari 2025
Foto: Update Klasemen Liga Italia, Inter Milan Pepet Napoli di Puncak | Pifa Net

Update Klasemen Liga Italia, Inter Milan Pepet Napoli di Puncak

Italia
| Senin, 27 Januari 2025
Foto: Resep Bikin Cheese Cake Enak Tanpa Ribet | Pifa Net

Resep Bikin Cheese Cake Enak Tanpa Ribet

Indonesia
| Jumat, 21 Februari 2025
Foto: Presiden Prabowo Minta Maaf Program Makan Bergizi Belum Menyeluruh | Pifa Net

Presiden Prabowo Minta Maaf Program Makan Bergizi Belum Menyeluruh

Indonesia
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Begini Tanggapan Raja Yordania soal Usul Relokasi Warga Palestina dari Trump | Pifa Net

Begini Tanggapan Raja Yordania soal Usul Relokasi Warga Palestina dari Trump

Yordania
| Rabu, 12 Februari 2025
Foto: Disdikbud Kalbar Tegaskan Tidak Ada Pemotongan dalam Penyaluran Dana PIP | Pifa Net

Disdikbud Kalbar Tegaskan Tidak Ada Pemotongan dalam Penyaluran Dana PIP

Kalbar
| Senin, 17 Februari 2025
Foto: Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal Pasar Sport Model Tanah Air | Pifa Net

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal Pasar Sport Model Tanah Air

Indonesia
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: 4 Event Menarik Sepanjang Februari 2025 di Pontianak, Salah Satunya Kalbar Food Festival | Pifa Net

4 Event Menarik Sepanjang Februari 2025 di Pontianak, Salah Satunya Kalbar Food Festival

Pontianak
| Selasa, 4 Februari 2025
Foto: Meta Perketat Aturan, PHK Karyawan yang Terlibat Kebocoran Data | Pifa Net

Meta Perketat Aturan, PHK Karyawan yang Terlibat Kebocoran Data

Amerika Serikat
| Sabtu, 1 Maret 2025
Foto: Presiden Real Madrid Usai Dibantai Barcelona: Terkadang, Kami Harus Kalah di Final | Pifa Net

Presiden Real Madrid Usai Dibantai Barcelona: Terkadang, Kami Harus Kalah di Final

Indonesia
| Selasa, 14 Januari 2025

Berita Terkait

Internasional

Foto: Putin Ancam Rudal Amerika Serikat jika Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Buatan Barat | Pifa Net

Putin Ancam Rudal Amerika Serikat jika Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Buatan Barat

PIFA, Internasional - Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan ancaman serius terhadap Amerika Serikat dan negara-negara Eropa terkait penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina dalam konflik yang sedang berlangsung. Ancaman ini disampaikan Putin saat bertemu dengan para editor dari berbagai kantor berita internasional pada hari Rabu, 5 Juni. Putin menegaskan bahwa Rusia berhak mengambil tindakan serupa jika negara-negara Barat terlibat dalam perang melawan Federasi Rusia. "Jika kami melihat negara-negara ini terlibat perang melawan Federasi Rusia, maka kami berhak untuk bertindak dengan cara yang sama. Secara umum, ini adalah jalan menuju masalah yang sangat serius," ujar Putin, dikutip oleh Reuters pada Kamis, 6 Juni. Meski demikian, Putin tidak memberikan rincian spesifik mengenai sasaran rudal tersebut. Pernyataan Putin ini muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta restu Amerika Serikat untuk menggunakan senjata buatan Barat dalam perang melawan Rusia. Senjata yang dimaksud termasuk ATACMS, yang memiliki jangkauan hingga 300 km dari titik peluncuran. Zelensky berkeyakinan bahwa jika Amerika Serikat memberi izin penggunaan senjata jarak jauh, maka negara sekutu lainnya seperti Inggris akan mengikuti jejak tersebut. Namun, Amerika Serikat telah melarang Ukraina meluncurkan ATACMS ke wilayah Rusia, hanya mengizinkan pasukan Zelensky untuk membalas serangan dari dekat Kharkiv ke pasukan Rusia. Sementara itu, Inggris menyatakan bahwa Ukraina berhak menggunakan senjata yang mereka pasok untuk menyerang sasaran di Rusia. Putin juga menyinggung risiko eskalasi nuklir dalam perang di Ukraina, menyalahkan asumsi negara Barat yang meyakini Rusia tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir. "Untuk beberapa alasan, Barat percaya bahwa Rusia tidak akan pernah menggunakannya. Kami memiliki doktrin nuklir, lihat apa yang tertulis di dalamnya," kata Putin. Dia menambahkan, "Jika tindakan seseorang mengancam kedaulatan dan integritas wilayah kami, kami menganggap mungkin bagi kami untuk menggunakan segala cara yang kami punya. Ini tak boleh dianggap enteng dan dangkal." Doktrin nuklir Rusia pada 2020 menetapkan kondisi-kondisi di mana presiden Rusia akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir, secara umum sebagai respons terhadap serangan yang menggunakan nuklir atau senjata pemusnah massal lain, atau terhadap penggunaan senjata konvensional terhadap Rusia "saat keberadaan negara terancam." Konflik antara Rusia dan Ukraina yang dimulai sejak Februari 2022 terus berlanjut tanpa tanda-tanda gencatan senjata. Situasi semakin memanas dengan ancaman terbaru dari Putin, yang berpotensi memperburuk ketegangan global dan menambah ketidakstabilan di wilayah tersebut. (ad)

Rusia
| Sabtu, 8 Juni 2024

Lokal

Foto: Sekda Lantik 87 Pejabat Pengawas di Lingkungan Kabupaten Ketapang | Pifa Net

Sekda Lantik 87 Pejabat Pengawas di Lingkungan Kabupaten Ketapang

Berita Ketapang, PIFA -  Mewakili Bupati Ketapang Sekretaris Daerah Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si melantik dan mengambil sumpah jabatan 87 pejabat pengawas di lingkungan pemerintah Kabupaten Ketapang diselenggarakan di Pendopo Bupati Ketapang, Selasa (25/01/2022) Siang. Untuk diketahui sebelumnya pada paginya juga telah dilakukan pelantikan sebanyak 113 pejabat administrator oleh wakil Bupati Ketapang. Sekda dalam sambutannya menyampaikan bahwa jabatan pengawas adalah jabatan yang memiliki tanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana (staff). "Saudara-saudara sebagi pejabat pengawas (eselonIV) bwrtugas membantu pejabat administrator (eselon III) dalam memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan," ujar Beliau membacakan sambutan tertulis Bupati Ketapang. Lebih lanjut disampaikan Beliau bahwa visi misi Bupati Ketapang bisa dicapai hanya dengan kebersamaan dan kesatuan dari seluruh pemangku kepentingan yang ada. "Maka dari itu mari kita bekerja dengan kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang terbaik dengan membangun kebersamaan, kekompakan dan saling bersinergi dalam situasi yang kondusif." pungkasnya. (rs)

Ketapang
| Kamis, 27 Januari 2022

Lifestyle

Foto: Apa Itu Trauma dan Bagaimana Gejalanya? Begini Penjelasan Ahli | Pifa Net

Apa Itu Trauma dan Bagaimana Gejalanya? Begini Penjelasan Ahli

PIFA, Lifestyle - Trauma seringkali semata dianggap sebagai dampak dari kejadian di masa lalu. Sebagian orang tidak menyadari bahwa trauma jauh lebih kompleks dan subjektif tergantung tiap-tiap individu yang mengalaminya. “Trauma adalah reaksi tubuh yang terjadi di saat ini akibat peristiwa yang terjadi di masa lalu. Jadi bukan tentang kejadiannya saja, ini tentang reaksi tubuh yang ada saat ini," kata Psikiater Jiemi Ardian. Jiemi menjelaskan bahwa reaksi tubuh yang dimaksud adalah reaksi yang ingin melindungi diri secara terus-menerus atau merasa terancam misalnya, takut, cemas, tegang, atau bersiap siaga terhadap adanya ‘stressor’ sehingga kita menyebutnya mudah terpicu atau sensitif. Menurut Jiemi, orang yang memiliki trauma kerap alami kilas balik atau ‘flash back’ secara mendadak. Memori buruk dapat muncul begitu saja meski tidak sedang diingat-ingat. Lebih lanjut, Jiemi mengungkapkan terdapat beberapa jenis trauma yang ada beserta gejalanya. Kategori Trauma 1. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) PTSD atau Gangguan Stres Pasca Trauma merupakan gangguan kecemasan yang membuat penderitanya teringat pada kejadian traumatis. Beberapa peristiwa traumatis yang dapat memicu PTSD adalah perang, kecelakaan, bencana alam, dan pelecehan seksual. 2. Complex Post Traumatic Stress Disorder (CPTSD) CPTSD adalah kondisi dimana pengidap mengalami beberapa gejala PTSD disertai beberapa gejala tambahan, salah satunya kesulitan mengendalikan emosi. 3. Post Traumatic Stress Symptom (PTSS) Seseorang dengan PTSS akan sering mengalami ‘flash back’ emosional diiringi perasaan intens seperti ketakutan, malu, sedih, atau putus asa. 4. Developed Mental Trauma Developed Mental Trauma atau trauma pada masa perkembangan adalah hasil dari pengalaman masa kanak-kanak yang berefek hingga dewasa, seperti merasa tidak diinginkan, diabaikan, dianiaya, dilecehkan, yang telah berulang kali terjadi. Gejala Trauma Jiemi mengungkapkan, seluruh jenis trauma tersebut memiliki gejala yang dapat dikategorikan ke dalam dua aspek, yakni ‘hyperarousal’ dan ‘hypoarousal’. Hyperarousal terjadi ketika tubuh seseorang tiba-tiba menjadi sangat waspada ketika terpicu suatu hal yang menyebabkan trauma. Tubuh pengidap hyperarousal akan bertindak waspada seolah-olah sedang dalam bahaya, diiringi perasaan gelisah, amarah yang di luar kendali bahkan cenderung ingin bertarung atau melarikan diri. Sedangkan ‘Hypoarousal’ adalah sebaliknya, seperti respon tubuh yang berkurang, kelelahan, mati rasa emosional bahkan depresi. Gejala ini membuat tubuh orang yang memiliki trauma membeku tidak dapat melakukan apa pun. Orang tanpa trauma akan cenderung merasa aman, terkendali terhadap pikiran, pilihan dan keputusan dalam segala aspek hidup, namun tidak bagi para pejuang trauma. “Contoh sederhananya bila seseorang memiliki trauma pernah dikejar macan, lalu dia mengalami serangan panik karena melihat seorang wanita mengenakan celana bermotif hewan tersebut. Jika dilihat dari luar mungkin terlihat sangat berlebihan tapi bila kita melihat lebih detail, ini adalah respon penyelamatan tubuh yang sangat jenius, tubuh langsung mengirimkan sinyal begitu saja untuk kita bereaksi mengamankan diri,” ungkap Jiemi. Namun begitu, pejuang trauma seringkali terganggu dengan respon cepat tersebut. Karena pada kenyataannya, kita tidak sedang di dalam hutan dan hidup di tempat yang aman dari ancaman itu. (b)

Indonesia
| Selasa, 17 Januari 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5