Mengenal Shenina Cinnamon, Aktris yang Resmi Dipersunting Angga Yunanda
Indonesia | Selasa, 11 Februari 2025
Momen pernikahan Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon. (Instagram @angga)
Indonesia | Selasa, 11 Februari 2025
Politik
PIFA, Politik - Partai Demokrat secara resmi mengumumkan dukungannya kepada Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024. Keputusan ini diambil saat pertemuan antara para ketua umum partai politik koalisi Prabowo di Hambalang. Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, mengungkapkan bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akan secara aktif berpartisipasi untuk memenangkan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Viva Yoga Mauladi menjelaskan bahwa alasan di balik dukungan Partai Demokrat kepada Prabowo adalah kenyamanan dalam bekerja bersama. SBY dan Prabowo telah menjalin hubungan yang baik dan memiliki pemahaman yang kuat tentang visi politik mereka. Selain itu, Viva juga mengingatkan bahwa Partai Demokrat pernah mendukung Prabowo-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Ini menunjukkan bahwa kerja sama antara kedua partai ini telah terjalin sebelumnya. "Sebagai saudara dari keluarga besar Tidar dan selama ini pernah menyatakan dukungan bekerja sama di Pilpres sebelumnya. Dan Pak SBY akan ikut turun gunung memperjuangkan Pak Prabowo," kata dia, seperti dikutip PIFA dari CNNIndonesia, Senin (18/9) Partai Demokrat sebelumnya pernah bergabung dengan koalisi pendukung Anies Baswedan bersama NasDem dan PKS. Namun, setelah Anies memilih Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden, Partai Demokrat memutuskan untuk keluar dari koalisi tersebut. Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengonfirmasi bahwa Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), akan menyampaikan secara resmi arah koalisi partai dalam pernyataan pada Kamis pekan ini. Rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat telah digelar untuk menentukan arah dukungan Capres di Pilpres 2024, tetapi hasilnya belum diumumkan secara resmi oleh partai tersebut. (hs)
Politik
PIFA, Politik - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengonfirmasi bahwa Gibran Rakabuming Raka resmi berstatus sebagai kader Partai Golkar. Informasi ini muncul menyusul spekulasi seputar status Gibran di PDI Perjuangan setelah ia maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto, meskipun PDI Perjuangan telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024. Hasto menjelaskan bahwa status Gibran saat ini didasarkan pada konstitusi UUD 1945 yang menegaskan bahwa calon presiden dan cawapres harus diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik. PDI Perjuangan, bersama dengan PPP, Perindo, dan Hanura, telah resmi mengusung Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD sebagai pasangan calon presiden dan cawapres. Menurut undang-undang partai politik, seseorang tidak dapat diusung oleh partai politik yang berbeda, karena hal ini dapat mengakibatkan gugurnya pencalonan seseorang jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) ganda, yang juga diatur dalam pilkada dan pilpres. "Berdasarkan undang-undang partai politik seseorang tidak bisa diusung oleh partai politik yang berbeda karena ini bisa menyebabkan gugurnya pencalonan seseorang ketika punya KTA ganda ini diatur dalam pilkada sehingga di dalam pilpres pun maka capres dan capres tidak boleh memiliki KTA ganda," jelas sekjen PDI-P itu. Hasto menegaskan bahwa Gibran telah mengajukan permohonan pamit melalui Puan Maharani untuk dicalonkan oleh Partai Gerindra dan Partai Golkar, menandakan pemisahan dirinya dari PDI Perjuangan. Meskipun Gibran masih memiliki KTA PDI Perjuangan, hal tersebut tidak memungkinkannya untuk diusung oleh Partai Golkar, sesuai dengan ketentuan konstitusi yang berlaku. "Ya suratnya sudah dikirimkan ya artinya etika politik harus dipenuhi," tambahnya. (hs)
Lokal
Berita Lokal, PIFA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalbar, Suriansyah berharap keberadaan fasilitas modern yang ada di tower A dan B RSUD dr Soedarso, bisa memberikan pelayanan kesehatan prima bagi masyarakat Kalbar. Sehingga, masyarakat tak lagi pergi berobat ke daerah lain, bahkan sampai ke luar negeri. Sebab diketahui, tak sedikit warga Kalbar rela ke luar negeri, terutama ke Kuching, Malaysia demi mengejar fasilitas kesehatan yang baik. “Diresmikannya gedung baru ini, kita harapkan jumlah pasien yang harus berobat ke Kuching itu dapat diminimalisir,” kata Suriansyah, kemarin. Dengan demikian, jika hal itu bisa diwujudkan, maka dana yang terkucur ke luar negeri bisa ditekan. Selain itu, menghemat pengeluaran bagi masyarakat. Sebab, biaya berobat di Kuching, lebih mahal ketimbang di Kalbar. “Sehingga terjadi penghematan devisa, atau penghematan anggaran berobat bagi masyarakat Kalbar,” jelasnya. Menurut Suriansyah, hal ini memang sangat penting, seharusnya pelayanan kesehatan itu cukup dilakukan di dalam negeri saja. Sebab, kapasitas dokter atau tenaga medis di tanah air tak kalah saing dengan luar negeri. “Karena sebenarnya kemampuan dokter di Kalbar harusnya juga setara,” ujarnya. Dia juga mendorong, pihak RSUD dan Pemprov Kalbar untuk meningkatkan kapabilitas jajaran tenaga medis yang ada. Dengan kemampuan yang sebanding dengan tenaga medis di rumah sakit luar daerah bahkan luar negeri. “Kemampuan dokter-dokter yang menangani pasien dapat ditingkatkan setara dengan rumah sakit di Jakarta atau di Kuching khususnya, dan Malaysia pada umumnya sehingga kita tidak perlu tergantung pada pelayanan kesehatan tempat lain,” paparnya. Di sisi lain, Suriansyah juga menyoroti biaya pelayanan rumah sakit ini. Dia berharap, meskipun sudah memiliki fasilitas serta sarana dan prasarana lebih modern, tetapi biaya tetap harus terjangkau. “Masyarakat mengharapkan biaya perawatan di Soedarso ini, terjangkau terutama bagi mereka berpenghasilan rendah. Apalagi seharusnya RSUD Soedarso mampu melayani kelas III,” katanya. Dengan biaya terjangkau dan pelayanan BPJS yang baik, maka masyarakat kata Suriansyah, tidak lagi merasa bimbang dan khawatir saat berobat ke Soedarso. “Sehingga masyarakat dengan penghasilan rendah pun tidak lagi menderita, tidak lagi putus asa, tidak lagi harus memikirkan dana untuk melanjutkan perawatan sakit yang dideritanya,” pungkas Suriansyah. (ap)