Cara modern merayakan hari Kemerdekaan Indonesia, dengan menonton kembali film-film yang bertemakan perjuangan. (MUBI)

Cara modern merayakan hari Kemerdekaan Indonesia, dengan menonton kembali film-film yang bertemakan perjuangan. (MUBI)

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-LifestyleMengukir Makna Lebih Dalam, Cara Modern Rayakan Kemerdekaan Indonesia ke-78 

Mengukir Makna Lebih Dalam, Cara Modern Rayakan Kemerdekaan Indonesia ke-78 

Indonesia | Senin, 14 Agustus 2023

PIFA, Lifestyle - Indonesia, tanah air yang penuh sejarah dan makna, akan kembali merayakan hari kemerdekaannya yang ke-78 pada tanggal 17 Agustus 2023. Setiap tahunnya, momen ini tak hanya menjadi suatu peringatan, tetapi juga semangat yang menghidupkan jiwa patriotisme di kalangan seluruh masyarakat.

Dibawah bendera Merah Putih, Indonesia mengenang dan merayakan perjuangan berat yang telah membawa negara ini keluar dari belenggu penjajahan. Merayakan Hari Kemerdekaan tak hanya tentang mengibarkan bendera dan mengadakan pawai, tetapi juga tentang merenung dan menghargai warisan sejarah yang kita miliki.

Salah satu cara merayakan yang semakin populer adalah dengan mengapresiasi film-film Tanah Air yang mengangkat topik bersejarah, menghadirkan kembali kilas balik perjuangan yang mengukir jejak menuju kemerdekaan.

Berikut adalah tiga rekomendasi film tentang Kemerdekaan Indonesia versi PIFA, yang dengan luar biasa menghidupkan kembali semangat perjuangan:

1. "Jenderal Soedirman" (2015) - Menggenggam Perjuangan dalam Kepemimpinan
Film ini memaparkan perjuangan seorang pahlawan nasional, Jenderal Soedirman, yang memimpin perang gerilya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dengan semangat juang yang menginspirasi, film ini menggambarkan perjalanan seorang pemimpin dan patriot sejati dalam menghadapi tantangan dan mengatasi rintangan demi masa depan Indonesia yang merdeka.

2. "Merah Putih" (2009) - Perlawanan melawan Penjajah
"Merah Putih" adalah film yang mengisahkan tentang perjuangan gigih para pahlawan Indonesia dalam menghadapi penjajah Belanda. Dengan menggambarkan momen-momen krusial dalam sejarah, film ini membangkitkan semangat kebangsaan dan keberanian yang diperlukan untuk meraih kemerdekaan. Pesan di balik film ini semakin menguatkan cinta kita pada Tanah Air.

3. "Darah Garuda" (2010) - Perjuangan Merebut Kemerdekaan
Sekuel dari film "Merah Putih", "Darah Garuda" menceritakan perjuangan lanjutan para pahlawan Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Dengan aksi heroik dan semangat juang yang menggebu-gebu, film ini mengingatkan kita akan harga yang harus dibayar untuk mencapai kemerdekaan, dan pentingnya tetap bersatu demi masa depan yang lebih baik.

Hari Kemerdekaan adalah momen untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai perjuangan luar biasa yang telah membentuk bangsa ini. Dengan mengapresiasi film-film yang mengangkat tema kemerdekaan, kita tak hanya memperingati masa lalu, tetapi juga memupuk semangat nasionalisme yang akan membimbing langkah kita menuju masa depan.

Semoga dengan semakin mengerti dan menghargai sejarah, kita dapat menjaga dan meningkatkan nilai-nilai kebangsaan, serta meneruskan perjuangan para pahlawan kita untuk mencapai cita-cita Indonesia yang lebih gemilang. (hs)

Rekomendasi

Foto: Infinix HOT 60 Pro Siap Rilis di Indonesia 24 Juli, Usung Chipset Helio G200 Pertama di Tanah Air | Pifa Net

Infinix HOT 60 Pro Siap Rilis di Indonesia 24 Juli, Usung Chipset Helio G200 Pertama di Tanah Air

Teknologi
| Sabtu, 19 Juli 2025
Foto: 347 Notaris Dilibatkan untuk Pembentukan 1.900 Koperasi Merah Putih di Kalbar | Pifa Net

347 Notaris Dilibatkan untuk Pembentukan 1.900 Koperasi Merah Putih di Kalbar

Pontianak
| Kamis, 15 Mei 2025
Foto: Kejagung Buka Peluang Periksa Ahok dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina | Pifa Net

Kejagung Buka Peluang Periksa Ahok dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina

Indonesia
| Kamis, 27 Februari 2025
Foto: Borong 9 Piala, Yamaha Dominasi Ajang Penghargaan Otomotif Bergengsi Tahun Ini | Pifa Net

Borong 9 Piala, Yamaha Dominasi Ajang Penghargaan Otomotif Bergengsi Tahun Ini

Otomotif
| Rabu, 11 Juni 2025
Foto: Media Malaysia Soroti Kebangkitan Timnas Indonesia Usai Bekuk Bahrain | Pifa Net

Media Malaysia Soroti Kebangkitan Timnas Indonesia Usai Bekuk Bahrain

Indonesia
| Kamis, 27 Maret 2025
Foto: Garuda Muda Optimistis Raih Poin di Laga Perdana vs Iran | Pifa Net

Garuda Muda Optimistis Raih Poin di Laga Perdana vs Iran

Indonesia
| Kamis, 13 Februari 2025
Foto: Ternyata Betul Kata Amorim, Ini MU Terburuk Sepanjang Sejarah | Pifa Net

Ternyata Betul Kata Amorim, Ini MU Terburuk Sepanjang Sejarah

Inggris
| Rabu, 19 Februari 2025
Foto: Ahmad Bustomi Pimpin Persema Malang di Liga 4, Awali Langkah Baru sebagai Pelatih | Pifa Net

Ahmad Bustomi Pimpin Persema Malang di Liga 4, Awali Langkah Baru sebagai Pelatih

Indonesia
| Selasa, 22 April 2025
Foto: Prabowo Ucapkan Selamat kepada Donald Trump yang Resmi Menjadi Presiden AS Ke-47 | Pifa Net

Prabowo Ucapkan Selamat kepada Donald Trump yang Resmi Menjadi Presiden AS Ke-47

Indonesia
| Rabu, 22 Januari 2025
Foto: Motor Tetap Gaspol Usai Perjalanan Jauh, Ini Dia 7 Item yang Perlu Diperiksa dan Diservis Secara Rutin | Pifa Net

Motor Tetap Gaspol Usai Perjalanan Jauh, Ini Dia 7 Item yang Perlu Diperiksa dan Diservis Secara Rutin

Indonesia
| Kamis, 17 April 2025

Berita Terkait

Sports

Foto: Dinaturalisasi, Justin Hubner dan Ivar Jenner sudah Jalani Pemeriksaan Kesehatan | Pifa Net

Dinaturalisasi, Justin Hubner dan Ivar Jenner sudah Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Berita Sports, PIFA - Dua pemain calon naturalisasi, Ivar Jenner dan Justin Hubner sudah menjalani pemeriksaan kesehatan pada Selasa (25/10) di Jakarta. Kedua pemain berdarah belanda itu sudah tiba di Jakarta pada Minggu (23/10), mereka kemudian menyambangi kantor PSSI dan diterima Ketum Mochamad Iriawan, pada Senin (24/10). Selama di Jakarta, keduanya akan menjalani sejumlah tahapan-tahapan proses naturalisasi. Mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga cek kelengkapan proses administrasi. "Alhamdulillah pemeriksaan kesehatan mereka berjalan lancar dan baik. Kami melakukan pemeriksaan secara menyeluruh kepada mereka," ujar Head of Medical PSSI, dr.Syarif Alwi mengutip laman PSSI (27/10) Dua pemain itu merupakan proyeksi Timnas U-20 Indonesia, mereka dinginkan langsung oleh Pelatih Shin Tae-yong. Melalui laman resminya (24/10), PSSI memastikan bahwa kualitas dua pemain calon naturalisasi yakni Justin Hubner dan Ivar Jenner, sudah sesuai dengan keinginan Shin Tae-yong untuk membela Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2023. "Kualitas dua pemain calon naturalisasi ini sudah sesuai keinginan pelatih Shin Tae-yong dan ia membutuhkan mereka untuk menambah kekuatan Tim U-20 Indonesia di ajang Piala Dunia U-20 2023 mendatang," demikian pernyataan PSSI. Kehadiran Hubner dan Jenner di Timnas dinilai dapat memberikan dampak besar, sebab keduanya memiliki pengalaman bermain di Eropa. Untuk itu, PSSI pun berharap dengan bergabungnya dua pemain ini dapat menambah daya gedor dan kekuatan skuad Garuda di Piala Dunia U-20 2023 mendatang. Seperti diketahui, Justin Hubner sendiri bermain di Inggris bersama Wolverhampton Wanderers U-21. Sementara Ivar Jenner bermain untuk FC Utrecht U-21 di Liga Belanda. (yd)

Jakarta
| Kamis, 27 Oktober 2022

Sports

Foto: Kolaborasi, Trimegah Sekuritas dan PSSI Luncurkan Reksa Dana Sepak Bola Pertama Indonesia | Pifa Net

Kolaborasi, Trimegah Sekuritas dan PSSI Luncurkan Reksa Dana Sepak Bola Pertama Indonesia

PIFA.CO.ID, SPORTS - Trimegah Sekuritas dan Trimegah Asset Management, bekerja sama dengan PSSI melalui Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, secara resmi meluncurkan Reksa Dana Trimegah Sepak Bola Merah Putih. Ini merupakan reksa dana sepak bola pertama di Indonesia yang bertujuan sebagai sumber pendanaan alternatif untuk mendukung ekosistem sepak bola nasional secara stabil dan berkelanjutan.Acara peluncuran berlangsung di Jakarta pada Kamis (27/2), dihadiri oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir, anggota Komite Eksekutif Rudy Yulianto dan Muhammad, Sekjen PSSI Yunus Nusi, Direktur Utama PT GSI Marsal Masita, serta Sekretaris Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, Susyanto. Sejumlah legenda sepak bola Indonesia seperti Risdianto, Hermansyah, dan Hamka Hamzah turut hadir dalam acara tersebut.Reksa Dana Trimegah Sepak Bola Merah Putih juga bertujuan meningkatkan kualitas dan pengembangan sepak bola Indonesia dengan menyumbangkan sebagian hasil pendapatan manajer investasi kepada Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia. Yayasan ini memiliki berbagai program yang mendukung keberlanjutan sepak bola nasional, termasuk bantuan bagi mantan pemain Tim Nasional melalui pengembangan karier, kesejahteraan, serta pemberdayaan pasca pensiun.Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut baik inisiatif pihak swasta dalam membangun ekosistem sepak bola yang ideal bagi para pelaku industri sepak bola, dari tahap pembinaan hingga masa purna karier."Sejak awal Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia dibentuk untuk merawat dan membina mantan pemain timnas yang butuh bantuan. Programnya dua, kesehatan dan penataan karier setelah pensiun. Kerjasama dengan pihak swasta, seperti Trimegah Sekuritas ini saya apresiasi karena sama-sama memberi keuntungan dari segi finansial dan berdampak positif untuk membantu yayasan yang menaungi para mantan pemain timnas kita," ujar Erick.Philmon Samuel Tanuri, Direktur Utama Trimegah Sekuritas, menyatakan bahwa peluncuran reksa dana ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menghubungkan pasar modal dengan kegiatan filantropi dan sosial."Sebagai bagian dari komitmen Trimegah Sekuritas Tbk dalam menghubungkan pasar modal dengan kegiatan filantropi dan sosial, kami dengan bangga meluncurkan Reksa Dana Trimegah Sepak Bola Merah Putih. Program Investing for Impact kami telah berjalan untuk mendukung berbagai inisiatif sosial melalui produk keuangan, dan kali ini kami ingin memberikan kontribusi langsung bagi perkembangan sepak bola Indonesia," ujarnya.Philmon juga menambahkan bahwa momentum ini sejalan dengan kebangkitan tim nasional Indonesia, yang membuka peluang besar dalam memperkuat ekosistem olahraga di tanah air."Oleh karena itu, kami berharap melalui produk ini, kami dapat berperan dalam mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi dunia sepak bola Indonesia," lanjutnya.Direktur Utama PT Trimegah Asset Management, Antony Dirga, turut menyambut baik kerja sama dengan Yayasan Bakti Sepak Bola melalui Reksa Dana Trimegah Sepak Bola Merah Putih."Reksa Dana ini tidak hanya menawarkan potensi keuntungan finansial bagi investor, tetapi juga memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk dapat berinvestasi sekaligus memberikan kontribusi jangka panjang untuk kesejahteraan para atlet, serta pengembangan talenta muda dalam ekosistem sepak bola Indonesia," tuturnya.Peluncuran Reksa Dana Trimegah Sepak Bola Merah Putih ini menjadi langkah baru dalam mengintegrasikan dunia investasi dengan perkembangan olahraga nasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi keberlanjutan sepak bola Indonesia, baik dari sisi pembinaan maupun kesejahteraan mantan atlet yang telah berjasa bagi negara.

Indonesia
| Jumat, 28 Februari 2025

Lokal

Foto: Pelajar di Pontianak Meninggal Usai Dikeroyok Saat Pawai Obor Sambut Ramadhan | Pifa Net

Pelajar di Pontianak Meninggal Usai Dikeroyok Saat Pawai Obor Sambut Ramadhan

PIFA.CO.ID, LOKAL - Kegembiraan Muhammad Iqbal Syahputra (15) mengikuti pawai obor menyambut puasa Ramadhan 1446 Hijriah berakhir tragis. Remaja yang baru pertama kali ikut serta dalam tradisi tersebut meninggal dunia setelah dianiaya oleh sekelompok peserta pawai lainnya di Pontianak, Kamis (27/2/2025) malam.Ditemui di rumah duka di Gang Delima 2, Jalan Komyos Soedarso, Pontianak Barat, pada Minggu (2/3/2025), Syarifah Velia (42), ibunda korban, mengenang bagaimana putranya begitu antusias mengikuti pawai obor.“Dia ini tidak pernah ikut pawai obor. Baru inilah pertama kali, seumur hidup dia. Senang dia setrika pakaian die, tak pernah-pernah dia pakai kain putih, baju putih, songkok putih, dia pergi itu sore itu, dijemput temannya,” ceritanya.Namun, malam itu menjadi malam terakhir bagi Iqbal. Sekitar pukul 22.30 WIB, teman-temannya datang membawa kabar bahwa Iqbal dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Tanjungpura setelah dipukul menggunakan obor bambu dari belakang oleh peserta lain, mengenai bagian kepalanya.“Kawannya rame-rame kesini jam setengah-sebelas malam. Datang sini ngasih tahu, katanya Iqbal masuk rumah sakit, kena pukul, tapi enggak, enggak apa-apa, pergi rumah sakit,” ungkapnya.Mendengar kabar tersebut, Ia pun segera menuju Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak. Setibanya di sana, ia mendapati putranya sudah dalam kondisi kritis dan koma. “Pas saya sampai di rumah sakit, rupanya udah koma dah, langsung koma. Penjelasan dokternya kata dia, jadi otak itu darahnya itu udah sampai ke batang otak,” jelasnya.Keterbatasan alat, Iqbal lalu di rujuk ke RS Antonius pada 28 Februari 2025 dini hari. Setibanya di RS Antonius, ia menceritakan putranya mendapat berbagai tindakan medis karena sempat mengalami henti jantung.Dokter menjelaskan bahwa meskipun dilakukan operasi, kondisi Iqbal sudah sangat kritis dan tak ada jaminan nyawanya akan tertolong.“Saya sudah tahu anak saya nggak ada, tapi saya ikhlas pasang ventilator, biar dia bisa bertahan. Tapi akhirnya, dokter cabut selangnya. Iqbal sudah tak ada," lanjutnya.Syarifah kemudian menjelaskan, bersadarkan infomasi dari teman-temanya, kejadian tersebut bemula saat anaknya Iqbal, melakukan sholawat dengan nata yang cukup tinggi, pada saat bersamaan salah satu kelompok yang juga mengikuti pawai terlihat tidak suka dengan anaknya."Kalau dari cerita teman anak saya, saat itu kelompok almarhum bersama teman-temanya berada dibarisan depan dari teman-teman pelaku, kemudian Iqbal dan teman-temanya melakukan sholawat dengan suara yang cukup tinggi, sehingga salah satu teman anaknya mengatakan bahwa kelompok peserta pawai yang dibelakangnya tidak suka, sehingga sebelum kejadian, kelompok yang berada dibelakang almarhum langsung berhenti dan melancarkan pukulan kepada kelompok almarhum," ceritanya.Saat ini mendiang Muhammad Iqbal Syahputra telah dimakamkan di Pemakaman umum di kawasan Jalan Kom Yos Soedarso Pontianak pada Sabtu 1 Maret 2025.sementara kasus ini telah ditangani Polresta Pontianak. Polisi telah berhasil menangkap dua pelaku yang terlibat dalam penganiayaan tersebut dan tengah melakukan penyelidikan lebih dalam.Syarifah berharap pelaku mendapatkan hukuman setimpal, meskipun salah satu pelaku masih di bawah umur. “Kalau bisa hukum mati, walaupun pelaku di bawah umur, tetap harus ada hukumannya. Jangan ada hukum perlindungan anak. Kalau ada perlindungan anak, nanti dia akan bunuh lagi anak-anak lain,” tegas Syarifah.

Pontianak
| Senin, 3 Maret 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5