Foto Ilustrasi: Pikiran Rakyat

Foto Ilustrasi: Pikiran Rakyat

Berandascoped-by-BerandaNasionalscoped-by-NasionalMeninggal Saat Mengikuti Diklat Menwa, Polisi Belum Tetapkan Tersangkanya.

Meninggal Saat Mengikuti Diklat Menwa, Polisi Belum Tetapkan Tersangkanya.

Solo | Rabu, 27 Oktober 2021

Berita Nasional, PIFA - Polisi telah memeriksa 18 saksi kasus meninggalnya seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret atau UNS ketika mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar. 

Korban bernama Gilang Endi meninggal saat mengikuti Diklat Resimen Mahasiswa kampus tersebut pada Ahad, 24 Oktober 2021.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Besar Iqbal Alqudusy menyebutkan saksi yang telah diperiksa terdiri dari delapan orang peserta diklat dan sembilan panitia dari Menwa.

 "Serta satu orang dosen UNS," sebutnya pada Selasa, (26/10/2021) dilansir dari Tempo.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, polisi juga menemukan bekas tanda kekerasan pada jasad korban. Jasad korban telah diautopsi di Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi Solo.

 "Dari hasil autopsi ada tanda-tanda kekerasan," katanya.

Menurut Iqbal, penyelidik masih menunggu hasil autopsi lengkap dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polri. 

"Hasil lengkapnya nanti saya sampaikan kalau sudah turun dari Dokkes," ujarnya

Iqbal mengatakan, hingga kini polisi belum menetapkan tersangka dalam insiden meninggalnya mahasiswa UNS ini. 

"Belum (ada tersangka)," katanya.

 "Masih terus maraton berupaya ungkap kasus tersebut," tutupnya.

Rekomendasi

Foto: Ribuan Ilmuwan Desak Royal Society Keluarkan Elon Musk dari Keanggotaan | Pifa Net

Ribuan Ilmuwan Desak Royal Society Keluarkan Elon Musk dari Keanggotaan

Amerika Serikat
| Minggu, 16 Februari 2025
Foto: Polresta Pontianak akan Tindak Tegas Aksi Debt Collector yang Ancam Konsumen | Pifa Net

Polresta Pontianak akan Tindak Tegas Aksi Debt Collector yang Ancam Konsumen

Pontianak
| Kamis, 15 Mei 2025
Foto: Festival Bakcang Masuk Kalender Event Pontianak | Pifa Net

Festival Bakcang Masuk Kalender Event Pontianak

Pontianak
| Sabtu, 31 Mei 2025
Foto: Forkopimda Kalbar Gelar Doa Bersama Menutup Akhir Tahun 2024 | Pifa Net

Forkopimda Kalbar Gelar Doa Bersama Menutup Akhir Tahun 2024

Pontianak
| Selasa, 31 Desember 2024
Foto:  Trump Enggan Hentikan Israel, Beri Iran Batas Waktu Dua Minggu untuk Negosiasi | Pifa Net

Trump Enggan Hentikan Israel, Beri Iran Batas Waktu Dua Minggu untuk Negosiasi

Internasional
| Sabtu, 21 Juni 2025
Foto: Kanye West dan Bianca Censori Bikin Gaduh di Grammy Awards 2025 hingga Diusir dari Acara    | Pifa Net

Kanye West dan Bianca Censori Bikin Gaduh di Grammy Awards 2025 hingga Diusir dari Acara

Indonesia
| Senin, 3 Februari 2025
Foto: Momen Warga di Landak Nyerok Ikan di Dalam Rumah Saat Banjir | Pifa Net

Momen Warga di Landak Nyerok Ikan di Dalam Rumah Saat Banjir

Landak
| Senin, 27 Januari 2025
Foto: Jokowi Bicara Peluang Bertemu Megawati: Akan Baik-baik Saja | Pifa Net

Jokowi Bicara Peluang Bertemu Megawati: Akan Baik-baik Saja

Indonesia
| Minggu, 23 Maret 2025
Foto: PSSI akan Gelar Konferensi Pers Siang Ini Soal Isu Pemecatan Shin Tae-yong | Pifa Net

PSSI akan Gelar Konferensi Pers Siang Ini Soal Isu Pemecatan Shin Tae-yong

Indonesia
| Senin, 6 Januari 2025
Foto: El' Dablek Aldi Satya Mahendra Konsisten Raih Poin di World Supersport 2025, Siap Geber di Donington dan Balaton Park | Pifa Net

El' Dablek Aldi Satya Mahendra Konsisten Raih Poin di World Supersport 2025, Siap Geber di Donington dan Balaton Park

Otomotif
| Rabu, 9 Juli 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Selain Vina Cirebon, Ini 5 Kasus Kriminal yang Belum Terungkap di Indonesia | Pifa Net

Selain Vina Cirebon, Ini 5 Kasus Kriminal yang Belum Terungkap di Indonesia

PIFA, Nasional - Kasus pembunuhan Vina Cirebon yang terjadi pada tahun 2016 lalu kembali menjadi perbincangan hangat publik. Setelah kasus tersebut dibuat film dengan judul “Vina: sebelum 7 hari” dan viral di media sosial. Sebagai informasi, Vina dan kekasihnya Eki, dibunuh oleh 11 orang yang disebut-sebut merupakan anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (27/8/2016) malam. Sebelum dibunuh, Vina diperkosa oleh para pelaku. Dalam pengembangan kasus tersebut 8 dari 11 pelaku berhasil ditangkap, diadili dan telah dijatuhi hukuman. Sementara 3 pelaku lainnya masih menjadi buronan hingga saat ini. Selain kasus Vina Cirebon, ada sejumlah kasus pembunuhan di Indonesia yang juga belum menemukan titik terang. Bahkan ada yang dari tahun 1993. Penasaran apa saja? Berikut di antaranya: 1. Akseyna Ahad Dori (2015) Akseyna Ahad Dori yang ditemukan meninggal dunia di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, pada 26 Maret 2015 masih menjadi misteri. Pasalnya pria yang saat itu menempuh pendidikan di jurusan Biologi Fakultas Matematika dan IPA UI itu pertama kali diduga melakukan aksi bunuh diri. Namun setelah penyelidikan lebih lanjut, munculah sebuah dugaan bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan. Salah satu barang bukti yang dianggap janggal oleh pihak kepolisian adalah surat wasiat yang diduga bukanlah tulisan tangan Akseyna sendiri. Meski pihak kepolisian yakin bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan, hingga saat ini mereka masih belum bisa menemukan pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Akseyna. 2. Kasus Pembunuhan Wartawan Udin (1996) Pelaku pembunuhan Fuad Muhammad Syafruddin atau biasa dipanggil Udin adalah wartawan surat kabar harian asal Yogyakarta, Bernas hingga kini belum terungkap. Sebelum meninggal, Udin dikabarkan tengah melakukan liputan pemilihan Bupati Bantul untuk masa jabatan 1996-2001.  Pada masa itu, pemilihan dianggap alot dan rumit, karena terdapat tiga calon yang semuanya berlatar belakang militer. Saat itu Udin membuat banyak laporan dengan berbagai kritik pedas, mulai dari “Tiga Kolonel Ramaikan Bursa Calon Bupati Bantul” hingga “Isak Tangis Warnai Pengosongan Parangtritis. Saat pulang menuju rumah, Udin diserang oleh pria tak dikenal. Kepalanya dihantam dan perutnya disodok besi. Udin yang terluka parah segera di bawa ke RSU Jebugan Bantul sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Bethesda Yogyakarta. Sempat mendapat perawatan intensif selama 3 hari namun ia dinyatakan meninggal. Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Udin yang bernama Dwi Sumaji alias Iwik yang bekerja sebagai sopir di perusahaan iklan. Namun diduga Iwik bukanlah pelaku sebenarnya. Pengadilan mengadili Iwik dan memutuskannya bebas. Pembunuh Udin yang sebenarnya, hingga kini belum tertangkap. 3. Kasus Misterius Shella, Waria (2015) Pada 25 November 2015, warga Kelurahan Ceger, Cipayung dikejutkan dengan penemuan mayat yang tergeletak di atas Jembatan Supriadi II. Korban diketahui adalah seorang waria bernama Muhammad Safrizal alias Shella Aprilia (27). Menurut saksi setempat sempat mendengar suara minta tolong dari atas jembatan. Pada saat itu, kedua saksi sedang berada di bawah jembatan. Setelah mendengar suara minta tolong, kedua saksi segera naik ke atas jembatan. Di sana, mereka sempat melihat ada dua pria dengan gelagat aneh di dekat korban. Tapi sayang, kedua orang itu segera menancap gas dengan menggunakan motor berjenis matic. Pihak kepolisian menyatakan bahwa Shella bukanlah korban pencurian atau begal. Sebab, seluruh barang-barang berharganya ditemukan utuh di dekat jasad korban. Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Husaima juga mengungkapkan bahwa terdapat luka tusuk di bagian rusuk kiri dan paha kiri. Hingga saat ini, polisi masih belum mengetahui motif pembunuhan dan pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Shella. 4. Kasus Pembunuhan Marsinah (1993) Marsinah adalah seorang buruh pabrik yang bekerja di PT. Catur Putra Surya Porong, Sidoarjo, aktivis pada Zaman Pemerintahan Orde Baru dan HAM (Hak Asasi Manusia) serta sebagai penggerak buruh di Indonesia. Sebelum menghilang, pada tanggal 3 dan 4 Mei, Marsinah dan rekan-rekannya tengah melakukan demonstrasi dan menjadi perwakilan perundingan dengan PT. CPD. Namun setelahnya, dia menghilang secara misterius. Pada tanggal 8 Mei, Marsinah ditemukan di hutan dalam keadaan meninggal. Seluruh tubuhnya tergeletak, sekujur tubuhnya penuh luka memar bekas pukulan benda keras dan darah yang berlumuran di sekujur tubuhnya. Marsinah diduga telah dibunuh karena sempat mendesak PT CPS untuk menaikkan upah buruh sesuai Surat Edaran Gubernur KDH Tingkat I, Jawa Timur Nomor 50 Tahun 1992. Tapi sayangnya, kasusnya masih misterius hingga saat ini. Untuk mengenang jasanya, nama Marsinah tercatat dalam Catatan Organisasi Buruh Internasional atau International Labor Organization (ILO) dengan nomor 1773. Catatan itu sekaligus menjadi catatan kelam Republik Indonesia dalam perjuangan buruh dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. 5. Munir Said Thalib (2004) Kasus pembunuhan Munir menjadi kasus paling misterius yang pernah terjadi di Indonesia. Pria bernama lengkap Munir Said Thalib ini dikenal sebagai aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka sekaligus pendiri dan Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Sebelum meninggal dunia, Munir tengah melakukan perjalanan dari Indonesia menuju Amsterdam pada tanggal 7 September 2003. Saat pesawat take-off, seorang awak kabin melaporkan bahwa ada seorang penumpang yang tak lain adalah Munir tengah menderita sakit. Munir akhirnya dipindahkan ke sebelah penumpang yang berprofesi sebagai dokter. Naas, dua jam sebelum mendarat di Amsterdam, Munir dinyatakan meninggal dunia. Munir sempat diduga meninggal dunia akibat serangan jantung. Tapi setelah itu, pihak kepolisian Belanda yang melakukan penyelidikan kasus Munir menemukan jejak senyawa arsenik di dalam tubuhnya. Atas pernyataan itu, kasus ini menjadi viral dan memicu kontroversi besar di Indonesia dan internasional. Sebab, Munir saat itu dikenal sebagai pengkritik pemerintah Indonesia yang terlibat dengan pelanggaran HAM. Ada banyak nama tersangka di dalam kasus ini. Namun pihak kepolisian masih belum berhasil mengungkap identitas pembunuh dan dalang dari kasus pembunuhan Munir. (ly)

Indonesia
| Senin, 20 Mei 2024

Lokal

Foto: Ketua Komisi II DPRD Kalbar Minta Pempus Tambah Kuota Pupuk Subsidi | Pifa Net

Ketua Komisi II DPRD Kalbar Minta Pempus Tambah Kuota Pupuk Subsidi

Berita Lokal, PIFA - Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Affandie mengatakan, kuota pupuk subsidi dari pemerintah pusat saban tahun semakin berkurang. Maka itu, pihaknya mendorong Kementerian Pertanian agar menambah kuota pupuk subsidi untuk petani. Sebab, pengurangan kuota pupuk subsidi yang terjadi telah membuat petani menjerit.  "Dampaknya, produksi di sektor pertanian menurun," katanya, kemarin. Dia menerangkan, saat ini pemerintah hanya mengalokasikan sekitar 30 persen kuota pupuk subsidi dari kebutuhan petani. Hal tersebut menuai keluhan bagi para petani.  "Kemudian jadi kendala mengembangkan sektor pertanian," ujarnya. Di sisi lain kata Affandie, petani tak mampu membeli pupuk non subsidi lantaran harganya yang mencapai 60 persen lebih mahal. "Tercatat harga pupuk non subsidi 60 persen lebih mahal dari dari harga pupuk subsidi. Selain itu ada pula kebutuhan obat-obatan di pasaran yang naik hingga 100 persen," ujarnya. Kondisi ini menyebabkan petani tak berdaya. Politisi Partai Demokrat ini pun mendesak agar pemerintah menambah kuota pupuk subsidi. Minimal 10 persen dari jumlah yang ada saat ini.  "Karena keberadaan pupuk sangat-sangat dibutuhkan petani. Ditambah 10 persen jadi kita punya 40 persen untuk kebutuhan," tandasnya. (ap)

Kalbar
| Rabu, 18 Januari 2023

Sports

Foto: Laga Imbang Penuh Drama di Los Carmenes, Granada Geser Barcelona di Puncak | Pifa Net

Laga Imbang Penuh Drama di Los Carmenes, Granada Geser Barcelona di Puncak

PIFA, Sports - Pertandingan spektakuler mempertemukan dua kekuatan besar LaLiga, Granada dan Barcelona, berakhir dalam kebuntuan 2-2 di Estadio Nuevo Los Carmenes. Dalam laga yang berlangsung pada Senin (9/10/2023) dini hari WIB, Bryan Zaragoza, bintang muda Granada, mencuri perhatian dengan penampilan gemilangnya. Dalam pertandingan ini, Bryan Zaragoza menunjukkan kepiawaiannya dengan mencetak dua gol yang membuat Barcelona kewalahan. Zaragoza membuka skor hanya dalam waktu satu menit pertandingan dimulai, mengejutkan para penggemar Barcelona. Gol kedua datang pada menit ke-29, memperlebar keunggulan Granada. Namun, ketangguhan Barcelona tidak bisa dianggap remeh. Meskipun tertinggal dua gol, mereka terus memberikan tekanan kepada tuan rumah. Akhirnya, usaha mereka membuahkan hasil di menit-menit akhir pertandingan dengan hasil imbang. Meski Zaragoza hampir mencetak hattrick di menit ke-88, tendangan kerasnya hanya mengenai mistar gawang. Hasil imbang ini tidak mengubah posisi kedua tim di klasemen sementara Liga Spanyol. Granada tetap menduduki peringkat kedua dengan 22 poin, sedangkan Barcelona menguntit dengan 21 poin. Pertandingan penuh dramatika ini menegaskan betapa kompetitifnya persaingan di puncak klasemen LaLiga, menjadikannya salah satu laga yang tak terlupakan di musim ini. (hs)

Spanyol
| Senin, 9 Oktober 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5