Menteri Komunikasi dan Digital Siapkan Aturan Batas Usia Media Sosial
Indonesia | Kamis, 16 Januari 2025
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, saat sampaikan keterangan. (Dok.Istimewa)
Indonesia | Kamis, 16 Januari 2025
Lokal
Berita Ketapang, PIFA - Sorang karyawan sebuah perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat diterkam buaya saat mencari ikan, Kamis (17/2/2022). Diketahui Warga tersebut berasal dari Trenggalek, Jawa Timur, yang bernama Koirul (27) tinggal di perumahan Belangiran Estate, PT Cargill Group di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Hal tersebut dibenarkan oleh Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ketapang, Sidik Setiono. "Info yang kami dapat seperti itu bahwa adanya korban yang diterkam buaya. Kami monitor dan bersama BKSDA juga Polsek Kendawangan meluncur ke lokasi kejadian," ungkapnya saat dikonfirmasi, Jum'at (18/2/2022) dilansir dari Suara Ketapang. Saat ini karyawan beserta Management Estate Belangiran, Basarnas, BKSDA dan Polsek Kendawangan sedang melakukan pencarian dan korban belum di temukan. Diketahui, korban bernama Koirul (27) warga asal Trenggalek Jawa Timur. Dia tinggal di perumahan Belangiran estate PT Cargill Group. Salah seorang rekan korban Ucil, yang saat kejadian berada di tempat kejadian perkara mengatakan, saat itu dirinya bersama korban sedang menunggu giliran memuat buah sawit. Rekan korban menuturkan, sembari menunggu ia dan korban pergi memasang tajur pancing untuk mencari ikan di sungai Belangiran yang berbatasan dengan lahan kebun sawit Belangiran Estate PT. Cargill. "Saat itu korban sedang memasang tajur pancing di tepi sungai, sedangkan saya mencari kayu untuk dijadikan joran pancing. Tiba-tiba korban di terkam buaya dan saya langsung berlari mengejar ke buaya namun buaya dan korban langsung menghilang di dalam air," paparnya. (ja)
Pifabiz
Pifabiz - Denny Sumargo mengaku sedih lantaran Podcast miliknya dianggap membawa kutukan. Hal itu terjadi, setelah beberapa bintang tamu yang diundangnya meninggal dunia usai berbincang dengannya. "Saya melihatnya sedih ya, maksudnya yang saya sedihkan itu kan banyak orang yang sekarang udah nggak ada, mungkin dia meninggalkan pesan di situ, tapi saya ingin menggarisbawahi pesan itu adalah hal yang positif, tapi malah jadi kesannya negatif," kata Denny Sumargo, melansir detik.com, Senin (11/7/2022). Denny akhirnya memutuskan, untuk mengundang Ustaz guna membuktikan podcast miliknya memang tidak ada hal-hal aneh. "Itu membuat saya berpikir untuk nyari sudut pandang lain, yaitu mengundang ustaz untuk buktiin bahwa kalau disini nggak ada hal-hal aneh, jadi akhirnya saya mengundang dan memang nggak ada apa," tuturnya. Bahkan dirinya sampai minta dirukiah. "Iya dirukiah, saya mempersilakan juga ustaz untuk merukiah saya biar fair, karena itu kalau ada barang nggak bagus jadi ketahuan," terang Denny Sumargo. Terkadang, Denny juga merasa tak enak kepada orang-orang yang telah diundang sebagai bintang tamu. "Karena netizen-netizen ini, kok malah jadi ke saya, setega itu melihat saya, ada misi rahasia apa saya, apakah pesaing politik beliau atau bagaimana, jadi nggak enak aja gitu, nggak nyaman," pungkasnya. (b)
Lokal
PIFA, Lokal - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus meluas di Kalimantan Barat. Sejauh ini berdasarkan data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tercatat 1.964 titik panas yang menyebar di hampir seluruh kabupaten dan kota. Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel mengungkapkan, sebaran titik panas itu paling banyak ditemukan di Kabupaten Sanggau, Landak, Ketapang, Kapuas Hulu serta wilayah Kubu Raya. Upaya pemadaman api terus dilakukan bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri, Manggala Agni, relawan pemadam kebakaran serta unsur lainnya. Pemadaman dilakukan lewat darat maupun udara. "Tim patroli darat tengah melakukan pemadaman api di daerah Punggur Besar, Kubu Raya. Kemudian kami juga melakukan operasi pemadaman dengan water bombing di Sungai Bulan, Kubu Raya dan Karimunting di Bengkayang," paparnya, Sabtu (29/7/2023). Menyikapi maraknya titik panas dan ancaman Karhutla, BPBD Kalbar mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang dapat menyulut timbulnya api. "Misalnya tidak membuang puntung rokok sembarangan. Kemudian membakar sampah pada saat angin kencang, terutama di pemukiman. Kalau pun membakar jangan ditinggalkan, harus ditunggu sampai api benar-benar padam," jelasnya. Daniel juga mengingatkan masyarakat yang membuka lahan pertanian dengan cara membakar, agar mematuhi aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. "Yang membuka lahan pertanian dengan membakar mohon mematui Perda Nomor 1 Tahun 2022. Kami percaya jika kita menjaga bersama Karhutla, maka tak terjadi bencana kabut asap," pungkasnya. Di sisi lain, BPBD juga masih mendata jumlah keseluruhan lahan yang terbakar di Kalbar. Diperkirakan sudah mencapai lebih dari ratusan hektare. (ap)