Karolin Margret Natasa, Bupati Landak periode 2017-2022, Foto: Jawaposcom

Landak - Karolin Margret Natasa adalah Bupati Landak periode 2017-2022 dan juga mantan anggota Komisi IX DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 dari daerah pemilihan Kalimantan Barat. Dokter yang dikenal dengan nama panggilan "Karolin" ini lahir di Mempawah, Kalimantan Barat,12 Maret 1982. Ia adalah puteri pertama dari pasangan Cornelis dan Frederika. Bapaknya adalah mantan Gubernur Kalbar sedangkan ibunya sarjana pendidikan yang menjabat guru di salah satu sekolah di Ngabang. 

Masa kecilnya ia habiskan di kota kelahirannya. Dihimpun dari beberapa sumber  Karolin menganyam pendidikan dasarnya di SD Amkur, Sambas, dan saat SMP dan SMA, ia pindah ke Pontionak, ibukota Kalimantan Barat. Pada umur 18 tahun, anak sulung  Gubernur Kalimantan Barat ini memilih untuk melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Ia memutuskan untuk mengambil Fakultas Kedokteran Umum yang sama dengan sang ayah dan menimba ilmu di Universitas Katolik Atma Jaya dan bergelar dokter pada tahun 2007.

Selama ia duduk di bangku kuliah, Karolin muda diharuskan aktif berorganisasi, ia yang baru berumur 20 tahun menjabat menjadi Sekertaris Jenderal Pemuda Katolik di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Bakat politiknya telah muncul saat ia menjadi juara di sebuah lomba debat mahasiswa mewakili Universitas Atma Jaya. Pada usia 24 tahun, Karolin mulai mengikuti jejak sang ayah untuk masuk ke dunia politik. Ia terjun pertama kalinya menjadi juru kampanye Pemilihan Umum Bupati Landak, di kota kelahirannya Kalimantan Barat. Pada tahun 2008 menjadi juru kampanye sang ayah pada pemilihan Gubernur Kalimantan Barat.  Ayahnya berhasil terpilih menjadi Gubernur Kalimantan Barat periode 2008-2013.

Setahun setelah ayahnya dinobatkan sebagai Gubernur Kalimantan Barat, Wanita muda yang baru berumur 27 tahun ini ikut pemilu anggota DPR RI. Ia terpilih sebagai anggota DPR-RI periode 2009-2014 dari PDI Perjuangan daerah pilihan Kalimantan Barat. Ia memperoleh suara terbanyak secara nasional dengan menempati posisi ke 3 setelah Edhi Baskoro dan Puan Maharani. Pada pemilu berikutnya, Karolin terpilih kembali menjadi anggota DPR untuk periode 2014-2019

Setahun setelah ayahnya dinobatkan sebagai Gubernur Kalimantan Barat, Wanita muda yang baru berumur 27 tahun ini ikut pemilu anggota DPR RI. Di Pemilu Legislatif 2009 Karolin menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia maju di daerah pemilihan Kalimantan Barat yang meliputi seluruh kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat: Kabupaten Sambas, Bengkayang, Pontianak, Landak, Kubu Raya, Ketapang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Kota Pontianak, dan Singakwang. Pada Pemilu 2009 itu, Karolin meraih 222.021 suara, yaitu peringkat ketiga terbanyak nasional. Ia kemudian ditempatkan di Komisi IX yang membidangi Kependudukan, Kesehatan, serta Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selain menjadi anggota DPR-RI, dia juga menjabat sebagai anggota MPR-RI.  

Selanjutnya Pada Pemilu Legislatif 2014, Karolin kembali maju sebagai bakal calon anggola legislatif (bacaleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di daerah pemilihan Kalimantan Barat. Ia ditempatkan dinomor urut 2 setelah Dolfie O.F.P. Dalam Pemilu 2014 itu, dia meraih 397.481 suara sah yang menempatkan dia di peringkat pertama caleg (calon legislatif) dengan raihan suara terbanyak se-Indonesia. 

Selanjutnya Karolin ikut dalam Pemilihan Umum Bupati Landak 2017, dimana ia merupakan calon tunggal. Total, Karolin memperoleh 226.378 suara (96.62 persen) sementara sisanya memilih kotak kosong . Pada tahun 2018, Karolin bersaing dalam Pemilihan umum Gubernur Kalimantan Barat 2018. Karolin memperoleh 1,08 juta suara (41.8 persen), tetapi dikalahkan oleh wali kota Pontianak Sutarmidji. Saat ini karolin masih menjabat sebagai bupati landak dari 2017-2022

Selain mempunyai jabatan politik yang strategis karolin juga pernah mengabdi dan menjabat di beberapa organisasi baik waktu dia masih sebagai mahasiswa maupun sekarang sebagai politisi diantaranya karolin adalah bagian dari organisasi mahasiswa PMKRI Cab. Jakarta Pusat (2002-2005), kemudian Ketua DPD Taruna Merah Putih Provinsi Kalimantan Barat (2008-2013), selain itu juga sebagai Ketua Pengprov ISSI Kalbar (2009-2013), Wakil Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga DPD PDIP Provinsi Kalimantan Barat (2010-2015), Presidium Pusat ISKA Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (2010-2013) dan terpilih sebagai ketua Umum Pemuda Khatolik priode 2018-2021 dan beberapa organisasilainnya.

Landak - Karolin Margret Natasa adalah Bupati Landak periode 2017-2022 dan juga mantan anggota Komisi IX DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 dari daerah pemilihan Kalimantan Barat. Dokter yang dikenal dengan nama panggilan "Karolin" ini lahir di Mempawah, Kalimantan Barat,12 Maret 1982. Ia adalah puteri pertama dari pasangan Cornelis dan Frederika. Bapaknya adalah mantan Gubernur Kalbar sedangkan ibunya sarjana pendidikan yang menjabat guru di salah satu sekolah di Ngabang. 

Masa kecilnya ia habiskan di kota kelahirannya. Dihimpun dari beberapa sumber  Karolin menganyam pendidikan dasarnya di SD Amkur, Sambas, dan saat SMP dan SMA, ia pindah ke Pontionak, ibukota Kalimantan Barat. Pada umur 18 tahun, anak sulung  Gubernur Kalimantan Barat ini memilih untuk melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Ia memutuskan untuk mengambil Fakultas Kedokteran Umum yang sama dengan sang ayah dan menimba ilmu di Universitas Katolik Atma Jaya dan bergelar dokter pada tahun 2007.

Selama ia duduk di bangku kuliah, Karolin muda diharuskan aktif berorganisasi, ia yang baru berumur 20 tahun menjabat menjadi Sekertaris Jenderal Pemuda Katolik di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Bakat politiknya telah muncul saat ia menjadi juara di sebuah lomba debat mahasiswa mewakili Universitas Atma Jaya. Pada usia 24 tahun, Karolin mulai mengikuti jejak sang ayah untuk masuk ke dunia politik. Ia terjun pertama kalinya menjadi juru kampanye Pemilihan Umum Bupati Landak, di kota kelahirannya Kalimantan Barat. Pada tahun 2008 menjadi juru kampanye sang ayah pada pemilihan Gubernur Kalimantan Barat.  Ayahnya berhasil terpilih menjadi Gubernur Kalimantan Barat periode 2008-2013.

Setahun setelah ayahnya dinobatkan sebagai Gubernur Kalimantan Barat, Wanita muda yang baru berumur 27 tahun ini ikut pemilu anggota DPR RI. Ia terpilih sebagai anggota DPR-RI periode 2009-2014 dari PDI Perjuangan daerah pilihan Kalimantan Barat. Ia memperoleh suara terbanyak secara nasional dengan menempati posisi ke 3 setelah Edhi Baskoro dan Puan Maharani. Pada pemilu berikutnya, Karolin terpilih kembali menjadi anggota DPR untuk periode 2014-2019

Setahun setelah ayahnya dinobatkan sebagai Gubernur Kalimantan Barat, Wanita muda yang baru berumur 27 tahun ini ikut pemilu anggota DPR RI. Di Pemilu Legislatif 2009 Karolin menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia maju di daerah pemilihan Kalimantan Barat yang meliputi seluruh kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat: Kabupaten Sambas, Bengkayang, Pontianak, Landak, Kubu Raya, Ketapang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Kota Pontianak, dan Singakwang. Pada Pemilu 2009 itu, Karolin meraih 222.021 suara, yaitu peringkat ketiga terbanyak nasional. Ia kemudian ditempatkan di Komisi IX yang membidangi Kependudukan, Kesehatan, serta Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selain menjadi anggota DPR-RI, dia juga menjabat sebagai anggota MPR-RI.  

Selanjutnya Pada Pemilu Legislatif 2014, Karolin kembali maju sebagai bakal calon anggola legislatif (bacaleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di daerah pemilihan Kalimantan Barat. Ia ditempatkan dinomor urut 2 setelah Dolfie O.F.P. Dalam Pemilu 2014 itu, dia meraih 397.481 suara sah yang menempatkan dia di peringkat pertama caleg (calon legislatif) dengan raihan suara terbanyak se-Indonesia. 

Selanjutnya Karolin ikut dalam Pemilihan Umum Bupati Landak 2017, dimana ia merupakan calon tunggal. Total, Karolin memperoleh 226.378 suara (96.62 persen) sementara sisanya memilih kotak kosong . Pada tahun 2018, Karolin bersaing dalam Pemilihan umum Gubernur Kalimantan Barat 2018. Karolin memperoleh 1,08 juta suara (41.8 persen), tetapi dikalahkan oleh wali kota Pontianak Sutarmidji. Saat ini karolin masih menjabat sebagai bupati landak dari 2017-2022

Selain mempunyai jabatan politik yang strategis karolin juga pernah mengabdi dan menjabat di beberapa organisasi baik waktu dia masih sebagai mahasiswa maupun sekarang sebagai politisi diantaranya karolin adalah bagian dari organisasi mahasiswa PMKRI Cab. Jakarta Pusat (2002-2005), kemudian Ketua DPD Taruna Merah Putih Provinsi Kalimantan Barat (2008-2013), selain itu juga sebagai Ketua Pengprov ISSI Kalbar (2009-2013), Wakil Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga DPD PDIP Provinsi Kalimantan Barat (2010-2015), Presidium Pusat ISKA Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (2010-2013) dan terpilih sebagai ketua Umum Pemuda Khatolik priode 2018-2021 dan beberapa organisasilainnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar